Pulihkan Pariwisata, ASEAN Sepakat Optimalkan Website visitseasia.travel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Negara-negara ASEAN sepakat untuk mengoptimalkan sarana media digital yang dimiliki bersama dalam upaya pemulihan pariwisata di kawasan Asia Tenggara.
Dalam hal ini, website visitseasia.travel akan digunakan sebagai sarana penyebaran informasi satu pintu terkait penanganan dan perkembangan Covid-19 di kawasan ASEAN sekaligus sarana promosi pariwisata negara-negara anggota ASEAN.
Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Kartika Candra Negara sebagai Head of Delegation Indonesia pada "Special Video Conference Meeting of ASEAN Tourism Communication Team (ATCCT) on Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)" yang berlangsung secara daring pada Kamis (4/6) menjelaskan, fokus komunikasi krisis seluruh ASEAN Member States (AMS) saat ini adalah mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap kualitas kebersihan, kesehatan, dan keamanan destinasi wisata ASEAN pasca-Covid-19.
ATCCT ini merupakan tindak lanjut dari Special Meeting ASEAN Tourism Ministers pada 29 April 2020 yang dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.
"Masyarakat dunia ingin mengetahui strategi dan perkembangan penanganan COVID oleh AMS, apa saja upaya yang telah dilakukan para stakeholders pariwisata di masing-masing negara dan ASEAN secara keseluruhan dalam rangka menghadapi tatanan kenormalan baru pariwisata," kata Kartika dalam keterangannya, Jumat (5/6/2020).
Malaysia sebagai Chair ATCCT kemudian mengusulkan pemaksimalan website bersama pariwisata ASEAN, yakni visitseasia.travel, untuk menampilkan konten khusus Covid-19. Yakni terkait statistik Covid-19, travel advisory serta upaya dan hasil positif dari masing-masing AMS dalam penanganan Covid-19.
Sementara Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Agustini Rahayu selaku Focal Point Crisis Communication menyampaikan bahwa Indonesia dalam penanganan Covid-19 di sektor pariwisata berpedoman pada Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 10 Tahun 2019 tentang Manajemen Krisis Kepariwisataan.
Yakni dalam melakukan analisis dampak krisis, memberikan layanan informasi dan layanan bagi wisatawan serta sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif, yang di antaranya memaksimalkan teknologi digital termasuk pemanfaatan media sosial dan media digital.
"Pemerintah Indonesia menyediakan website covid19.go.id yang dikelola oleh Gugus Tugas Nasional sebagai sumber resmi data Covid-19 Indonesia. Sedangkan untuk perkembangan penanganan COVID-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyediakan microsite pedulicovid19.kemenparekraf.go.id," kata Agustini.
Dia berharap pemanfaatan teknologi digital dapat mempermudah masyarakat maupun wisatawan terkait perkembangan penanganan Covid-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam hal ini, website visitseasia.travel akan digunakan sebagai sarana penyebaran informasi satu pintu terkait penanganan dan perkembangan Covid-19 di kawasan ASEAN sekaligus sarana promosi pariwisata negara-negara anggota ASEAN.
Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Kartika Candra Negara sebagai Head of Delegation Indonesia pada "Special Video Conference Meeting of ASEAN Tourism Communication Team (ATCCT) on Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)" yang berlangsung secara daring pada Kamis (4/6) menjelaskan, fokus komunikasi krisis seluruh ASEAN Member States (AMS) saat ini adalah mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap kualitas kebersihan, kesehatan, dan keamanan destinasi wisata ASEAN pasca-Covid-19.
ATCCT ini merupakan tindak lanjut dari Special Meeting ASEAN Tourism Ministers pada 29 April 2020 yang dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.
"Masyarakat dunia ingin mengetahui strategi dan perkembangan penanganan COVID oleh AMS, apa saja upaya yang telah dilakukan para stakeholders pariwisata di masing-masing negara dan ASEAN secara keseluruhan dalam rangka menghadapi tatanan kenormalan baru pariwisata," kata Kartika dalam keterangannya, Jumat (5/6/2020).
Malaysia sebagai Chair ATCCT kemudian mengusulkan pemaksimalan website bersama pariwisata ASEAN, yakni visitseasia.travel, untuk menampilkan konten khusus Covid-19. Yakni terkait statistik Covid-19, travel advisory serta upaya dan hasil positif dari masing-masing AMS dalam penanganan Covid-19.
Sementara Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Agustini Rahayu selaku Focal Point Crisis Communication menyampaikan bahwa Indonesia dalam penanganan Covid-19 di sektor pariwisata berpedoman pada Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 10 Tahun 2019 tentang Manajemen Krisis Kepariwisataan.
Yakni dalam melakukan analisis dampak krisis, memberikan layanan informasi dan layanan bagi wisatawan serta sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif, yang di antaranya memaksimalkan teknologi digital termasuk pemanfaatan media sosial dan media digital.
"Pemerintah Indonesia menyediakan website covid19.go.id yang dikelola oleh Gugus Tugas Nasional sebagai sumber resmi data Covid-19 Indonesia. Sedangkan untuk perkembangan penanganan COVID-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyediakan microsite pedulicovid19.kemenparekraf.go.id," kata Agustini.
Dia berharap pemanfaatan teknologi digital dapat mempermudah masyarakat maupun wisatawan terkait perkembangan penanganan Covid-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.