Pelindo I Catat Kenaikan Petikemas Capai 582.199 TEUs
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I mencatat, pada Mei 2021 arus peti kemas mencapai 582.199 twenty-foot equivalent unit (TEUs). Jumlah tersebut tumbuh 7,72% dibandingkan dengan periode yang sama 2020, yakni 540.461 TEUs.
General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, Yarham Harid, menyebut kenaikan disebabkan oleh meningkatnya arus peti kemas internasional di TPK Belawan, Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Pekanbaru.
Baca juga:COVID-19 Sehari Bertambah 21.095, Hampir Setengahnya Disumbangkan DKI Jakarta
"Serta meningkatnya arus peti kemas domestik di TPK Belawan, Lhokseumawe, dan Malahayati," ujar dia seperti dikutip dalam laman Website Kementerian BUMN, Sabtu (26/6/2021).
Di mencatat, dalam kurun waktu hingga Mei 2021, TPK Belawan mencatatkan bongkar muat peti kemas sebesar 464.261 TEUs, naik 5,21% dibanding periode yang sama tahun 2020 yang sebesar 441.257 TEUs. Untuk bongkar muat peti kemas sampai dengan Mei 2021 di terminal internasional sebanyak 222.659 TEUs dan di terminal domestik sebesar 241.602 TEUs.
Bongkar muat di terminal internasional TPK Belawan sampai dengan Mei 2021 adalah sebanyak 3.135.274 ton, dengan komoditas dominan untuk ekspornya, yaitu chemical, palm oil, dan minyak serta komoditas impornya adalah pupuk.
Terminal domestik TPK Belawan melayani bongkar muat sampai dengan Mei 2021 adalah sebesar 2.919.858 ton dengan komoditas dominan yang dimuat adalah barang pecah belah dan alat tulis kantor serta komoditas dominan yang dibongkar adalah alat tulis kantor dan semen.
Baca juga:PM Inggris Secara Pribadi Perintahkan Kapal Perang ke Krimea, Abaikan Menlu
“Arus peti kemas di TPK Belawan terus menunjukkan tren yang positif, yang artinya terjadi peningkatan, baik itu di terminal domestik maupun internasional. Tentunya kami terus berupaya untuk menghadirkan layanan yang terbaik untuk seluruh pengguna jasa," katanya.
Selain itu, untuk menjaga operasional pelabuhan, pihaknya tetap menjunjung tinggi penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG). Manajemen melakukan pengawasan ketat dalam setiap kegiatan operasional kepelabuhanan, menerapkan digitalisasi layanan dan sistem informasi kepelabuhanan terpadu, serta melakukan pengamanan area pelabuhan yang mengacu pada standar The International Ship and Port Facility Security Code (ISPS).
General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, Yarham Harid, menyebut kenaikan disebabkan oleh meningkatnya arus peti kemas internasional di TPK Belawan, Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Pekanbaru.
Baca juga:COVID-19 Sehari Bertambah 21.095, Hampir Setengahnya Disumbangkan DKI Jakarta
"Serta meningkatnya arus peti kemas domestik di TPK Belawan, Lhokseumawe, dan Malahayati," ujar dia seperti dikutip dalam laman Website Kementerian BUMN, Sabtu (26/6/2021).
Di mencatat, dalam kurun waktu hingga Mei 2021, TPK Belawan mencatatkan bongkar muat peti kemas sebesar 464.261 TEUs, naik 5,21% dibanding periode yang sama tahun 2020 yang sebesar 441.257 TEUs. Untuk bongkar muat peti kemas sampai dengan Mei 2021 di terminal internasional sebanyak 222.659 TEUs dan di terminal domestik sebesar 241.602 TEUs.
Bongkar muat di terminal internasional TPK Belawan sampai dengan Mei 2021 adalah sebanyak 3.135.274 ton, dengan komoditas dominan untuk ekspornya, yaitu chemical, palm oil, dan minyak serta komoditas impornya adalah pupuk.
Terminal domestik TPK Belawan melayani bongkar muat sampai dengan Mei 2021 adalah sebesar 2.919.858 ton dengan komoditas dominan yang dimuat adalah barang pecah belah dan alat tulis kantor serta komoditas dominan yang dibongkar adalah alat tulis kantor dan semen.
Baca juga:PM Inggris Secara Pribadi Perintahkan Kapal Perang ke Krimea, Abaikan Menlu
“Arus peti kemas di TPK Belawan terus menunjukkan tren yang positif, yang artinya terjadi peningkatan, baik itu di terminal domestik maupun internasional. Tentunya kami terus berupaya untuk menghadirkan layanan yang terbaik untuk seluruh pengguna jasa," katanya.
Selain itu, untuk menjaga operasional pelabuhan, pihaknya tetap menjunjung tinggi penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG). Manajemen melakukan pengawasan ketat dalam setiap kegiatan operasional kepelabuhanan, menerapkan digitalisasi layanan dan sistem informasi kepelabuhanan terpadu, serta melakukan pengamanan area pelabuhan yang mengacu pada standar The International Ship and Port Facility Security Code (ISPS).
(uka)