Perkuat Jaringan Distribusi Listrik, PLN Jabar Selesaikan 42 Proyek
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menekankan, bahwa ke depan PLN diminta lebih fokus meningkatkan distribusi listrik di tengah prediksi lambannya pertumbuhan ekonomi. Hal itu guna mengimbangi serapan listrik dari pembangunan proyek 35.000 MW.
“Kita ke depan itu minta PLN lebih agresif meningkatkan distribusi untuk menyesuaikan demand dan supply. Jadi kalau PLN merasa program 35.000 MW sudah baik di tengah pertumbuhan ekonomi yang belum signifikan, maka distribusi perlu ditingkatkan,” ujar Rida, Minggu (29/12/2019).
Guna memperkuat jaringan distribusi listrik, PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat sepanjang tahun ini telah berhasil menyelesaikan 42 proyek ketenagalistrikan dengan nilai investasi mencapai Rp12,6 triliun. General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat Ratnasari Sjamsuddin mengatakan, dari sejumlah proyek tersebut meliputi 25 proyek Gardu Induk (GI), 16 proyek transmisi dan 1 pembangkit listrik.
Dari sejumlah sejumlah proyek tersebut, beberapa di antaranya merupakan proyek strategis seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2 Tanjung Priok, GI pasang dalam (Gas Insulated Switchgear/GIS) 150 kilovolt (kV) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Duri Kosambi-Kembangan.
Selain itu, proyek listrik yang dibangun meliputi GI pasang luar, GI pasang dalam tegangan ekstra tinggi, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), SUTET dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) dengan total sebesar 200 megawatt (MW), 2260 megavolt ampere (MVA), 94,72 kilometer sirkuit (kms).
Adapun proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai titik melintasi tiga provinsi yaitu, DKI Jakarta, Banten dan sebagian wilayah Jawa Bagian Barat. Proyek-proyek tersebut merupakan proyek 35.000 MW serta proyek-proyek eksisting yang direncanakan sejak 2008 maupun pada 2011 lalu.
“Ini merupakan wujud PLN untuk terus memperkuat keandalan pasokan listrik kepada masyarakat serta memperkuat distribusi dan mengantisipasi terjadinya risiko terjadinya gangguan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, penyelesaian proyek transmisi dan GI merupakan wujud komitmen PLN untuk memperkuat sistem Jawa-Bali khususnya di DKI Jakarta. Bahkan baru-baru ini PLN sedang mengerjakan pembangunan jalur transmisi looping Jakarta dan melakukan sinkronisasi gas turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang dengan kapasitas 500 MW.
“Proyek-proyek ini akan semakin memperkuat jaringan distribusi dan sistem kelistrikan khususya di DKI Jakarta dan sekitarnya,” kata dia.
“Kita ke depan itu minta PLN lebih agresif meningkatkan distribusi untuk menyesuaikan demand dan supply. Jadi kalau PLN merasa program 35.000 MW sudah baik di tengah pertumbuhan ekonomi yang belum signifikan, maka distribusi perlu ditingkatkan,” ujar Rida, Minggu (29/12/2019).
Guna memperkuat jaringan distribusi listrik, PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat sepanjang tahun ini telah berhasil menyelesaikan 42 proyek ketenagalistrikan dengan nilai investasi mencapai Rp12,6 triliun. General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat Ratnasari Sjamsuddin mengatakan, dari sejumlah proyek tersebut meliputi 25 proyek Gardu Induk (GI), 16 proyek transmisi dan 1 pembangkit listrik.
Dari sejumlah sejumlah proyek tersebut, beberapa di antaranya merupakan proyek strategis seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2 Tanjung Priok, GI pasang dalam (Gas Insulated Switchgear/GIS) 150 kilovolt (kV) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Duri Kosambi-Kembangan.
Selain itu, proyek listrik yang dibangun meliputi GI pasang luar, GI pasang dalam tegangan ekstra tinggi, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), SUTET dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) dengan total sebesar 200 megawatt (MW), 2260 megavolt ampere (MVA), 94,72 kilometer sirkuit (kms).
Adapun proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai titik melintasi tiga provinsi yaitu, DKI Jakarta, Banten dan sebagian wilayah Jawa Bagian Barat. Proyek-proyek tersebut merupakan proyek 35.000 MW serta proyek-proyek eksisting yang direncanakan sejak 2008 maupun pada 2011 lalu.
“Ini merupakan wujud PLN untuk terus memperkuat keandalan pasokan listrik kepada masyarakat serta memperkuat distribusi dan mengantisipasi terjadinya risiko terjadinya gangguan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, penyelesaian proyek transmisi dan GI merupakan wujud komitmen PLN untuk memperkuat sistem Jawa-Bali khususnya di DKI Jakarta. Bahkan baru-baru ini PLN sedang mengerjakan pembangunan jalur transmisi looping Jakarta dan melakukan sinkronisasi gas turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang dengan kapasitas 500 MW.
“Proyek-proyek ini akan semakin memperkuat jaringan distribusi dan sistem kelistrikan khususya di DKI Jakarta dan sekitarnya,” kata dia.
(akr)