Begini Kiat-kiat Memperoleh Pinjaman Modal Usaha
Kamis, 19 Desember 2019 - 05:40 WIB

Begini Kiat-kiat Memperoleh Pinjaman Modal Usaha
A
A
A
JAKARTA - Semakin berkembangnya budaya startup dalam satu dasawarsa terakhir turut memberikan dampak kepada masyarakat yang memiliki semangat kewirausahaan dan ide-ide hebat untuk lebih berani mengawali bisnis mereka. Akan tetapi, tidak sedikit yang masih harus berhadapan dengan tantangan besar, yakni sulitnya memperoleh modal usaha.
Apabila tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperoleh pinjaman pertama, tentunya hal tersebut bisa menjadi penghambat dan tantangan tersendiri.
Beranjak dari hal tersebut dan sebagai dukungan terhadap kemajuan UMKM, platform solusi bisnis satu atap, Zilingo berupaya untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pebisnis untuk kemudian berinovasi dalam menyediakan solusi.
Dengan adanya ribuan pengusaha yang berharap mendapatkan suntikan modal, ada beberapa aspek dan persyaratan terkait kredit yang harus dipenuhi sebelum kreditur memberikan pinjaman.
Untuk sampai pada tahap tersebut, pemilik bisnis atau calon pengusaha harus memahami karakteristik dasar yang diperhitungkan oleh pemberi pinjaman.
Saat berjumpa SINDOnews, Vice President dan Country Head Zilingo, Ade Yuanda Saragih, menyampaikan kiat-kiat terhadap calon pengusaha dan pemilik bisnis agar bisa mengamankan pinjaman yang dibutuhkan. Dalam hal ini, Ade mengedepankan sistem yang paling dikenal untuk menentukan kriteria kelayakan kredit seseorang yakni prinsip Kredit 5C, yakni:
1. Character (Karakter)
Pendapat pemberi pinjaman tentang kepercayaan, kredibilitas, dan kepribadian peminjam umum si peminjam secara keseluruhan. Karakter seseorang dapat menunjukkan banyak hal terkait sejarah kredit, reputasi atau rekam jejak mereka untuk membayar utang.
"Setiap pemberi pinjaman memiliki persyaratan dan karakteristik yang berbeda-beda, carilah pemberi pinjaman yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dengan membandingkan jumlah pinjaman Anda, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman dengan kemampuan Anda memenuhi kriteria analisis kredit mereka," terang Ade, Rabu (18/12/2019).
2. Capacity (Kapasitas)
Kemampuan peminjam untuk membayar pinjaman dan menjalankan usahanya. Peminjam harus menunjukkan arus kas yang cukup untuk mendukung pengeluaran dan utang bisnisnya. Ade sangat menyarankan peminjam untuk memastikan bahwa kondisi keuangan pribadi dan bisnis menunjukkan skor kredit yang sehat dengan membayar pinjaman yang ada secara tepat waktu.
"Jika ini bukan kali pertama Anda mengajukan pinjaman, hal kedua yang perlu Anda periksa adalah utang ransum Anda (debt-to-ratio/DTI) - persentase dari pendapatan bulanan kotor Anda yang digunakan untuk membayar utang bulanan. Untuk amannya, pastikan DTI Anda sekitar 35% atau kurang," ucap Ade.
3. Capital (Modal)
C yang ketiga, berkaitan dengan jumlah uang yang diinvestasikan oleh pemilik bisnis atau tim manajemen kepada bisnis yang ada. Keterlibatan uang pemilik menunjukkan rasa memiliki terhadap bisnis.
"Selain membayar cicilan secara rutin, investor sangat mempertimbangkan kondisi keuangan peminjam terkait dengan aset yang mereka miliki, jadi jika Anda telah menginvestasikan uang Anda sendiri ke dalam bisnis, pastikan untuk menyimpan catatannya dan tunjukkan saat Anda melakukan proses peminjaman," kata Ade.
4. Collateral (Kolateral)
Aset yang digunakan untuk menjamin atau mengamankan pinjaman. Hal ini memberi pemberi pinjaman keyakinan bahwa mereka bisa mendapatkan sesuatu dengan mengambil alih agunan apabila peminjam tidak dapat membayar utang mereka.
"Berkat teknologi, Anda sekarang dapat memiliki lebih banyak opsi pemberi pinjaman baik secara offline maupun online. Jadi jika Anda tidak memenuhi persyaratan agunan, ada berbagai opsi pinjaman yang mengecualikan kondisi ini, seperti dana tanpa jaminan, program kredit mikro (KUR), dan pinjaman dari platform peer-to-peer (P2P)," ungkap Ade.
5. Condition (Kondisi Umum)
Dan untuk C yang terakhir adalah pertimbangan holistik pada bisnis secara keseluruhan dan faktor eksternal yang dapat memengaruhi kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman. Melalui aspek ini, pemberi pinjaman bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin timbul.
