ATF 2020 Kembangkan Inisiatif Baru Pariwisata ASEAN
A
A
A
BANDAR SERI BEGAWAN - Ajang tahunan kerja sama promosi kepariwisataan Asia Tenggara, ASEAN Tourism Forum (ATF), kembali digelar pada 12-16 Januari 2020 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
ATF selalu melibatkan berbagai pelaku industri pariwisata dari 10 negara ASEAN dan sejumlah negara terkait sebagai mitra. ATF 2020 akan menajamkan visi kolektif dan implementasi kerja sama ASEAN sebagai satu tujuan wisata global.
ATF 2020 terdiri atas serangkaian pertemuan resmi. Di antaranya adalah pertemuan formal antara para pejabat senior kementerian pariwisata se-ASEAN plus perwakilan dari China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Rusia; pertemuan para menteri pariwisata se-ASEAN plus menteri pariwisata China, Jepang, Korea Selatan dan India; serta pertemuan berbagai asosiasi di industri kepariwisataan. Antara lain ASEAN Tourism Association (ASEANTA), Federation of ASEAN Travel Association (FATA), ASEAN Airlines Association (AAA) dan ASEAN Hotel & Restaurant Association (AHRA).
Sebagian besar rangkaian kegiatan ATF 2020 dipusatkan di The Empire Brunei, resor bintang lima di pinggir pantai, sekitar 22 km barat laut Bandar Sri Begawan dan di Bridex International Conference Centre, sekitar 7,5 km barat daya The Empire Brunei.
Pada ATF 2020, masa depan serta peluang industri wisata perjalanan dan wisata petualangan di ASEAN akan menjadi fokus pembahasan. Hal ini terkait dengan tema ATF 2020 yakni ASEAN: Together Towards a Next Generation of Travel.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I (Pasar Asia Tenggara) Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa, mengungkapkan perubahan perilaku pasar sektor pariwisata menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi setiap negara terutama pasar dari kalangan milenial.
"Misalnya tren experience tourism dan kian banyaknya wisatawan backpacker. Produk, pelayanan dan paket-paketnya tentu harus menyesuaikan," terangnya, Minggu (12/1/2020).
Sejumlah isu strategis dalam agenda pengembangan ASEAN sebagai destinasi wisata tunggal juga akan menjadi agenda utama. "Yang utama tentu pembangunan SDM. Lalu strategi marketing, standar produk dan pelayanan, serta lainnya. Yang jelas ASEAN akan memiliki situs pariwisata bersama," jelas Kiki--sapaan Rizki Handayani.
Menurut dia, lima destinasi super prioritas Indonesia selalu masuk dalam paket promosi bersama pariwisata ASEAN. Kelima destinasi itu adalah Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Magelang Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat ( NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.
Kiki juga menjelaskan, kehadiran China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Rusia dalam ATF sangat penting agar negara-negara ASEAN dapat lebih meningkatkan kualitas kepariwisataannya sesuai standar wisatawan dari negara-negara tersebut.
Dalam sesi minister meeting, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dan para koleganya dari seluruh negara ASEAN antara lain akan membahas kesinambungan implementasi Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (MRA-TP) yang dimulai sejak 2016.
MRA-TP adalah salah satu rancangan inisiatif bersama yang memfasilitasi para tenaga profesional bidang pariwisata agar di masa depan memiliki peluang lebih luas lagi untuk bekerja di negara lain sesama anggota ASEAN.
Menteri Sumber Daya Primer dan Pariwisata Brunei Dato Seri Setia Awang Haji Ali bin Apong mengatakan, pariwisata merupakan salah satu kekuatan perdagangan utama global yang telah memberi kontribusi positif dalam pembangunan sosial-ekonomi negara-negara ASEAN.
"Karenanya, kita perlu terus berinovasi secara kolektif dan mencari berbagai inisiatif baru untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata namun tetap mempertahankan warisan, tradisi dan identitas keunikan masing-masing," ujarnya dilansir atfbrunei.com.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ATF 2020 juga akan dimeriahkan Travex, pameran destinasi, produk dan layanan pariwisata ASEAN yang terbesar di dunia. Travex mempertemukan para pelaku industri pariwisata global untuk langsung bernegosiasi dan bertransaksi dalam bisnis kepariwisataan ASEAN.
ATF Travex berlangsung tiga hari yakni 14-16 Januari 2020 di Bridex International Conference Centre. Pada Travex 2019 lalu di Vietnam, Paviliun Indonesia yang memfasilitasi 46 delegasi sellers dari berbagai daerah mencatat potensi transaksi hingga Rp117,51 miliar.
