Kementan Jaga Produksi dan Pengendalian Pangan

Kamis, 22 April 2021 - 11:48 WIB
loading...
Kementan Jaga Produksi...
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengecek ketersediaan pangan di sebuah gudang beras di Jakarta, belum lama ini. (Foto: Humas Kementan)
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan saat ini produksi komoditas pangan dalam kondisi aman, terutama menghadapi lebaran tahun 2021. Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan mengatakan berbagai langkah strategis produksi dan distribusi pangan telah disiapkan Kementan.

“Ada 11 komoditas utama yang kita pantau secara ketat. Ketersediaannya kita pastikan tidak mengalami kekurangan stok, sehingga masyarakat aman dan nyaman menjalankan ibadah puasa dan menghadapi lebaran,” kata Kuntoro di Jakarta, Rabu (22/4/2021).

(Baca juga:Sidak Bahan Pangan Jelang Lebaran, Wabup Gresik Minta Swalayan Tak Jual Mamin Kadaluarsa)

Adapun 11 komoditas tersebut antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng. Semua komoditas ini setiap hari dipantau.

“Kementan punya sistem monitoring komoditas pertanian harian, baik aspek produksi maupun stok, termasuk harga, yang cukup baik menggambarkan kondisi riil di masyarakat. Dengan sistem ini kami monitoring daerah surplus dan defisit sehingga langkah antisipasi maupun support bisa dilakukan dengan cepat,” jelasnya.

(Baca juga:Manfaat Serat Pangan Inulin untuk Kesehatan Pencernaan Anak saat Berpuasa)

Mengenai masih adanya beberapa komoditas yang belum sepenuhnya bisa dipenuhi dari dalam negeri, Kuntoro menilai upaya impor yang dilakukan pemerintah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk terus memenuhi pangan rakyat agar cukup.

Kuntoro meyakini perlahan kebutuhan pangan yang masih disubstitusi dari negara lain tersebut akan dapat dipenuhi melaui kerja keras semua pihak untuk meningkatkan produksi dalam negeri dengan berbagai strategi yang dipersiapkan Kementan.

(Baca juga:Perum Bulog Andil Topang Sulsel Jadi Penyangga Pangan Nasional)

Selain itu, Kuntoro menyebut saat ini industri pangan dalam negeri juga berkembang pesat, termasuk industri pangan berorientasi ekspor. Sehingga beberapa bahan pangan dengan variasi jenis komoditas tertentu didatangkan dari luar.

“Sebagai contoh jagung, ada kebutuhan khusus impor turunan jagung yang volumenya kecil dibandingkan produksi nasional yang di atas 24,95 juta ton. Begitu juga beras khusus dan turunan beras, tidak sampai 1%. Kita masih bisa kendalikan ini,” tegas Kuntoro.

Kuntoro menilai adanya komoditas pangan untuk kebutuhan khusus ini malah menjadi peluang bagi petani lokal, bahkan start up pertanian dan petani muda yang inovatif untuk dapat memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang yang terus meningkat.

“Penduduk kita terus bertumbuh. Industri pangan juga berkembang pesat. Bersyukur kita produksi pangan dalam negeri juga mampu memenuhi. Jadi mari kita fokus dan dukung terus pertanian Indonesia dengan energi positif dan menjaganya bersama. Jangan membuat polemik dan isu yang meresahkan petani, hingga membuat harga domestik hancur dan semangat petani melemah,” tutupnya.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1368 seconds (0.1#10.140)