BNI Daya Gunakan Cabang London Cari Pendanaan Berbunga Murah
A
A
A
LONDON - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memanfaatkan kantor cabangnya di London, Inggris, untuk memperoleh pendanaan (funding) dengan bunga murah. Pendanaan berbunga murah tersebut selanjutnya disalurkan BNI sebagai kredit di dalam negeri dengan margin bunga yang menguntungkan.
"Jadi cabang kami ini untuk mencari funding untuk loan, sebagai sumber pendanaan," jelas Direktur Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan, di kantor cabang BNI London, Jumat (29/11/2019).
Putrama mengatakan, dari sisi aset, BNI cabang London merupakan nomor dua terbesar setelah cabang Singapura. Cabang yang berstatus full branch atau cabang penuh ini ini memiliki aset sekitar USD1,5 miliar atau sekitar Rp21 triliun.
General Manager BNI cabang London Ujuan Marihot HP mengatakan, tahun ini cabang BNI di London tersebut telah mengumpulkan pendapatan sekitar USD400 juta atau sekitar Rp5,6 triliun. Pendanaan berbunga rendah tersebut, jelas dia, antara lain berasal dari bank lokal serta deposan non-bank yang berupa institusi finansial.
"Dana tersebut rencananya juga akan disalurkan untuk kredit di Indonesia. Kami juga membiayai eksportir di Indonesia. Kami membiayai eksportir kayu dan ada juga tekstil, salah satunya grup Sritex," kata Ujuan.
Dia menambahkan, sebagian besar pendapatan BNI cabang London, yakni 75% adalah dari kredit. Di luar itu, pendapatan perseroan juga didapat dari perdagangan surat berharga dan currency swap. Dia mengatakan, transaksi pasar sekunder untuk pasar surat utang negara berdenominasi dolar dari pemerintah Indonesia cukup potensial.
"Jadi sekitar 75% surat utang pemerintah berdenominasi dolar diperdagangkan di luar negeri dan 65% diperdagangkan di UK dan Eropa. Kami ingin menjadi market maker dan bersaing dengan bank asing," jelasnya. Lebih lanjut, Ujuan mengatakan, bisnis yang akan dikembangkan BNI London ke depan adalah di bidang treasury.
Mengenai kinerja, hingga November 2019, BNI cabang London tercatat mampu meraup laba bersih sebesar USD13 juta. Capaian itu adalah 123% dari target yang ditetapkan tahun ini. Sampai akhir tahun, BNI cabang London memproyeksikan perolehan laba bersih sebesar USD14-15 juta.
"Jadi cabang kami ini untuk mencari funding untuk loan, sebagai sumber pendanaan," jelas Direktur Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan, di kantor cabang BNI London, Jumat (29/11/2019).
Putrama mengatakan, dari sisi aset, BNI cabang London merupakan nomor dua terbesar setelah cabang Singapura. Cabang yang berstatus full branch atau cabang penuh ini ini memiliki aset sekitar USD1,5 miliar atau sekitar Rp21 triliun.
General Manager BNI cabang London Ujuan Marihot HP mengatakan, tahun ini cabang BNI di London tersebut telah mengumpulkan pendapatan sekitar USD400 juta atau sekitar Rp5,6 triliun. Pendanaan berbunga rendah tersebut, jelas dia, antara lain berasal dari bank lokal serta deposan non-bank yang berupa institusi finansial.
"Dana tersebut rencananya juga akan disalurkan untuk kredit di Indonesia. Kami juga membiayai eksportir di Indonesia. Kami membiayai eksportir kayu dan ada juga tekstil, salah satunya grup Sritex," kata Ujuan.
Dia menambahkan, sebagian besar pendapatan BNI cabang London, yakni 75% adalah dari kredit. Di luar itu, pendapatan perseroan juga didapat dari perdagangan surat berharga dan currency swap. Dia mengatakan, transaksi pasar sekunder untuk pasar surat utang negara berdenominasi dolar dari pemerintah Indonesia cukup potensial.
"Jadi sekitar 75% surat utang pemerintah berdenominasi dolar diperdagangkan di luar negeri dan 65% diperdagangkan di UK dan Eropa. Kami ingin menjadi market maker dan bersaing dengan bank asing," jelasnya. Lebih lanjut, Ujuan mengatakan, bisnis yang akan dikembangkan BNI London ke depan adalah di bidang treasury.
Mengenai kinerja, hingga November 2019, BNI cabang London tercatat mampu meraup laba bersih sebesar USD13 juta. Capaian itu adalah 123% dari target yang ditetapkan tahun ini. Sampai akhir tahun, BNI cabang London memproyeksikan perolehan laba bersih sebesar USD14-15 juta.
(fjo)