Rupiah Diprediksi Lemas Terimbas Konflik AS-Iran yang Memanas
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini diprediksi melemah. Dorongan negatif ini dikarenakan adanya serangan militer balasan dari Iran ke basis militer AS di Irak dengan menembakkan rudal. Serangan balasan ini bisa memicu aksi saling membalas dan bisa berujung ke perang di Timur Tengah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memproyeksikan, rupiah akan melemah melawan dolar AS. "Sentimen hindar resiko akan membayangi perdagangan di pasar keuangan hari ini termasuk rupiah. Rupiah bisa melemah dalam hari ini, mungkin bisa ke atas 14.000," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Dia melanjutkan, harga minyak mentah yang turut naik juga bisa membebani rupiah karena defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) Indonesia bisa memburuk. "Kurs rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.900-14.050 per dolar AS," jelasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memproyeksikan, rupiah akan melemah melawan dolar AS. "Sentimen hindar resiko akan membayangi perdagangan di pasar keuangan hari ini termasuk rupiah. Rupiah bisa melemah dalam hari ini, mungkin bisa ke atas 14.000," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Dia melanjutkan, harga minyak mentah yang turut naik juga bisa membebani rupiah karena defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) Indonesia bisa memburuk. "Kurs rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.900-14.050 per dolar AS," jelasnya.
(ind)