Sushi Tei Indonesia Terus Berinovasi dengan Konsep Baru

Selasa, 17 Desember 2019 - 13:45 WIB
Sushi Tei Indonesia Terus Berinovasi dengan Konsep Baru
Sushi Tei Indonesia Terus Berinovasi dengan Konsep Baru
A A A
JAKARTA - PT Sushi Tei Indonesia optimistis terus bertumbuh dengan inovasi menu dan konsep baru. Ditargetkan, pada 2020 perseroan akan tumbuh 8-10% atau lebih baik dibandingkan tahun ini yang tumbuh di sekitar 5-8%. Salah satu pencapaian yang akan disosialisasikan adalah sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah diraih perseroan di pertengahan tahun ini.

Direktur PT Sushi Tei Indonesia Sonny Kurniawan mengatakan, setelah 16 tahun berdiri di Indonesia, pihaknya masih terus mengembangkan inovasi menu dan konsep. Saat ini jaringan restoran tersebut memiliki 45 gerai secara nasional, dengan 25 gerai berada di Jabodetabek. Bahkan di akhir tahun ini masih akan ada tambahan gerai baru di Batam, Kepulauan Riau.

"Tahun depan kami ingin menyasar ke Kota Bogor, kota-kota di Jawa Tengah, hingga ke kawasan timur seperti Manado. Kami tidak terlalu agresif karena harus memikirkan secara matang soal gerai baru, khususnya untuk suplai logistik," ujar Sonny kepada SINDO MEDIA di Jakarta, baru-baru ini.

Dia juga mengatakan, sedang mengincar beberapa lokasi baru seperti Aeon Mall dan Sentul. Tidak hanya itu, lokasi lain seperti stasiun LRT dan MRT juga dibidik guna menyasar pengguna moda transportasi baru ibukota. Khusus untuk restoran di stasiun ini akan mengusung konsep grab and go karena lebih praktis untuk dikonsumsi.

Konsep lain yang akan digenjot Sushi Tei Indonesia adalah brand Top Sushi yang tidak menggunakan pilihan menu karena sudah dihidangkan di conveyor belt.

"Tahun depan minimal ada dua konsep baru yang akan dilakukan. Kami punya konsep kios yang menyediakan menu praktis untuk dikonsumsi. Namun sekarang masih pilih lokasi yang pas untuk suplai logistik. Harus dipikirkan matang," ujar dia.

Lebih lanjut dia juga mengatakan meskipun kompetisi restoran Jepang di Indonesia semakin ketat namun masih dalam tahap wajar. Sushi Tei Indonesia bahkan sudah mempersiapkan nilai tambah dengan mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.

Menurutnya, keuntungan memiliki sertifikasi halal adalah bahan-bahan yang tidak mengurangi kualitas masakan. "Penyesuaian itu tentu butuh waktu. Tapi dampaknya, nanti konsumen segmen muslim tidak perlu khawatir lagi dengan Sushi Tei. Khususnya yang berada di luar Jabodetabek," ujarnya.

Dia menambahkan, Sushi Tei Indonesia sangat serius dalam mengawal jalannya proses sertifikasi halal selama hampir tiga tahun terakhir. Keseriusan ini dibuktikan dengan dibentuknya tim khusus untuk mencapai sertifikat halal. Sonny juga mengakui bahwa dari sekian banyak lembaga sertifikasi halal, LPPOM MUI memiliki standar yang paling tinggi.

"Karena itu, kami merasa bangga dan lega telah mencapainya. Bahkan secara internasional standar yang ditetapkan MUI sangat tinggi," ujarnya.

Sonny juga optimistis melihat potensi ekonomi di tahun depan akan menjanjikan. Salah satu sentimen positif adalah kurs rupiah yang tidak terlalu bergejolak. Hal lainnya adalah investasi asing untuk produksi suplai produk makanan di Indonesia semakin berkembang. Dengan demikian, kata dia, diharapkan akan ada penurunan harga dan hasil akhirnya juga menyesuaikan dengan kebutuhan halal di Indonesia.

Pengembangan wajib lainnya adalah terus memperkuat layanan digital khususnya untuk menyasar keinginan milenial. Salah satunya adalah pengembangan generasi baru aplikasi di akhir tahun ini. Aplikasi tersebut akan memiliki fitur unggulan berupa daftar antrian. Nantinya konsumen dapat langsung mengisi daftar antraan sejak masuk area parkir mall sehingga ketika tiba di restoran tidak lagi mengalami antrian panjang.

"Misalnya ketika masih cari parkir mobil sudah bisa pesan nomor antrean. Jadinya mereka tidak antri panjang saat tiba di restoran," katanya.

Dia mengatakan pengembangan aplikasi juga akan terus dikembangkan kemudahan konsumen milenial seperti pesan menu dari smartphone. Pemesanan juga bisa menggunakan scan barcode sehingga lebih cepat diproses. Di beberapa gerai kini juga sudah bisa menikmati pesan menu menggunakan teknologi tab sehingga tidak perlu menggunakan buku menu.

"Untuk pesanan antar, kami masih mengandalkan ojek online. Kami fokus pada menjaga kualitas makanan yang segar untuk dikonsumsi," ujarnya. (Hafid Fuad)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3531 seconds (0.1#10.140)