"Pemberi pinjaman juga akan mempertimbangkan aspek-aspek pinjaman itu sendiri, seperti tingkat bunga, jumlah pokok (amount of principal), bagaimana peminjam akan memanfaatkan dana yang didapat serta faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi dan tren industri. Untuk mengatasinya, pastikan Anda memiliki alasan spesifik untuk mengajukan pinjaman pada waktu yang tepat," jelas Ade.
Apabila tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperoleh pinjaman pertama, tentunya hal tersebut bisa menjadi penghambat dan tantangan tersendiri.
Beranjak dari hal tersebut dan sebagai dukungan terhadap kemajuan UMKM, platform solusi bisnis satu atap, Zilingo berupaya untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pebisnis untuk kemudian berinovasi dalam menyediakan solusi.
Dengan adanya ribuan pengusaha yang berharap mendapatkan suntikan modal, ada beberapa aspek dan persyaratan terkait kredit yang harus dipenuhi sebelum kreditur memberikan pinjaman.
Untuk sampai pada tahap tersebut, pemilik bisnis atau calon pengusaha harus memahami karakteristik dasar yang diperhitungkan oleh pemberi pinjaman.
Saat berjumpa SINDOnews, Vice President dan Country Head Zilingo, Ade Yuanda Saragih, menyampaikan kiat-kiat terhadap calon pengusaha dan pemilik bisnis agar bisa mengamankan pinjaman yang dibutuhkan. Dalam hal ini, Ade mengedepankan sistem yang paling dikenal untuk menentukan kriteria kelayakan kredit seseorang yakni prinsip Kredit 5C, yakni:
1. Character (Karakter)
Pendapat pemberi pinjaman tentang kepercayaan, kredibilitas, dan kepribadian peminjam umum si peminjam secara keseluruhan. Karakter seseorang dapat menunjukkan banyak hal terkait sejarah kredit, reputasi atau rekam jejak mereka untuk membayar utang.
"Setiap pemberi pinjaman memiliki persyaratan dan karakteristik yang berbeda-beda, carilah pemberi pinjaman yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dengan membandingkan jumlah pinjaman Anda, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman dengan kemampuan Anda memenuhi kriteria analisis kredit mereka," terang Ade, Rabu (18/12/2019).
2. Capacity (Kapasitas)
Kemampuan peminjam untuk membayar pinjaman dan menjalankan usahanya. Peminjam harus menunjukkan arus kas yang cukup untuk mendukung pengeluaran dan utang bisnisnya. Ade sangat menyarankan peminjam untuk memastikan bahwa kondisi keuangan pribadi dan bisnis menunjukkan skor kredit yang sehat dengan membayar pinjaman yang ada secara tepat waktu.
"Jika ini bukan kali pertama Anda mengajukan pinjaman, hal kedua yang perlu Anda periksa adalah utang ransum Anda (debt-to-ratio/DTI) - persentase dari pendapatan bulanan kotor Anda yang digunakan untuk membayar utang bulanan. Untuk amannya, pastikan DTI Anda sekitar 35% atau kurang," ucap Ade.
3. Capital (Modal)
C yang ketiga, berkaitan dengan jumlah uang yang diinvestasikan oleh pemilik bisnis atau tim manajemen kepada bisnis yang ada. Keterlibatan uang pemilik menunjukkan rasa memiliki terhadap bisnis.
"Selain membayar cicilan secara rutin, investor sangat mempertimbangkan kondisi keuangan peminjam terkait dengan aset yang mereka miliki, jadi jika Anda telah menginvestasikan uang Anda sendiri ke dalam bisnis, pastikan untuk menyimpan catatannya dan tunjukkan saat Anda melakukan proses peminjaman," kata Ade.
4. Collateral (Kolateral)
Aset yang digunakan untuk menjamin atau mengamankan pinjaman. Hal ini memberi pemberi pinjaman keyakinan bahwa mereka bisa mendapatkan sesuatu dengan mengambil alih agunan apabila peminjam tidak dapat membayar utang mereka.
"Berkat teknologi, Anda sekarang dapat memiliki lebih banyak opsi pemberi pinjaman baik secara offline maupun online. Jadi jika Anda tidak memenuhi persyaratan agunan, ada berbagai opsi pinjaman yang mengecualikan kondisi ini, seperti dana tanpa jaminan, program kredit mikro (KUR), dan pinjaman dari platform peer-to-peer (P2P)," ungkap Ade.
5. Condition (Kondisi Umum)
Dan untuk C yang terakhir adalah pertimbangan holistik pada bisnis secara keseluruhan dan faktor eksternal yang dapat memengaruhi kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman. Melalui aspek ini, pemberi pinjaman bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin timbul.
"Pemberi pinjaman juga akan mempertimbangkan aspek-aspek pinjaman itu sendiri, seperti tingkat bunga, jumlah pokok (amount of principal), bagaimana peminjam akan memanfaatkan dana yang didapat serta faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi dan tren industri. Untuk mengatasinya, pastikan Anda memiliki alasan spesifik untuk mengajukan pinjaman pada waktu yang tepat," jelas Ade.
(ven)