CEO Boeing Dipecat Buntut Kasus Pesawat 737 Max
A
A
A
CHICAGO - Boeing memecat Dennies Muilenburg dari posisi CEO, sebagai upaya perusahaan untuk memulihkan kepercayaan setelah dua pesawat Boeing 737 Max 8 terlibat dalam dua kecelakaan fatal. Lebih dari 340 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, hingga membuat faktor keselamatan Boeing menjadi sorotan.
Dilansir BBC, mundurnya Muilenberg disambut oleh keluarga korban ketika dalam pernyataan yang dilansir Boeing menyatakan keputusan pemecatan dilakukan karena pelanggan dan regulator penerbangan tidak lagi mempercayai pengambil keputusan perusahaan. Tapi keputusan Boeing yang menunjuk pengganti dari dewan direksi lama, membuat komitmen perusahaan dipertanyakan.
Boeing menunjuk David Calhoun menjadi pengganti, yang telah bertugas dalam direksi perusahaan sejak 2009. "Pengunduran diri Muilenburg adalah langkah ke arah yang benar, jelas bahwa Boeing perlu merubah tata kelola perusahaan," kata Paul Njoroge, yang kehilangan istri, tiga anak dan ibu mertuanya ketika Ethiopian Airlines Penerbangan 302 jatuh pada bulan Maret.
Akan tetapi terkait dengan penggantinya, Calhoun dinilai bukan sosok yang tepat. Sementara Zipporah Kuria, yang ayahnya juga tewas dalam penerbangan Ethiopian Airlines, mengatakan bahwa pergantian Muilenburg prosesnya lama.
Perubahan
Boeing sendiri seperti diketahui telah berada di bawah pengawasan intens sejak dua pesawat seri 737 Max terlibat dua kecelakaan fatal dalam kurun waktu lima bulan, pertama di Indonesia dan kemudian Ethiopia. Buntut dari kecelakaan tersebut, seluruh armada 737 Max telah dikandangkan sejak bulan Maret.
Sementara perusahaan telah berharap jet terlaris secara penjualan itu bisa kembali mengudara pada akhir tahun ini, dimana regulator AS telah menegaskan tidak akan memberikan izin dalam waktu dekat.
"Suatu perubahan dalam kepemimpinan di perusahaan diperlukan dalam rangka mengembalikan kepercayaan kepada perusahaan. Supaya hubungan dengan regulator, pelanggan dan semua pemangku kepentingan bisa diperbaiki lagi," bunyi pernyataan resmi Boeing.
Dilansir BBC, mundurnya Muilenberg disambut oleh keluarga korban ketika dalam pernyataan yang dilansir Boeing menyatakan keputusan pemecatan dilakukan karena pelanggan dan regulator penerbangan tidak lagi mempercayai pengambil keputusan perusahaan. Tapi keputusan Boeing yang menunjuk pengganti dari dewan direksi lama, membuat komitmen perusahaan dipertanyakan.
Boeing menunjuk David Calhoun menjadi pengganti, yang telah bertugas dalam direksi perusahaan sejak 2009. "Pengunduran diri Muilenburg adalah langkah ke arah yang benar, jelas bahwa Boeing perlu merubah tata kelola perusahaan," kata Paul Njoroge, yang kehilangan istri, tiga anak dan ibu mertuanya ketika Ethiopian Airlines Penerbangan 302 jatuh pada bulan Maret.
Akan tetapi terkait dengan penggantinya, Calhoun dinilai bukan sosok yang tepat. Sementara Zipporah Kuria, yang ayahnya juga tewas dalam penerbangan Ethiopian Airlines, mengatakan bahwa pergantian Muilenburg prosesnya lama.
Perubahan
Boeing sendiri seperti diketahui telah berada di bawah pengawasan intens sejak dua pesawat seri 737 Max terlibat dua kecelakaan fatal dalam kurun waktu lima bulan, pertama di Indonesia dan kemudian Ethiopia. Buntut dari kecelakaan tersebut, seluruh armada 737 Max telah dikandangkan sejak bulan Maret.
Sementara perusahaan telah berharap jet terlaris secara penjualan itu bisa kembali mengudara pada akhir tahun ini, dimana regulator AS telah menegaskan tidak akan memberikan izin dalam waktu dekat.
"Suatu perubahan dalam kepemimpinan di perusahaan diperlukan dalam rangka mengembalikan kepercayaan kepada perusahaan. Supaya hubungan dengan regulator, pelanggan dan semua pemangku kepentingan bisa diperbaiki lagi," bunyi pernyataan resmi Boeing.
(akr)