Arsitektur Alami Perubahan, Inilah Tren Keramik Masa Kini

Rabu, 11 Desember 2019 - 08:51 WIB
Arsitektur Alami Perubahan,...
Arsitektur Alami Perubahan, Inilah Tren Keramik Masa Kini
A A A
KERAMIK merupakan bagian interior yang fungsinya terhitung signifikan, dan dibutuhkan. Tren keramik seakan terus berkembang mengikuti pola perubahan arsitektur.

Di rumah-rumah sederhana, keramik kini juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan, baik itu digunakan sebagai pelapis lantai, maupun untuk kloset.

Meski demikian, fungsi keramik sudah jauh melebihi itu. Saat ini, desain interior juga melibatkan peran keramik sebagai estetika dan tren keramik saat ini selalu mengalami perubahan setiap tahunnya.

"Dulu keramik hanya untuk lapisan lantai, sekaran sudah berkembang mengikuti tren desain yang ada. Banyak pemilik rumah bahkan melakukan renovasi mengganti keramik untuk mengikuti tren," ujar Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga.

Elisa menambahkan, untuk di tahun depan tren keramik lebih ngarah pada jenis Polish (mengkilap) untuk coraknya masih menggunakan pola minimalis dengan arna natural seperti putih, hitam, dan cokelat.

Sedangkan dari segi ukuran, penggunaan keramik saat ini lebih mengarah ukuran besar. "Jika dahulu keramik dihadirkan dengan ukuran baku, hanya 30x30 sentimeter, 40x40 sentimeter, atau 50x50 sentimeter. Saat ini dan untuk kedepan lebih banyak menggunakan ukuran 60x60 sentimeter," jelas Elisa.

Sedangkan untuk perkembangan teknologi, sudah bisa dipilih berdasarkan keingian sehingga hasil yang dihasilkan tidak terlampau baku. "Saat ini sudah banyak keramik dengan ukuran yag tidak biasa seperti 37x97 sentimeter, dan bisa dibuat sesuai kebutuhan dengan teknologi cutting," tambahnya.

Elisa pun menambahkan, untuk kedepannya keramik dengan bentuk heksagonal juga masih menjadi tren. Sistem joint (sambungan) juga sudah sangat bagus dan memiliki karakteristik tersendiri.

Hal ini membuat para konsumen lebih beragam dalam memilih keramik yang sesuai dengan keinginan. Perkembangan ini pula yang membuat banyak pemilik rumah rela mengganti keramiknya setiap 2 atau 3 tahun sekali.

Padahal, dahulu keramik cenderung dipasang sekali dalam seumur hidup dan tidak pernah ganti selama penghuni rumah berada di dalamnya. " ‎Hal ini seperti mengikuti perkembangan teknologi gawai yang tidak ada habisnya," tutur Elisa.

Elisa pun menambahkan, keramik juga perlu tiap tahun dikenali. Mungkin perkembangannya bisa berubah dan konsumen mengganti keramik setiap 2 atau 3 tahun.

Saat ini perpaduan desain yang lebih berani dan ukuran yang lebih besar akan menarik perhatian pelanggan dan akan menjadi pilihan bagi segmen premium.

"Keramik memang selalu memainkan peran utama dalam desain sebuah rumah dan bangunan. Tentunya dengan bahan-bahan utama yang berkualitas tinggi tentu bisa menjadi perpaduan sempurna dengan tatanan interior," jelas Elisa.

Untuk membuat hunian tidak monoton, Anda pun bisa menggunakan jenis keramik dengan motif garis lengkung dengan warna Tosca. "Pilihan warna segar bisa diaplikasikan pada ruang kamar mandi, agar memberikan kesan segar," saran Elisa.

Elisa menambahkan, untuk saat ini industri keramik Indonesia lebih mengarah pada gaya Eropa seperti Italia dan Spanyol yang banyak menampilkan keramik bergaya Eropa kuno dan ke arah Timur Tengah. Kita bukan meniru tapi hanya terinspirasi corak. (Aprilia S Andyna)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0994 seconds (0.1#10.140)