ATF selalu melibatkan berbagai pelaku industri pariwisata dari 10 negara ASEAN dan sejumlah negara terkait sebagai mitra. ATF 2020 akan menajamkan visi kolektif dan implementasi kerja sama ASEAN sebagai satu tujuan wisata global.
ATF 2020 terdiri atas serangkaian pertemuan resmi. Di antaranya adalah pertemuan formal antara para pejabat senior kementerian pariwisata se-ASEAN plus perwakilan dari China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Rusia; pertemuan para menteri pariwisata se-ASEAN plus menteri pariwisata China, Jepang, Korea Selatan dan India; serta pertemuan berbagai asosiasi di industri kepariwisataan. Antara lain ASEAN Tourism Association (ASEANTA), Federation of ASEAN Travel Association (FATA), ASEAN Airlines Association (AAA) dan ASEAN Hotel & Restaurant Association (AHRA).
Sebagian besar rangkaian kegiatan ATF 2020 dipusatkan di The Empire Brunei, resor bintang lima di pinggir pantai, sekitar 22 km barat laut Bandar Sri Begawan dan di Bridex International Conference Centre, sekitar 7,5 km barat daya The Empire Brunei.
Pada ATF 2020, masa depan serta peluang industri wisata perjalanan dan wisata petualangan di ASEAN akan menjadi fokus pembahasan. Hal ini terkait dengan tema ATF 2020 yakni ASEAN: Together Towards a Next Generation of Travel.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I (Pasar Asia Tenggara) Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa, mengungkapkan perubahan perilaku pasar sektor pariwisata menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi setiap negara terutama pasar dari kalangan milenial.
"Misalnya tren experience tourism dan kian banyaknya wisatawan backpacker. Produk, pelayanan dan paket-paketnya tentu harus menyesuaikan," terangnya, Minggu (12/1/2020).
Sejumlah isu strategis dalam agenda pengembangan ASEAN sebagai destinasi wisata tunggal juga akan menjadi agenda utama. "Yang utama tentu pembangunan SDM. Lalu strategi marketing, standar produk dan pelayanan, serta lainnya. Yang jelas ASEAN akan memiliki situs pariwisata bersama," jelas Kiki--sapaan Rizki Handayani.
Menurut dia, lima destinasi super prioritas Indonesia selalu masuk dalam paket promosi bersama pariwisata ASEAN. Kelima destinasi itu adalah Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Magelang Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat ( NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.
Kiki juga menjelaskan, kehadiran China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Rusia dalam ATF sangat penting agar negara-negara ASEAN dapat lebih meningkatkan kualitas kepariwisataannya sesuai standar wisatawan dari negara-negara tersebut.
Dalam sesi minister meeting, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dan para koleganya dari seluruh negara ASEAN antara lain akan membahas kesinambungan implementasi Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (MRA-TP) yang dimulai sejak 2016.
MRA-TP adalah salah satu rancangan inisiatif bersama yang memfasilitasi para tenaga profesional bidang pariwisata agar di masa depan memiliki peluang lebih luas lagi untuk bekerja di negara lain sesama anggota ASEAN.
Menteri Sumber Daya Primer dan Pariwisata Brunei Dato Seri Setia Awang Haji Ali bin Apong mengatakan, pariwisata merupakan salah satu kekuatan perdagangan utama global yang telah memberi kontribusi positif dalam pembangunan sosial-ekonomi negara-negara ASEAN.
"Karenanya, kita perlu terus berinovasi secara kolektif dan mencari berbagai inisiatif baru untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata namun tetap mempertahankan warisan, tradisi dan identitas keunikan masing-masing," ujarnya dilansir atfbrunei.com.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ATF 2020 juga akan dimeriahkan Travex, pameran destinasi, produk dan layanan pariwisata ASEAN yang terbesar di dunia. Travex mempertemukan para pelaku industri pariwisata global untuk langsung bernegosiasi dan bertransaksi dalam bisnis kepariwisataan ASEAN.
ATF Travex berlangsung tiga hari yakni 14-16 Januari 2020 di Bridex International Conference Centre. Pada Travex 2019 lalu di Vietnam, Paviliun Indonesia yang memfasilitasi 46 delegasi sellers dari berbagai daerah mencatat potensi transaksi hingga Rp117,51 miliar.
(fjo)