Sri Mulyani Pelajari Prediksi Bank Dunia Soal Pelambatan Ekonomi Nasional
A
A
A
JAKARTA - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat di akhir tahun ini. Hal itu seiring dengan kondisi perekonomian global yang menantang dan memburuknya nilai tukar perdagangan.
Kecenderungan pelambatan perekonomian nasional disebutkan telah terlihat dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III yang hanya 5,02%, melambat dari triwulan kedua yang sebesar 5,05%.
Menanggapi prediksi tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan akan mempelajari perkiraan Bank dunia tersebut. Dia menegaskan, pemerintah telah memberikan insentif fiskal guna menggairahkan investasi dan menstimulus pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Ya kita pelajari, seperti saya sampaikan, guaranted minimun kan dengan banyaknya insentif kita mau gairahkan investasi," ujar Menkeu di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Dia menambahkan, program prioritas Presiden Joko Widodo bakal membuat pertumbuhan ekonomi membaik. Hal ini seiring berbagai macam upaya dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga. Salah satunya memberikan program sosial dalam menggairahkan konsumsi rumah tangga di masyarakat kecil.
"Support ya seperti kartu Indonesia Pintar, kartu kuliah, Indonesia Sehat. Kita sudah punya building block-nya apakah size benefit, mau diatur targeting-nya karena mereka meng-cover yang namanya almost poor yang vulnerable dan bisa jatuh ke kemiskinan. Saya rasa yang paling bagus kita akan mengkaji dan melihat," jelasnya.
Kecenderungan pelambatan perekonomian nasional disebutkan telah terlihat dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III yang hanya 5,02%, melambat dari triwulan kedua yang sebesar 5,05%.
Menanggapi prediksi tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan akan mempelajari perkiraan Bank dunia tersebut. Dia menegaskan, pemerintah telah memberikan insentif fiskal guna menggairahkan investasi dan menstimulus pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Ya kita pelajari, seperti saya sampaikan, guaranted minimun kan dengan banyaknya insentif kita mau gairahkan investasi," ujar Menkeu di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Dia menambahkan, program prioritas Presiden Joko Widodo bakal membuat pertumbuhan ekonomi membaik. Hal ini seiring berbagai macam upaya dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga. Salah satunya memberikan program sosial dalam menggairahkan konsumsi rumah tangga di masyarakat kecil.
"Support ya seperti kartu Indonesia Pintar, kartu kuliah, Indonesia Sehat. Kita sudah punya building block-nya apakah size benefit, mau diatur targeting-nya karena mereka meng-cover yang namanya almost poor yang vulnerable dan bisa jatuh ke kemiskinan. Saya rasa yang paling bagus kita akan mengkaji dan melihat," jelasnya.
(fjo)