12 Saham Primadona di Asia Sepanjang 2019
A
A
A
TOKYO - Saham-saham teknologi dan perbankan mendominasi perdagangan di bursa saham Asia sepanjang tahun 2019. Melansir dari CNBC, Selasa (31/12/2019), saham teknologi dan perbankan menjadi primadona di Benua Kuning seiring keuntungan yang kuat di 2019.
Kenaikan saham-saham tersebut telah mengangkat bursa saham China di tahun yang akan sebentar lagi berganti. Bursa Shanghai telah melonjak 22% dari awal tahun. Shenzhen meroket hingga 35%, dan bursa Hang Seng Hong Kong, meski negara kota itu dilanda krisis politik, mencatat kenaikan 12% sepanjang 2019.
Nah, berdasarkan data Refinitiv, terdapat 12 saham yang paling digemari di Asia sepanjang 2019. Pilihan teratas ialah saham perusahaan teknologi raksasa asal China, Alibaba. Menurut data Refinitiv, para analis merekomendasikan 47 dari 48 panggilan "beli" dan "beli kuat" untuk perusahaan yang mencatat namanya di bursa New York itu.
Dan pada November 2019 lalu, Alibaba juga mencatat namanya di bursa Hong Kong, dengan penawaran umum perdana (IPO) yang sangat dinanti-nantikan. IPO tersebut meraup dana USD1,12 miliar dalam daftar sekunder. Ini salah satu daftar terbesar di dunia pada tahun ini.
Posisi kedua adalah perusahaan teknologi lainnya dari China, Tencent, yang terdaftar di Hang Seng Hong Kong. Refinitiv menyatakan 41 dari 45 analis menyerukan "beli" dan "beli kuat" untuk Tencent.
Saham teknologi lainnya adalah Samsung Electronics dari Korea Selatan yang juga menjadi favorit. Data Refinitiv menunjukkan ada 35 panggilan "beli" dan "beli kuat" dari 40 analis. Adapun SK Hynix, 32 dari 38 analis merekomendasikan "membeli" saham tersebut.
Nah, untuk saham perbankan didominasi oleh bank-bank dari India, yaitu Industrial Credit and Investment Corporation of India (ICICI Bank) dan Housing Development Finance Corporation (HDFC Bank), karena status keduanya sebagai bank pemberi pinjaman terbesar di India.
Keduanya bersama dengan State Bank of India dan Punjab National Bank, merupakan empat besar perbankan di Negeri Anak Benua.
Ini berbeda dengan bank-bank pemerintah India yang dililit masalah, sarat dengan utang dan memiliki eksposur tinggi terhadap kredit macet. Namun, pemerintah India telah memompa miliaran dolar untuk membantu perbankan nasional dan reformasi perbankan.
Sementara itu, Nomura Bank dari Jepang memprediksi saham-saham teknologi akan mendominasi bursa saham Asia di tahun 2020 besok, seiring peningkatan siklus teknologi.
Dalam laporan prospek 2020, Nomura Bank mengatakan kenaikan saham-saham teknologi disebabkan investasi dalam teknologi 5G yang dilakukan di Korea Selatan, Taiwan, China, Malaysia, dan Singapura untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mereka.
Berikut 12 saham primadona di Asia versi Refinitiv:
Sumber: Refinitiv
Kenaikan saham-saham tersebut telah mengangkat bursa saham China di tahun yang akan sebentar lagi berganti. Bursa Shanghai telah melonjak 22% dari awal tahun. Shenzhen meroket hingga 35%, dan bursa Hang Seng Hong Kong, meski negara kota itu dilanda krisis politik, mencatat kenaikan 12% sepanjang 2019.
Nah, berdasarkan data Refinitiv, terdapat 12 saham yang paling digemari di Asia sepanjang 2019. Pilihan teratas ialah saham perusahaan teknologi raksasa asal China, Alibaba. Menurut data Refinitiv, para analis merekomendasikan 47 dari 48 panggilan "beli" dan "beli kuat" untuk perusahaan yang mencatat namanya di bursa New York itu.
Dan pada November 2019 lalu, Alibaba juga mencatat namanya di bursa Hong Kong, dengan penawaran umum perdana (IPO) yang sangat dinanti-nantikan. IPO tersebut meraup dana USD1,12 miliar dalam daftar sekunder. Ini salah satu daftar terbesar di dunia pada tahun ini.
Posisi kedua adalah perusahaan teknologi lainnya dari China, Tencent, yang terdaftar di Hang Seng Hong Kong. Refinitiv menyatakan 41 dari 45 analis menyerukan "beli" dan "beli kuat" untuk Tencent.
Saham teknologi lainnya adalah Samsung Electronics dari Korea Selatan yang juga menjadi favorit. Data Refinitiv menunjukkan ada 35 panggilan "beli" dan "beli kuat" dari 40 analis. Adapun SK Hynix, 32 dari 38 analis merekomendasikan "membeli" saham tersebut.
Nah, untuk saham perbankan didominasi oleh bank-bank dari India, yaitu Industrial Credit and Investment Corporation of India (ICICI Bank) dan Housing Development Finance Corporation (HDFC Bank), karena status keduanya sebagai bank pemberi pinjaman terbesar di India.
Keduanya bersama dengan State Bank of India dan Punjab National Bank, merupakan empat besar perbankan di Negeri Anak Benua.
Ini berbeda dengan bank-bank pemerintah India yang dililit masalah, sarat dengan utang dan memiliki eksposur tinggi terhadap kredit macet. Namun, pemerintah India telah memompa miliaran dolar untuk membantu perbankan nasional dan reformasi perbankan.
Sementara itu, Nomura Bank dari Jepang memprediksi saham-saham teknologi akan mendominasi bursa saham Asia di tahun 2020 besok, seiring peningkatan siklus teknologi.
Dalam laporan prospek 2020, Nomura Bank mengatakan kenaikan saham-saham teknologi disebabkan investasi dalam teknologi 5G yang dilakukan di Korea Selatan, Taiwan, China, Malaysia, dan Singapura untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mereka.
Berikut 12 saham primadona di Asia versi Refinitiv:
No | Saham | Negara | Rating "Beli" dan "Beli Kuat" | Total Rating |
1 | Alibaba Group | China | 47 | 48 |
2 | Tencent | China | 41 | 45 |
3 | ICICI Bank | India | 41 | 43 |
4 | HDFC Bank | India | 40 | 45 |
5 | Indusind Bank | India | 37 | 49 |
6 | Axis Bank | India | 37 | 45 |
7 | State Bank of India | India | 36 | 42 |
8 | Samsung Electronics | Korea Selatan | 35 | 40 |
9 | LG Chem | Korea Selatan | 35 | 37 |
10 | Samsung SDI | Korea Selatan | 35 | 36 |
11 | Kweichow Moutai | China | 33 | 34 |
12 | SK Hynix | Korea Selatan | 32 | 38 |
(ven)