CEO Boeing Dipecat Buntut Kasus Pesawat 737 Max

Selasa, 24 Desember 2019 - 19:46 WIB
CEO Boeing Dipecat Buntut...
CEO Boeing Dipecat Buntut Kasus Pesawat 737 Max
A A A
CHICAGO - Boeing memecat Dennies Muilenburg dari posisi CEO, sebagai upaya perusahaan untuk memulihkan kepercayaan setelah dua pesawat Boeing 737 Max 8 terlibat dalam dua kecelakaan fatal. Lebih dari 340 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, hingga membuat faktor keselamatan Boeing menjadi sorotan.

Dilansir BBC, mundurnya Muilenberg disambut oleh keluarga korban ketika dalam pernyataan yang dilansir Boeing menyatakan keputusan pemecatan dilakukan karena pelanggan dan regulator penerbangan tidak lagi mempercayai pengambil keputusan perusahaan. Tapi keputusan Boeing yang menunjuk pengganti dari dewan direksi lama, membuat komitmen perusahaan dipertanyakan.

Boeing menunjuk David Calhoun menjadi pengganti, yang telah bertugas dalam direksi perusahaan sejak 2009. "Pengunduran diri Muilenburg adalah langkah ke arah yang benar, jelas bahwa Boeing perlu merubah tata kelola perusahaan," kata Paul Njoroge, yang kehilangan istri, tiga anak dan ibu mertuanya ketika Ethiopian Airlines Penerbangan 302 jatuh pada bulan Maret.

Akan tetapi terkait dengan penggantinya, Calhoun dinilai bukan sosok yang tepat. Sementara Zipporah Kuria, yang ayahnya juga tewas dalam penerbangan Ethiopian Airlines, mengatakan bahwa pergantian Muilenburg prosesnya lama.

Perubahan

Boeing sendiri seperti diketahui telah berada di bawah pengawasan intens sejak dua pesawat seri 737 Max terlibat dua kecelakaan fatal dalam kurun waktu lima bulan, pertama di Indonesia dan kemudian Ethiopia. Buntut dari kecelakaan tersebut, seluruh armada 737 Max telah dikandangkan sejak bulan Maret.

Sementara perusahaan telah berharap jet terlaris secara penjualan itu bisa kembali mengudara pada akhir tahun ini, dimana regulator AS telah menegaskan tidak akan memberikan izin dalam waktu dekat.

"Suatu perubahan dalam kepemimpinan di perusahaan diperlukan dalam rangka mengembalikan kepercayaan kepada perusahaan. Supaya hubungan dengan regulator, pelanggan dan semua pemangku kepentingan bisa diperbaiki lagi," bunyi pernyataan resmi Boeing.
(akr)
Berita Terkait
Ini Spesifikasi Boeing...
Ini Spesifikasi Boeing 787-9 Dreamliner yang Mengalami Turbulensi Parah
Menyesatkan Investor...
Menyesatkan Investor Soal Kecelakaan 737 MAX, Boeing Bayar Denda Rp2,99 Triliun
NTSB Pastikan Pintu...
NTSB Pastikan Pintu Boeing 737 Max 9 yang Terlepas saat Terbang Buatan Malaysia
Pesawat China Eastern...
Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Boeing Jadi Sorotan
Alasan Boeing Bikin...
Alasan Boeing Bikin Pesawat Baru di Metaverse
2.600 Pesawat Boeing...
2.600 Pesawat Boeing 737 Mengalami Masalah Baru, FAA Beri Perintah Tegas
Berita Terkini
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
3 jam yang lalu
Tarif Trump Bikin Banyak...
Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS
3 jam yang lalu
Strategi Investasi Penting...
Strategi Investasi Penting Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
4 jam yang lalu
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
4 jam yang lalu
Pemerintah Bentuk Satgas...
Pemerintah Bentuk Satgas PHK Hadapi Dampak Perang Tarif
6 jam yang lalu
Asbanda Luncurkan SP2D...
Asbanda Luncurkan SP2D Online, Bank Jatim Teken PKS Bersama Kemendagri
6 jam yang lalu
Infografis
Pesawat Pengebom Rusia...
Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved