Neraca Dagang Tekor, Ekonom Sarankan Investasi Terus Didorong

Senin, 16 Desember 2019 - 15:35 WIB
Neraca Dagang Tekor,...
Neraca Dagang Tekor, Ekonom Sarankan Investasi Terus Didorong
A A A
JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pemerintah harus bisa mendorong investasi agar defisit neraca dagang tidak terus mendalam. Sebagai informasi, neraca perdagangan November 2019 tercatat defisit USD1,33 miliar, padahal bulan sebelumnya tercatat surplus USD172,5juta, yang dipengaruhi oleh defisit neraca non-migas serta melebarnya defisit neraca migas.

Adapun neraca non-migas pada bulan November tercatat defisit USD300juta dari bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD1,01miliar. Kondisi ini dipengaruhi oleh penurunan ekspor non-migas untuk sebagian besar komoditas seperti tembaga, batubara, besi dan baja, kendaraan dan bagiannya dan logam mulia dan perhiasan.

"Pemerintah perlu mendorong terus investasi pada hilirisasi industri sehingga produktivitas dan nilai tambah dapat meningkat. Dengan demikian, dapat mengantisipasi penurunan kinerja ekspor akibat perlambatan ekonomi global," ujar Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (16/12/2019).

Dia melanjutkan, penurunan tersebut juga didorong oleh turunnya volume ekspor non-migas ke sejumlah negara tujuan seperti China (-12,6% month-to-month/Mtm), ASEAN (-9,3% Mtm), Jepang (-10,4% Mtm) dan Taiwan (-29,3% Mtm).

"Penurunan volume ekspor non-migas mengindikasikan perlambatan ekonomi global, serta penurunan volume perdagangan global mempengaruhi permintaan produk ekspor Indonesia. Sementara itu, defisit neraca migas meningkat pada bulan lalu dipengaruhi oleh impor migas yang meningkat seiring peningkatan volume impor minyak mentah jelang akhir tahun," katanya.

Dia menambahkan, dalam jangka pendek pemerintah perlu terus mendorong nilai tambah dari industri yang memiliki potensi ekspor yang besar seperti industri funitur, karet dan plastik, logam dasar dan barang logam, serta pada saat bersamaan mendorong substitusi impor seperti industri kimia dan farmasi, mesin dan alat angkutan
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5476 seconds (0.1#10.140)