Kemendag Catat Ekspor Produk Pangan Olahan Naik 7,9%

Kamis, 18 Juni 2020 - 08:27 WIB
loading...
Kemendag Catat Ekspor...
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat ekspor produk makanan olahan di masa pandemi Covid-19 cukup menggembirakan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat ekspor produk makanan olahan di masa pandemi Covid-19 cukup menggembirakan. Pada periode Januari–April 2020, ekspor produk pangan olahan Indonesia tercatat sebesar USD1,32 miliar atau meningkat 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Produk-produk utama ekspor pangan olahan Indonesia pada periode tersebut di antaranya makanan olahan (USD139,83 juta), olahan krustase udang (USD137,15 juta), olahan ikan (USD129,16 juta), olahan krustase kepiting (USD106,1 juta), serta esens dan konsentrat kopi (USD104,89 juta).

Sementara negara tujuan utama ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode tersebut yaitu Amerika Serikat sebesar USD293,6 juta dengan pangsa pasar 22,11%), Filipina sebesar USD161,4 juta (12,15%), Malaysia sebesar USD101,6 juta (7,65%), Singapura sebesar USD74,9 juta (5,64%), dan Jepang sebesar USD71,9 juta (5,41%). (Baca: Mentan Pastikan Eskpor Pertanian Tidak Terganggu Corona)

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pandemi Covid-19 mempengaruhi kinerja perdagangan di hampir seluruh negara di dunia. Namun, hal ini tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk mendorong kinerja perdagangan Indonesia di kuartal II 2020, khususnya ekspor pangan olahan.

“Untuk itu, diharapkan peran serta berbagai pihak untuk menghasilkan terobosan dalam peningkatan ekspor produk pangan olahan Indonesia di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Mendag melanjutkan, Kemendag melakukan berbagai kebijakan strategis dalam mendorong kinerja perdagangan Indonesia di era normal baru. Kebijakan tersebut antara lain dengan meningkatkan kemudahan dan kecepatan pelayanan penerbitan surat keterangan asal (SKA) barang ekspor melalui penerapan affixed signature and stamp; menerapkan autentikasi otomatis dalam prroses perizinan ekspor dan impor bagi pedagang yang memuiliki reputasi; meningkatkan dan mempercepatan layanan ekspor impor dan pengawasan melalui Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem/NLE). (Lihat videonya: Pelaku Usaha Sambut Baik Masa PSBB Transisi di Jakarta)

Kebijakan strategis lainnya dengan meningkatkan fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, promosi ekspor serta penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan; melanjutkan pelatihan bagi calon eksportir baru secara virtual, baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan, maupun yang bekerja sama dengan beberapa lembaga dan mitra dagang agar saat situasi kembali normal pelaku usaha sudah siap memanfaatkan peluang ekspor yang ada; serta mengusulkan insentif berupa asuransi atau kredit ekspor atau pembiayaan lainnya dari perbankan bagi eksportir terdampak Covid-19.

Menurut dia, untuk mendukung berbagai kebijakan tersebut, peran perwakilan perdagangan sangat strategis di masa transisi atau era normal baru seperti saat ini. Salah satunya, untuk menggali informasi terkini tentang perkembangan situasi di negara tujuan ekspor. (Baca juga: AS-China Tegang, Mendag Ajak Investor Asing Relokasi Pabrik ke Indonesia)

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, peluang ekspor produk pangan olahan masih begitu besar. Menurut dia, sepanjang 2018-2019 hampir tidak ada pertumbuhan ekspor produk pangan olahan. Namun di 2020 terjadi peningkatan ekspor. (Oktiani Endarwati)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kemendag: Ekonomi Kreatif...
Kemendag: Ekonomi Kreatif Punya Potensi Besar untuk Ekspor
Kemenekraf, BSSN, dan...
Kemenekraf, BSSN, dan Kemendag Teken MoU Perkuat Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Pengawasan...
Tingkatkan Pengawasan BBM, Pertamina Tindak SPBU Nakal di Bogor
Daftar Panjang Modus...
Daftar Panjang Modus Pelanggaran MinyaKita, Kemendag Buka-bukaan
Masyarakat Bisa Tuntut...
Masyarakat Bisa Tuntut Ganti Rugi soal MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Begini Caranya
57 Bulan Beruntun, Neraca...
57 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Surplus USD3,45 Miliar per Januari 2025
Peruri dan Kemendag...
Peruri dan Kemendag Jajaki Kerja Sama Layanan Digital
Pemerintah Pastikan...
Pemerintah Pastikan Pengisian Tabung Gas LPG 3 Kg Sesuai Prosedur
Wakili Indonesia di...
Wakili Indonesia di CIIE 2024, Worcas Promosikan Kopi Luwak Ke Pasar Dunia
Rekomendasi
Pemimpin Tim Siri iPhone...
Pemimpin Tim Siri iPhone Diganti setelah Menunda Integrasi Apple Intelligence
Tepat di Bulan Ramadan,...
Tepat di Bulan Ramadan, Jumlah Korban Tewas di Gaza Capai 50.021 Orang
Siapa Salah al-Bardawil?...
Siapa Salah al-Bardawil? Pemimpin Biro Politik Hamas yang Jago Sastra Palestina dan Jadi Simbol Kejujuran
Berita Terkini
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
3 jam yang lalu
Jelang Lebaran Momen...
Jelang Lebaran Momen Tepat untuk Membeli Emas, Ini Alasannya
3 jam yang lalu
BNI Terapkan Operasional...
BNI Terapkan Operasional Terbatas Selama Libur Nyepi dan Idulfitri 2025
4 jam yang lalu
CEO Philip Morris: Keberlanjutan...
CEO Philip Morris: Keberlanjutan Ciptakan Hasil Kinerja Bisnis yang Positif
6 jam yang lalu
Berbagi Kebahagiaan...
Berbagi Kebahagiaan Ramadan, Kadin Salurkan 150 Paket Bantuan ke Anak Yatim
6 jam yang lalu
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
7 jam yang lalu
Infografis
Mulai Januari 2025 Gaji...
Mulai Januari 2025 Gaji Guru Non-ASN Bakal Naik Rp2 Juta
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved