Kementan Berdayakan Petani di Daerah Irigasi
A
A
A
JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) memberdayakan petani dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha tani padi di daerah irigasi. Pemberdayaan petani ini dilakukan melalui Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).
Manager Project IPDMIP NPIU Kementan, Pamela Fadhilah mengatakan dengan proyek tersebut, pemberdayaan petani dilakukan melalui penguatan kemampuan penyuluh pertanian agar sejumlah teknologi yang direkomendasikan diterapkan petani. Teknologi yang direkomendasikan khususnya untuk tanaman padi dan komoditas bernilai ekonomi tinggi di daerah irigasi.
Proses belajar disampaikan oleh penyuluh pertanian kepada petani melalui metoda Sekolah Lapangan dan berbagai metoda penyuluhan lainnya. Di antaranya demonstrasi alat, penyuluhan antar desa, pertemuan bulanan, pelatihan dan lainnya.
IPDMIP merupakan proyek pemerintah yang dilaksanakan khusus di daerah irigasi dengan tujuan untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas dan pendapatan pertanian berkelanjutan di daerah irigasi.
Program ini dikelola secara terintegrasi dengan melibatkan peran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementan dan Bappenas.
“Kami mengharapkan berbagai kegiatan yang dikembangkan proyek ini akan mendukung tercapainya swasembada beras dan ketahanan pangan nasional,” ujar Pamela dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.
IPDMIP diselenggarakan dengan menggunakan dana pinjaman dari Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Fund (AIF) dan the International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Pinjaman dari ADB dan AIF digunakan untuk membiayai kegiatan yang terkait dengan rehabilitasi jaringan irigasi baik yang berada di bawah kewenangan pusat, provinsi maupun kabupaten. (Sudarsono)
Manager Project IPDMIP NPIU Kementan, Pamela Fadhilah mengatakan dengan proyek tersebut, pemberdayaan petani dilakukan melalui penguatan kemampuan penyuluh pertanian agar sejumlah teknologi yang direkomendasikan diterapkan petani. Teknologi yang direkomendasikan khususnya untuk tanaman padi dan komoditas bernilai ekonomi tinggi di daerah irigasi.
Proses belajar disampaikan oleh penyuluh pertanian kepada petani melalui metoda Sekolah Lapangan dan berbagai metoda penyuluhan lainnya. Di antaranya demonstrasi alat, penyuluhan antar desa, pertemuan bulanan, pelatihan dan lainnya.
IPDMIP merupakan proyek pemerintah yang dilaksanakan khusus di daerah irigasi dengan tujuan untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas dan pendapatan pertanian berkelanjutan di daerah irigasi.
Program ini dikelola secara terintegrasi dengan melibatkan peran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementan dan Bappenas.
“Kami mengharapkan berbagai kegiatan yang dikembangkan proyek ini akan mendukung tercapainya swasembada beras dan ketahanan pangan nasional,” ujar Pamela dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.
IPDMIP diselenggarakan dengan menggunakan dana pinjaman dari Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Fund (AIF) dan the International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Pinjaman dari ADB dan AIF digunakan untuk membiayai kegiatan yang terkait dengan rehabilitasi jaringan irigasi baik yang berada di bawah kewenangan pusat, provinsi maupun kabupaten. (Sudarsono)
(nfl)