Pelindo II Ingin Hadir Sebagai Fasilitator Perdagangan Indonesia

Sabtu, 07 Desember 2019 - 22:59 WIB
Pelindo II Ingin Hadir...
Pelindo II Ingin Hadir Sebagai Fasilitator Perdagangan Indonesia
A A A
JAKARTA - Di hari jadinya yang ke-27 tahun, PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) ingin hadir sebagai pelopor fasilitator perdagangan di Indonesia. Direktur Utama Pelindo II (Persero) Elvyn G. Masassya mengatakan, pelabuhan merupakan fungsi utama mendongkrak daya saing Indonesia di kancah global lewat pengiriman barang antar pelabuhan.

Namun, daya saing ini hanya bisa terdongkrak jika biaya logistik ditekan serendah mungkin. Oleh karena itu pelabuhan harus dijadikan sebagai fasilitator perdagangan (trade facilitator).

“Jadi pelabuhan tidak hanya berperan sebagai pelabuhan saja, namun juga harus dilihat bahwa pelabuhan itu mampu menopang perdagangan, dengan menopang perdagangan melalui biaya yang murah daya saing pasti bisa terdongkrak naik,” ujar Elvyn di Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Prosesnya bisa terlihat jika pelabuhan terintegrasi dengan kawasan industri sehingga dari pelabuhan ke kawasan industri biaya logistik lebih murah, sebab sudah menyatu dengan pelayaran dan sistem logistik, transportasi maupun pergudangan (kawasan industri).

“Nah ini hanya akan terjadi kalau pelabuhan itu dikonsepkan sebagai trade facilitator dimana pemilik barang, pengelola transportasi pelabuhan dan kapal itu ada dalam satu platform. Platform inilah yang kita sebagai trade facilitator atau market trade,” ungkapnya.

Dengan cara ini, maka diharapkan seluruh pengguna jasa, apakah itu eksportir, importir akan mendapatkan kebutuhannya secara cepat dengan lebih transparan. Misalnya jika butuh kapal tersedia, untuk pergudangan juga ada termasuk transportasinya.

Elvyn melanjutkan, dengan biaya logistik yang rendah produk Indonesia akan memiliki daya saing yang lebih tinggi karena ekspornya bisa lebih murah, lebih cepat sampai dan bisa dimonitor kapan saja sejak dikirimkan sampai tiba ke tujuan.

Elvyn menambahkan, konsep fasilitator perdagangan akan menjadi lebih relevan jika diterapkan kepada seluruh perusahaan pelat merah berlabel Pelindo. Harapannya, seluruh Pelindo yang ada sekarang tidak lagi dipisahkan oleh karena sifatnya yang regional, tapi akan difungsikan berdasarkan bidang kerja atau sektor masing-masing.

“Jadi hanya ada satu Pelindo kemudian disesuaikan dengan bidang, apakah itu peti kemas, non peti kemas, penyedia peralatan, IT dan sebagainya tapi dalam satu kepemilikan. Kalau dalam satu kepemilikan, maka pemilik atau holding ini bisa membuat strategi untuk seluruhnya bisa memiliki kekuatan keuangan yang memadai dan pada akhirnya ada standarisasi di seluruh pelabuhan Indonesia,” pungkasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1381 seconds (0.1#10.140)