Bank BTN Gelar Akad KPR Massal Demi Eksekusi Kuota FLPP Tambahan
A
A
A
JAKARTA - Di Hari Ulang Tahun ke-43 KPR yang jatuh tanggal 10 Desember lalu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memastikan mendapatkan tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sumber dana kuota FLPP tambahan sekitar Rp2 triliun, berasal dari dana talangan sementara Bank BTN dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
Dari dana FLPP sekitar Rp2 triliun tersebut akan disalurkan dalam bentuk KPR Subsidi untuk sekitar 13.000 unit rumah. Untuk segera merealisasikan penyaluran FLPP, Bank BTN menggelar akad massal KPR FLPP kepada sekitar 250 debitur di wilayah perumahan Bekasi Regency 7, Bekasi Timur, Jawa Barat.
"Alhamdulilah, Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR menyepakati tambahan kuota FLPP sehingga Bank BTN dapat segera menyalurkan KPR Subsidi bagi masyarakat yang sudah sangat sabar menanti kabar gembira ini," kata Direktur Consumer dan Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Sejak tahun 2015, Bank BTN menjadi mitra Kementerian PUPR menyalurkan KPR Subsidi untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah, termasuk menyalurkan pembiayaan perumahan dengan skema subsisi, baik dengan Selisih Bunga (SSB) maupun FLLP. Per akhir November 2019, Bank berkode saham BBTN ini telah menyalurkan KPR dengan skema SSB untuk 98.360 unit, sementara FLPP telah disalurkan untuk 33.090 unit.
Sejak program tersebut bergulir tahun 2015, hingga September 2019, Bank BTN telah berhasil merealisasikan KPR dan Kredit Penyediaan Pembangunan Perumahan sebanyak 3,10 juta unit hunian. Tahun 2020 mendatang menghadapi sejumlah tantangan, Bank BTN berupaya melakukan inovasi dalam perluasan akses KPR, khususnya segmen KPR subsidi ke komunitas atau asosiasi pekerja informal yang potensial menjadi debitur.
"Sejak tahun 2017, kami sudah menyalurkan KPR subsidi dengan ojek online, pengemudi taksi dan juga paguyuban profesi seperti pencukur rambut dan pedagang mie bakso, dan kami akan terus menjajaki asosiasi pekerja informal lain yang potensial," kata Hirwandi.
Bank BTN mencatat realisasi KPR Subsidi ke ojek online dan pengemudi taksi sudah mencapai sekitar 700 nasabah. Selain KPR subsidi, untuk sektor informal Bank BTN juga menawarkan KPR BTN Mikro. Pada segmen ini, secara total Bank BTN telah merealisasikan sampai dengan September 2019 sebanyak 70 unit dengan jumlah outstanding lebih dari Rp2,5 miliar.
"Sampai saat ini, Bank BTN telah menyalurkan KPR hampir ke seluruh sektor informal dan untuk tahun 2020, Bank BTN akan menyalurkan ke sektor informal khususnya mitra binaan BUMN dan Kementerian seperti Bulog, Kementerian Koperasi dan UKM," tutup Hirwandi.
Dari dana FLPP sekitar Rp2 triliun tersebut akan disalurkan dalam bentuk KPR Subsidi untuk sekitar 13.000 unit rumah. Untuk segera merealisasikan penyaluran FLPP, Bank BTN menggelar akad massal KPR FLPP kepada sekitar 250 debitur di wilayah perumahan Bekasi Regency 7, Bekasi Timur, Jawa Barat.
"Alhamdulilah, Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR menyepakati tambahan kuota FLPP sehingga Bank BTN dapat segera menyalurkan KPR Subsidi bagi masyarakat yang sudah sangat sabar menanti kabar gembira ini," kata Direktur Consumer dan Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Sejak tahun 2015, Bank BTN menjadi mitra Kementerian PUPR menyalurkan KPR Subsidi untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah, termasuk menyalurkan pembiayaan perumahan dengan skema subsisi, baik dengan Selisih Bunga (SSB) maupun FLLP. Per akhir November 2019, Bank berkode saham BBTN ini telah menyalurkan KPR dengan skema SSB untuk 98.360 unit, sementara FLPP telah disalurkan untuk 33.090 unit.
Sejak program tersebut bergulir tahun 2015, hingga September 2019, Bank BTN telah berhasil merealisasikan KPR dan Kredit Penyediaan Pembangunan Perumahan sebanyak 3,10 juta unit hunian. Tahun 2020 mendatang menghadapi sejumlah tantangan, Bank BTN berupaya melakukan inovasi dalam perluasan akses KPR, khususnya segmen KPR subsidi ke komunitas atau asosiasi pekerja informal yang potensial menjadi debitur.
"Sejak tahun 2017, kami sudah menyalurkan KPR subsidi dengan ojek online, pengemudi taksi dan juga paguyuban profesi seperti pencukur rambut dan pedagang mie bakso, dan kami akan terus menjajaki asosiasi pekerja informal lain yang potensial," kata Hirwandi.
Bank BTN mencatat realisasi KPR Subsidi ke ojek online dan pengemudi taksi sudah mencapai sekitar 700 nasabah. Selain KPR subsidi, untuk sektor informal Bank BTN juga menawarkan KPR BTN Mikro. Pada segmen ini, secara total Bank BTN telah merealisasikan sampai dengan September 2019 sebanyak 70 unit dengan jumlah outstanding lebih dari Rp2,5 miliar.
"Sampai saat ini, Bank BTN telah menyalurkan KPR hampir ke seluruh sektor informal dan untuk tahun 2020, Bank BTN akan menyalurkan ke sektor informal khususnya mitra binaan BUMN dan Kementerian seperti Bulog, Kementerian Koperasi dan UKM," tutup Hirwandi.
(ven)