Penyaluran Kredit BNI Tembus Rp576 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp576,78 triliun pada semester I/2020 atau tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama di tahun yang lalu sebesar Rp549,23 triliun.
Pertumbuhan ini sejalan dengan program pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga ekspansi kredit didukung dengan kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah, di antaranya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 tentang Penempatan Dana Pemerintah di Bank Umum serta PMK Nomor 71 dan 98 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah kepada Pelaku Usaha dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional. (Baca: Covid Belum Kelar, BNI Gencar Salurkan Bantuan Sosial)
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati mengatakan pertumbuhan kredit dikontribusi oleh Kredit Korporasi Swasta yang tumbuh 12,6% year on year (yoy) atau dari Rp174,3 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp196,32 triliun pada semester I/2020.
“Disusul kemudian oleh kredit pada Korporasi BUMN yang tumbuh 6,1% yoy, dari Rp111,04 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp117,8 triliun pada semester I/2020,” sebut Adi, saat konferensi pers virtual di Jakarta, kemarin. (Baca juga: Dipakai Jokowi, Sepeda Lipat Kreuz Banjir Orderan hingga 2023)
Adapun Kredit Segmen Kecil dan Konsumer juga menunjukkan pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,4% yoy dan 3,9% yoy. Pertumbuhan kredit pada segmen kecil, terutama berasal dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit di bawah Rp10 miliar, sedangkan kredit konsumer berasal dari mortgage dan payroll loan.
Pertumbuhan kredit yang selektif dan terukur yang disertai dengan penurunan beban bunga yang signifikan menghasilkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) sebesar 1,0% yoy. “Sementara itu, dari sisi pendapatan nonbunga, BNI mencatat pertumbuhan sebesar 3,2% yoy sehingga sampai dengan semester pertama, BNI berhasil membukukan laba bersih atau net profit sebesar Rp4,46 triliun,” katanya. (Lihat videonya: Imbas Covid-19, Sejumlah Pilot Kini beralih profesi jadi Pedagang)
Dalam menghadapi dampak pandemi, BNI secara aktif melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang berkinerja baik, namun bisnisnya terdampak Covid-19. Menurut Adi, hingga akhir Juni 2020, perseroan telah menyetujui pemberian restrukturisasi kredit kepada debitur terdampak Covid-19 sebesar Rp119,3 triliun atau sebesar 21,9% dari total kredit. (Kunthi Fahmar Sandy)
Pertumbuhan ini sejalan dengan program pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga ekspansi kredit didukung dengan kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah, di antaranya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 tentang Penempatan Dana Pemerintah di Bank Umum serta PMK Nomor 71 dan 98 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah kepada Pelaku Usaha dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional. (Baca: Covid Belum Kelar, BNI Gencar Salurkan Bantuan Sosial)
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati mengatakan pertumbuhan kredit dikontribusi oleh Kredit Korporasi Swasta yang tumbuh 12,6% year on year (yoy) atau dari Rp174,3 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp196,32 triliun pada semester I/2020.
“Disusul kemudian oleh kredit pada Korporasi BUMN yang tumbuh 6,1% yoy, dari Rp111,04 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp117,8 triliun pada semester I/2020,” sebut Adi, saat konferensi pers virtual di Jakarta, kemarin. (Baca juga: Dipakai Jokowi, Sepeda Lipat Kreuz Banjir Orderan hingga 2023)
Adapun Kredit Segmen Kecil dan Konsumer juga menunjukkan pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,4% yoy dan 3,9% yoy. Pertumbuhan kredit pada segmen kecil, terutama berasal dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit di bawah Rp10 miliar, sedangkan kredit konsumer berasal dari mortgage dan payroll loan.
Pertumbuhan kredit yang selektif dan terukur yang disertai dengan penurunan beban bunga yang signifikan menghasilkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) sebesar 1,0% yoy. “Sementara itu, dari sisi pendapatan nonbunga, BNI mencatat pertumbuhan sebesar 3,2% yoy sehingga sampai dengan semester pertama, BNI berhasil membukukan laba bersih atau net profit sebesar Rp4,46 triliun,” katanya. (Lihat videonya: Imbas Covid-19, Sejumlah Pilot Kini beralih profesi jadi Pedagang)
Dalam menghadapi dampak pandemi, BNI secara aktif melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang berkinerja baik, namun bisnisnya terdampak Covid-19. Menurut Adi, hingga akhir Juni 2020, perseroan telah menyetujui pemberian restrukturisasi kredit kepada debitur terdampak Covid-19 sebesar Rp119,3 triliun atau sebesar 21,9% dari total kredit. (Kunthi Fahmar Sandy)
(ysw)