Ramp Check Angkutan Nataru di Bandara Soetta, Menhub Cek Roda Pesawat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat menjelang angkutan Natal dan Tahun Baru 2020 (Nataru) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Saat ramp check, Budi Karya menekannya pentingnya mengecek kondisi roda pesawat yang mulai mengalami botak, dan perlu mendapatkan perhatian yang sangat serius dari pilot dan maskapai penerbangan.
"Apa yang diramp check, pertama-tama roda. Itu sangat vital. Lalu ada beberapa elemen pengatur kecepatan. Saya ke atas melakukan cek oksigen apakah terisi, ternyata masih terisi," kata Budi Karya, Rabu (11/12/2019).
Proses ramp check, dilakukan secara acak atau random. Dari 500 pesawat yang digunakan sebagai angkutan Nataru 2020, sekira 50 pesawat yang sudah diramp check.
"Ramp check merupakan salah satu proses untuk menjamin agar keamanan tetap terjaga. Ada 50 pesawat yang diramp check. Kita harap sampai tanggal 20 Desember 2019, sudah ada 200 pesawat," sambungnya.
Dilanjutkan Budi Karya, pergerakan pesawat di Bandara Soetta, saat ini sudah mulai normal, mencapai 1.000 hingga 1.200 per hari. Pihaknya pun optimistis, pergerakan itu akan mengalami kenaikan saat Nataru ini.
"Saya pikir prediksi kenaikan 1% itu sudah cukup baik, karena kan tadinya minus. Kalau untuk penumpang bisa sampai 5%. Volume movement juga sudah kembali seperti tahun-tahun lalu, lebih dari 1.000 pergerakan pesawat," paparnya.
Executive General Manager (EGM) Bandara Soetta, Agus Haryadi, menambahkan total pergerakan pesawat pada angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 diprediksi naik 1% dibandingkan momen yang sama tahun 2018.
"Hari-hari kritis di 25 Desember 2019. Untuk arus puncak keberangkatan tanggal 20 dan 29, dan arus balik di 5 Januari 2020. Total prediksi kenaikan 1% untuk pergerakan," kata Agus.
Dilanjutkan Agus, pada tahun 2018, musim Natal dan Tahun Baru sebanyak 24 hari. Sedangkan pada tahun ini, diprediksi hanya mencapai 19 hari dengan total kenaikan penumpang sebanyak 2% atau 3.483.336 orang.
"Selain menyambut Nataru, kami juga sudah menyiapkan beberapa fasilitas baru, yakni runway 3 di 20 Desember, cross taxi way, juga ada beberapa fasilitas menempel," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kapolresta Bandara Soetta, AKBP Adi Ferdian, mengatakan pihaknya akan menjaga ketertiban dan keamanan Bandara Soetta, saat Nataru ini, sehingga penumpang pesawat jadi aman.
"Pengamanam kita siapkan, kita akan rapat lebih dulu dengan Kombata, tentang kesiapan operasi kemanusiaan dengan sandi Operasi Lilin 2019. Ada sekira 162 personel yang akan terlibat dalam pengamanan," ungkapnya.
Dijelaskan dia, ancaman keamanan pada Nataru tahun ini adalah teror. Pihaknya pun akan melakukan upaya antisipasi agar kenyamanan penumpang bisa terus terjaga.
"Kejahatan yang diantisipasi ancaman teror. Bagaimana menyatakan kepada calon penumpang aman. Imbauan kepada pemudik sama-sama saling menjaga dan jangan menyampaikan kata tidak layak," tukasnya.
Saat ramp check, Budi Karya menekannya pentingnya mengecek kondisi roda pesawat yang mulai mengalami botak, dan perlu mendapatkan perhatian yang sangat serius dari pilot dan maskapai penerbangan.
"Apa yang diramp check, pertama-tama roda. Itu sangat vital. Lalu ada beberapa elemen pengatur kecepatan. Saya ke atas melakukan cek oksigen apakah terisi, ternyata masih terisi," kata Budi Karya, Rabu (11/12/2019).
Proses ramp check, dilakukan secara acak atau random. Dari 500 pesawat yang digunakan sebagai angkutan Nataru 2020, sekira 50 pesawat yang sudah diramp check.
"Ramp check merupakan salah satu proses untuk menjamin agar keamanan tetap terjaga. Ada 50 pesawat yang diramp check. Kita harap sampai tanggal 20 Desember 2019, sudah ada 200 pesawat," sambungnya.
Dilanjutkan Budi Karya, pergerakan pesawat di Bandara Soetta, saat ini sudah mulai normal, mencapai 1.000 hingga 1.200 per hari. Pihaknya pun optimistis, pergerakan itu akan mengalami kenaikan saat Nataru ini.
"Saya pikir prediksi kenaikan 1% itu sudah cukup baik, karena kan tadinya minus. Kalau untuk penumpang bisa sampai 5%. Volume movement juga sudah kembali seperti tahun-tahun lalu, lebih dari 1.000 pergerakan pesawat," paparnya.
Executive General Manager (EGM) Bandara Soetta, Agus Haryadi, menambahkan total pergerakan pesawat pada angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 diprediksi naik 1% dibandingkan momen yang sama tahun 2018.
"Hari-hari kritis di 25 Desember 2019. Untuk arus puncak keberangkatan tanggal 20 dan 29, dan arus balik di 5 Januari 2020. Total prediksi kenaikan 1% untuk pergerakan," kata Agus.
Dilanjutkan Agus, pada tahun 2018, musim Natal dan Tahun Baru sebanyak 24 hari. Sedangkan pada tahun ini, diprediksi hanya mencapai 19 hari dengan total kenaikan penumpang sebanyak 2% atau 3.483.336 orang.
"Selain menyambut Nataru, kami juga sudah menyiapkan beberapa fasilitas baru, yakni runway 3 di 20 Desember, cross taxi way, juga ada beberapa fasilitas menempel," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kapolresta Bandara Soetta, AKBP Adi Ferdian, mengatakan pihaknya akan menjaga ketertiban dan keamanan Bandara Soetta, saat Nataru ini, sehingga penumpang pesawat jadi aman.
"Pengamanam kita siapkan, kita akan rapat lebih dulu dengan Kombata, tentang kesiapan operasi kemanusiaan dengan sandi Operasi Lilin 2019. Ada sekira 162 personel yang akan terlibat dalam pengamanan," ungkapnya.
Dijelaskan dia, ancaman keamanan pada Nataru tahun ini adalah teror. Pihaknya pun akan melakukan upaya antisipasi agar kenyamanan penumpang bisa terus terjaga.
"Kejahatan yang diantisipasi ancaman teror. Bagaimana menyatakan kepada calon penumpang aman. Imbauan kepada pemudik sama-sama saling menjaga dan jangan menyampaikan kata tidak layak," tukasnya.
(ind)