IHSG Ditutup Ambruk 40,70 Poin, Bursa Asia Mixed di Tengah Sinyal Fed
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan, Kamis (13/11/2019) meneruskan tren negatif pada sesi siang untuk masih berkutat pada zona merah mengiring laju mixed alias variatif bursa Asia. Hingga akhir sesi, IHSG ambruk -40,70 poin atau setara -0,66% menjadi 6.139,40.
Sebelumnya pada sesi siang, bursa saham dalam Negeri loyo dengan pelemahan -9,25 poin yang setara dengan -0,15% di level 6.170,85 usai pagi tadi naik tipis 7,949 poin atau 0,129% menjadi 6.188. Sedangkan kemarin, IHSG parkir terkapar di 6.180,10 usai bertambah 0,06%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,16 triliun dengan 13,91 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp166,15 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,92 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,09 triliun. Tercatat sebesar 168 saham menguat, 268 melemah dan 162 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) naik Rp130 menjadi Rp4.030, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) bertambah Rp110 menjadi Rp2.300 dan Waran Seri I Barito Pacific Tbk. (BRPT-W) melonjak Rp85 ke posisi Rp1.090.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp475 menjadi Rp15.125, PT Grand Kartech Tbk. (KRAH) jatuh Rp65 menjadi Rp1.620 serta PT Paninvest Tbk. (PNIN) merosot Rp50 menjadi Rp1.080.
Di sisi lain pasar saham Asia berakhir mixed alias variatif pada perdagangan, Kamis setelah Federal Reserve AS alias The Fed memberikan sinyal bakal menahan suku bunga acuan pada tahun 2020, mendatang. Indeks Nikkei Jepang menjadi salah satu yang mencetak hasil positif dengan tambahan 0,14% untuk menutup perdagangan di level 23.424,81 saat indeks Topix parkir ke posisi 1.712,83.
Selanjutnya indeks Kospi di Korea Selatan juga berakhir 1,51% lebih tinggi pada level 2.137,35 dimana sebagian saham dari industri kelas berat seperti Samsung Electronics dan SK Hynix terpantau masing-masing melonjak lebih dari 2,5%. Tren menghijau juga menghampiri indeks Hang Seng, Hong Kong lewat peningkatan sebesar 1.31% menjadi 26,994.14.
Lonjakan bursa saham Hong Kong usai diterpa aksi protes, kali ini ditopang saham Tencent yang melonjak 3,06%. Ditambah Asuransi jiwa AIA juga mencetak keuntungan hingga mencapai 2,31%. Berbanding terbalik, saham daratan China justru terlihat memerah dimana Komposit Shanghai merosot -8.72 poin ke posisi 2.915,70 untuk mengiringi penyusutan Komposit Shenzhen sebesar 0,193% menjadi 1.636,33.
Sementara itu, bursa saham patokan Australia menurun dimana ASX tergelincir 0,65% hingga menyentuh level 6.708,80. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang menanjak 0,96% lebih tinggi.
Sebelumnya pada sesi siang, bursa saham dalam Negeri loyo dengan pelemahan -9,25 poin yang setara dengan -0,15% di level 6.170,85 usai pagi tadi naik tipis 7,949 poin atau 0,129% menjadi 6.188. Sedangkan kemarin, IHSG parkir terkapar di 6.180,10 usai bertambah 0,06%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,16 triliun dengan 13,91 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp166,15 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,92 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,09 triliun. Tercatat sebesar 168 saham menguat, 268 melemah dan 162 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) naik Rp130 menjadi Rp4.030, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) bertambah Rp110 menjadi Rp2.300 dan Waran Seri I Barito Pacific Tbk. (BRPT-W) melonjak Rp85 ke posisi Rp1.090.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp475 menjadi Rp15.125, PT Grand Kartech Tbk. (KRAH) jatuh Rp65 menjadi Rp1.620 serta PT Paninvest Tbk. (PNIN) merosot Rp50 menjadi Rp1.080.
Di sisi lain pasar saham Asia berakhir mixed alias variatif pada perdagangan, Kamis setelah Federal Reserve AS alias The Fed memberikan sinyal bakal menahan suku bunga acuan pada tahun 2020, mendatang. Indeks Nikkei Jepang menjadi salah satu yang mencetak hasil positif dengan tambahan 0,14% untuk menutup perdagangan di level 23.424,81 saat indeks Topix parkir ke posisi 1.712,83.
Selanjutnya indeks Kospi di Korea Selatan juga berakhir 1,51% lebih tinggi pada level 2.137,35 dimana sebagian saham dari industri kelas berat seperti Samsung Electronics dan SK Hynix terpantau masing-masing melonjak lebih dari 2,5%. Tren menghijau juga menghampiri indeks Hang Seng, Hong Kong lewat peningkatan sebesar 1.31% menjadi 26,994.14.
Lonjakan bursa saham Hong Kong usai diterpa aksi protes, kali ini ditopang saham Tencent yang melonjak 3,06%. Ditambah Asuransi jiwa AIA juga mencetak keuntungan hingga mencapai 2,31%. Berbanding terbalik, saham daratan China justru terlihat memerah dimana Komposit Shanghai merosot -8.72 poin ke posisi 2.915,70 untuk mengiringi penyusutan Komposit Shenzhen sebesar 0,193% menjadi 1.636,33.
Sementara itu, bursa saham patokan Australia menurun dimana ASX tergelincir 0,65% hingga menyentuh level 6.708,80. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang menanjak 0,96% lebih tinggi.
(akr)