Uni Emirat Arab Siapkan Investasi di Empat Bidang Senilai Rp279 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa Uni Emirat Arab menyiapkan investasi di Indonesia sebesar USD20 miliar untuk empat bidang. Jumlah investasi tersebut setara Rp279 triliun (kurs USD1 = Rp13.951).
Luhut menerangkan ada empat bidang investasi dari Uni Emirat Arab, yaitu sektor petrokimia, migas, listrik, dan aluminium. Yaitu Adnoc dengan Pertamina untuk kilang Balongan, Masdar dengan PLN untuk PLTS Cirata, Mubadala dengan Pertamina untuk Kilang Balikpapan, dan EGA bersama Inalum untuk smelter aluminium di Kalimantan Utara.
"Tadi dalam persiapan kunjungan Presiden (Jokowi) ke Uni Emirat Arab, angkanya tadi saya lihat bisa mencapai USD20 miliar. Akan ditandatangani oleh Presiden di sana, saat ini sedang tahap finalisasi," ujar Luhut di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Selain itu, tambah Luhut, kedua negara akan melakukan kerjasama di beberapa sektor, yaitu bidang energi, pertanian, pendidikan, keuangan, infrastruktur, manufaktur, dan sovereign wealth fund (SWF).
Luhut menambahkan bahwa dirinya bakal bertolak ke Uni Emirat Arab pada Jumat malam, 10 Januari 2020. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menyusul sehari berselang pada Sabtu pagi, 11 Januari 2020.
"Perjanjian investasi ini dapat terwujud karena faktor kedekatan antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Kerajaan Uni Emirat Arab, Pangeran Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Dan kami hanya eksekutor saja," terangnya.
Luhut menerangkan ada empat bidang investasi dari Uni Emirat Arab, yaitu sektor petrokimia, migas, listrik, dan aluminium. Yaitu Adnoc dengan Pertamina untuk kilang Balongan, Masdar dengan PLN untuk PLTS Cirata, Mubadala dengan Pertamina untuk Kilang Balikpapan, dan EGA bersama Inalum untuk smelter aluminium di Kalimantan Utara.
"Tadi dalam persiapan kunjungan Presiden (Jokowi) ke Uni Emirat Arab, angkanya tadi saya lihat bisa mencapai USD20 miliar. Akan ditandatangani oleh Presiden di sana, saat ini sedang tahap finalisasi," ujar Luhut di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Selain itu, tambah Luhut, kedua negara akan melakukan kerjasama di beberapa sektor, yaitu bidang energi, pertanian, pendidikan, keuangan, infrastruktur, manufaktur, dan sovereign wealth fund (SWF).
Luhut menambahkan bahwa dirinya bakal bertolak ke Uni Emirat Arab pada Jumat malam, 10 Januari 2020. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menyusul sehari berselang pada Sabtu pagi, 11 Januari 2020.
"Perjanjian investasi ini dapat terwujud karena faktor kedekatan antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Kerajaan Uni Emirat Arab, Pangeran Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Dan kami hanya eksekutor saja," terangnya.
(ven)