PLN Jamin Pasokan Listrik Aman Saat Pergantian Tahun
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) memastikan pasokan daya listrik saat perayaan Tahun Baru 2020 dipastikan aman utamanya di Jawa Bali. Berdasarkan laporan PLN beban puncak saat Tahun Baru justru mengalami penurunan dibandingkan hari biasa karena banyak industri mengurangi kegiatan sehingga dapat digunakan untuk memasok perayaan Tahun Baru.
"Kami memastikan bahwa pasokan lsitrik saat Tahun Baru khususnya di DKI Jakarta dan sekitarnya aman dan terkendali. Selama masa siaga ini kami juga memastikan tidak melakukan pemeliharaan jaringan, mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi," ujar Wakil Direktur Utama PLN Dharmawan Prasodjo melakukan kegiatan Siaga Pasokan Listrik Tahun Baru 2020 di PLN Gambir, Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Menurut dia PLN telah menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Natal dan Tahun Baru, mulai dari 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020. Selama masa siaga ini, PLN menyiapkan 2.327 posko siaga, 31.337 personil, 4.591 unit kendaraan yang siap bertugas 24 jam untuk menjaga keandalan pasokan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk lokasi-lokasi prioritas seperti tempat ibadah, rumah sakit dan tempat VVIP, PLN juga menyiapkan genset, Unit Gardu Bergerak, dan Automatic Change Over (ACO) sebanyak 2.660 unit. ACO berfungsi untuk mengalihkan aliran listrik dari jaringan utama PLN ke genset jika terjadi gangguan.
"Kecukupan cadangan setrum PLN lebih dari 30% sehingga diyakini mampu mengatur kondisi sistem kelistrikan dalam kondisi aman. Pasokan daya pada sistem isolated yang tersebar di seluruh Indonesia dalam keadaan cukup," ucapnya.
Bahkan secara umum, imbuhnya, pasokan daya listrik di seluruh Indonesia pada 22 sistem besar kelistrikan termasuk diluar sistem besar dalam kondisi cukup dan aman. Khusus untuk, sistem Jawa-Bali memiliki daya mampu mencapai 36.942 Megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi sepanjang tahun 2019 sebesar 27.973,4 MW, cadangan listrik mencapai 8.968,6 MW. Sementara itu beban puncak kelistrikan khsusunya di DKI Jakarta selama tahun baru justru menurun seperti pada saat Natal.
General Manager Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengatakan, beban puncak Natal sebesar 3.283 MW pada siang hari dan malam hari 3.501 MW. Turunnya beban puncak tersebut disebabkan karena banyak sektor bisnis dan industri tidak melakukan aktivitas. Penurunan beban puncak yang semakin rendah dibandingkan daya mampu maka pasokan listrik saat tahun baru dipastikan dalam kondisi aman. Saat tahun baru 2020 ini beban puncak pemakaian listrik diperkirakan 3.106 MW saat siang hari dan 3.356 MW saat malam hari.
Untuk mengamankan pasokan, PLN UID Jakarta Raya juga telah membentuk 34 posko siaga Natal dan Tahun Baru yang berjaga mulai 18 Desember 2019 sampai dengan 8 Januari 2020. Sebanyak 2.337 personel disiagakan mengamankan pasokan listrik di Ibukota dengan titik konsentrasi yaitu tempat ibadah, tempat perayaan malam pergantian tahun, Kantor Polisi, rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat wisata, transportasi publik, dan pusat keramaian lainnya.
"Kami juga meniadakan jadwal pemeliharaan jaringan yang menyebabkan listrik padam selama masa siaga. Pemeliharaan dan inspeksi sudah dilakukan sebelum masa siaga diberlakukan," kata dia.
Dalam siaga Tahun Baru, petugas PLN juga dilengkapi dengan perlengkapan seperti Uninterruptible Power Supply (UPS) 41 unit sebesar 7.070 kilo Volt Ampere (kVA), 23 Unit Gradu Bergerak (UGB) sebesar 17.080 kVA, 15 Unit Trafo Bergerak (UTB) sebesar 1.745 kVA, 7 Unit Kabel Bergerak (UKB) sepanjang 2.600 meter, 7 unit mobil crane, dan 7 unit mobil deteksi.
