Kurs Rupiah Tampil Perkasa di Awal Sesi Saat USD Defensif
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan, Senin (30/12/2019) dibuka menanjak naik untuk meneruskan tren positif dalam beberapa hari terakhir. Perbaikan mata uang Garuda mengiringi dolar yang bergerak defensif di awal pekan untuk melanjutkan penyusutan pada sesi sebelumnya.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini menguat ke posisi Rp13.945 per USD untuk kembali melawan, meski hanya tipis dari sesi sebelumnya. Rupiah memperlihatkan sedikit peningkatan dibandingkan Jumat kemarin Rp13.956/USD.
Sementara posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga ikut melompat ke level Rp13.948/USD untuk jadi perbaikan dibandingkan dari sesi penutupan akhir pekan, kemarin Rp13.952/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp13.931-Rp13.948/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi terlihat perkasa menjadi Rp13.935/USD atau merangkak naik dari sebelumnya. Rupiah sendiri masih dibayangi faktor eksternal yang masih penuh ketidakpastian.
Posisi rupiah berdasarkan data Yahoo Finance hari ini justru berbalik melemah jadi Rp14.002 per USD. Raihan tersebut turun lebih rendah dari sebelumnya Rp13.945/USD lewat pergerakan harian Rp13.925 hingga Rp14.002/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar bergerak defensif pada hari Senin menjelang akhir tahun perdagangan setelah mengalami tekanan dalam sesi sebelumnya. Hal ini seiring harapan AS dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan untuk mengangkat minta investor terhadap aset berisiko, serta menguras permintaan Safe-Haven untuk greenback.
Indeks dolar stabil pada posisi 96,942 melawan enam mata uang utama lainnya setelah meluncur 0,6% pada hari Jumat untuk mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak bulan Juni. Dengan hilangnya landasan pada akhir pekan kemarin, indeks keuntungan untuk tahun ini telah menyusut menjadi di bawah 1% hingga membuatnya berada dalam jalur untuk perubahan tahunan terkecil dalam enam tahun.
Terhadap yen Jepang, dolar AS menyentuh posisi 109,41 atau tidak jauh berbeda dari saat dimulai pada bulan Januari, lalu. Sementara Poundsterling lebih tinggi setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa mungkin perlu memperpanjang tenggat waktu untuk pembicaraan tentang hubungan perdagangan baru dengan Inggris.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini menguat ke posisi Rp13.945 per USD untuk kembali melawan, meski hanya tipis dari sesi sebelumnya. Rupiah memperlihatkan sedikit peningkatan dibandingkan Jumat kemarin Rp13.956/USD.
Sementara posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga ikut melompat ke level Rp13.948/USD untuk jadi perbaikan dibandingkan dari sesi penutupan akhir pekan, kemarin Rp13.952/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp13.931-Rp13.948/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi terlihat perkasa menjadi Rp13.935/USD atau merangkak naik dari sebelumnya. Rupiah sendiri masih dibayangi faktor eksternal yang masih penuh ketidakpastian.
Posisi rupiah berdasarkan data Yahoo Finance hari ini justru berbalik melemah jadi Rp14.002 per USD. Raihan tersebut turun lebih rendah dari sebelumnya Rp13.945/USD lewat pergerakan harian Rp13.925 hingga Rp14.002/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar bergerak defensif pada hari Senin menjelang akhir tahun perdagangan setelah mengalami tekanan dalam sesi sebelumnya. Hal ini seiring harapan AS dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan untuk mengangkat minta investor terhadap aset berisiko, serta menguras permintaan Safe-Haven untuk greenback.
Indeks dolar stabil pada posisi 96,942 melawan enam mata uang utama lainnya setelah meluncur 0,6% pada hari Jumat untuk mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak bulan Juni. Dengan hilangnya landasan pada akhir pekan kemarin, indeks keuntungan untuk tahun ini telah menyusut menjadi di bawah 1% hingga membuatnya berada dalam jalur untuk perubahan tahunan terkecil dalam enam tahun.
Terhadap yen Jepang, dolar AS menyentuh posisi 109,41 atau tidak jauh berbeda dari saat dimulai pada bulan Januari, lalu. Sementara Poundsterling lebih tinggi setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa mungkin perlu memperpanjang tenggat waktu untuk pembicaraan tentang hubungan perdagangan baru dengan Inggris.
(akr)