Data Satu Pintu, Mendag Akan Selektif Impor Pangan
Jum'at, 10 Januari 2020 - 01:12 WIB
Data Satu Pintu, Mendag Akan Selektif Impor Pangan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dalam pertemuan tersebut, Mendag mengatakan akan lebih selektif dalam mengimpor komoditas pangan.
Kebijakan ini tentu harus didukung oleh sektor-sektor lain terutama Kementerian Pertanian (Kementan). Apalagi menurut Mendag, data pangan sudah satu pintu. "Kita akan selektif impornya. Dalam hal ini, saya melihat penting sekali peranan Kementan dalam mengambil suatu kebijakan," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Sambung Mendag Agus melanjutkan, Kemendag juga mendorong ekspor produk pangan agar neraca perdagangan bisa lebih baik. "Jadi kita juga sangat hati-hati dalam impor sekarang. Mudah-mudahan neraca perdagangan kita bisa lebih baik," ungkapnya.
Sementara Mentan Yasin Limpo mengungkapkan, persoalan data pangan sudah sama di mana semua akan berpusat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi rujukan utama. "Datanya Mentan sama dengan BPS. Data itu juga menjadi pegangan rujukan bagi bapak presiden dan kementerian lain termasuk Mendag," tuturnya.
Syahrul menambahkan, Kementan juga ingin meningkatkan ekspor perdagangan di bidang pertanian. Namun dia belum mau merinci produk yang ingin diekspor. "Intinya kami membutuhkan support dari Mendag untuk melipatgandakan ekspor di bidang pertanian," tandasnya.
Kebijakan ini tentu harus didukung oleh sektor-sektor lain terutama Kementerian Pertanian (Kementan). Apalagi menurut Mendag, data pangan sudah satu pintu. "Kita akan selektif impornya. Dalam hal ini, saya melihat penting sekali peranan Kementan dalam mengambil suatu kebijakan," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Sambung Mendag Agus melanjutkan, Kemendag juga mendorong ekspor produk pangan agar neraca perdagangan bisa lebih baik. "Jadi kita juga sangat hati-hati dalam impor sekarang. Mudah-mudahan neraca perdagangan kita bisa lebih baik," ungkapnya.
Sementara Mentan Yasin Limpo mengungkapkan, persoalan data pangan sudah sama di mana semua akan berpusat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi rujukan utama. "Datanya Mentan sama dengan BPS. Data itu juga menjadi pegangan rujukan bagi bapak presiden dan kementerian lain termasuk Mendag," tuturnya.
Syahrul menambahkan, Kementan juga ingin meningkatkan ekspor perdagangan di bidang pertanian. Namun dia belum mau merinci produk yang ingin diekspor. "Intinya kami membutuhkan support dari Mendag untuk melipatgandakan ekspor di bidang pertanian," tandasnya.
(akr)