"Kami sudah menyiapkan skenario teknis dalam siaga ini. Secara personel, peralatan dan sistem kelistrikan juga siap untuk mengamankan pasokan Tahun Baru," jelasnya.
"Kami memastikan bahwa pasokan lsitrik saat Tahun Baru khususnya di DKI Jakarta dan sekitarnya aman dan terkendali. Selama masa siaga ini kami juga memastikan tidak melakukan pemeliharaan jaringan, mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi," ujar Wakil Direktur Utama PLN Dharmawan Prasodjo melakukan kegiatan Siaga Pasokan Listrik Tahun Baru 2020 di PLN Gambir, Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Menurut dia PLN telah menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Natal dan Tahun Baru, mulai dari 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020. Selama masa siaga ini, PLN menyiapkan 2.327 posko siaga, 31.337 personil, 4.591 unit kendaraan yang siap bertugas 24 jam untuk menjaga keandalan pasokan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk lokasi-lokasi prioritas seperti tempat ibadah, rumah sakit dan tempat VVIP, PLN juga menyiapkan genset, Unit Gardu Bergerak, dan Automatic Change Over (ACO) sebanyak 2.660 unit. ACO berfungsi untuk mengalihkan aliran listrik dari jaringan utama PLN ke genset jika terjadi gangguan.
"Kecukupan cadangan setrum PLN lebih dari 30% sehingga diyakini mampu mengatur kondisi sistem kelistrikan dalam kondisi aman. Pasokan daya pada sistem isolated yang tersebar di seluruh Indonesia dalam keadaan cukup," ucapnya.
Bahkan secara umum, imbuhnya, pasokan daya listrik di seluruh Indonesia pada 22 sistem besar kelistrikan termasuk diluar sistem besar dalam kondisi cukup dan aman. Khusus untuk, sistem Jawa-Bali memiliki daya mampu mencapai 36.942 Megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi sepanjang tahun 2019 sebesar 27.973,4 MW, cadangan listrik mencapai 8.968,6 MW. Sementara itu beban puncak kelistrikan khsusunya di DKI Jakarta selama tahun baru justru menurun seperti pada saat Natal.
General Manager Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengatakan, beban puncak Natal sebesar 3.283 MW pada siang hari dan malam hari 3.501 MW. Turunnya beban puncak tersebut disebabkan karena banyak sektor bisnis dan industri tidak melakukan aktivitas. Penurunan beban puncak yang semakin rendah dibandingkan daya mampu maka pasokan listrik saat tahun baru dipastikan dalam kondisi aman. Saat tahun baru 2020 ini beban puncak pemakaian listrik diperkirakan 3.106 MW saat siang hari dan 3.356 MW saat malam hari.
Untuk mengamankan pasokan, PLN UID Jakarta Raya juga telah membentuk 34 posko siaga Natal dan Tahun Baru yang berjaga mulai 18 Desember 2019 sampai dengan 8 Januari 2020. Sebanyak 2.337 personel disiagakan mengamankan pasokan listrik di Ibukota dengan titik konsentrasi yaitu tempat ibadah, tempat perayaan malam pergantian tahun, Kantor Polisi, rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat wisata, transportasi publik, dan pusat keramaian lainnya.
"Kami juga meniadakan jadwal pemeliharaan jaringan yang menyebabkan listrik padam selama masa siaga. Pemeliharaan dan inspeksi sudah dilakukan sebelum masa siaga diberlakukan," kata dia.
Dalam siaga Tahun Baru, petugas PLN juga dilengkapi dengan perlengkapan seperti Uninterruptible Power Supply (UPS) 41 unit sebesar 7.070 kilo Volt Ampere (kVA), 23 Unit Gradu Bergerak (UGB) sebesar 17.080 kVA, 15 Unit Trafo Bergerak (UTB) sebesar 1.745 kVA, 7 Unit Kabel Bergerak (UKB) sepanjang 2.600 meter, 7 unit mobil crane, dan 7 unit mobil deteksi.
"Kami sudah menyiapkan skenario teknis dalam siaga ini. Secara personel, peralatan dan sistem kelistrikan juga siap untuk mengamankan pasokan Tahun Baru," jelasnya.
(fjo)