Pengembangan Bandara Ngloram di Blora Ditargetkan Rampung 2021
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menargetkan pengembangan Bandara Ngloram di Blora, Jawa Tengah, beroperasi secara komersial pada tahun 2021.
"Ngloram itu lebih progresif, karena untuk tanahnya sudah selesai semuanya. Oleh karenanya kita telah menyediakan anggaran untuk lakukan pembangunan," ujar Menhub Budi, Minggu (12/1/2020).
Anggaran tersebut disiapkan untuk mengcover dua hal yaitu perpanjangan runway dan pembangunan terminal Bandara Ngloram. Adapun terkait perluasan runway ini diperlukan anggaran Rp20-30 miliar. Sedangkan untuk terminal bandara, pihaknya akan menyiapkan anggaran Rp30-40 miliar.
"Perluasan terminal itu alokasi dari Kemenhub, sedangkan (kebutuhan) tanah dari pemda tingkat 1 dan pemda tingkat 2," katanya.
Menhub Budi mengatakan menugaskan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti dan Direktur Bandar Udara Praminto Hadi untuk melakukan test flight terlebih dahulu hari ini.
"Jadi sekarang ini, penerbangan perdana baru boleh dilakukan kalau ada test flight terlebih dahulu. Sekarang sedang dilakukan oleh ibu Dirjen dan pak Direktur Bandara. Kalau bagus, mungkin bulan depan saya ke saya mau ajak pak Gubernur nanti," jelas Menhub.
Sementara itu, setelah melakukan pendaratan di Bandara Ngloram, Polana menyampaikan bahwa pendaratan dapat dilakukan dengan baik pada runway sepanjang 1.200 meter tersebut. Polana berharap, Bandara Ngloram segera dapat beroperasi secara komersil, agar dapat menghubungkan masyarakat setempat dengan daerah-daerah di sekitarnya.
"Alhamdulillah kalau dari hasil pendaratan secara visual bagus, tapi landasan nanti akan di cek secara teknis, hari ini sudah mulai di tes. Bandar udara ini mulai dibangun di tahun 2019, sekarang panjang landasannya 1.200 m. Mudah-mudahan bisa segera dioperasikan untuk pesawat sejenis ATR 72 (secara) terbatas. Saya berharap dengan keberadaan bandar udara ini bisa membantu masyarakat disini untuk dapat terhubung lebih cepat dengan tempat-tempat lain di sekitar sini," jelasnya.
"Ngloram itu lebih progresif, karena untuk tanahnya sudah selesai semuanya. Oleh karenanya kita telah menyediakan anggaran untuk lakukan pembangunan," ujar Menhub Budi, Minggu (12/1/2020).
Anggaran tersebut disiapkan untuk mengcover dua hal yaitu perpanjangan runway dan pembangunan terminal Bandara Ngloram. Adapun terkait perluasan runway ini diperlukan anggaran Rp20-30 miliar. Sedangkan untuk terminal bandara, pihaknya akan menyiapkan anggaran Rp30-40 miliar.
"Perluasan terminal itu alokasi dari Kemenhub, sedangkan (kebutuhan) tanah dari pemda tingkat 1 dan pemda tingkat 2," katanya.
Menhub Budi mengatakan menugaskan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti dan Direktur Bandar Udara Praminto Hadi untuk melakukan test flight terlebih dahulu hari ini.
"Jadi sekarang ini, penerbangan perdana baru boleh dilakukan kalau ada test flight terlebih dahulu. Sekarang sedang dilakukan oleh ibu Dirjen dan pak Direktur Bandara. Kalau bagus, mungkin bulan depan saya ke saya mau ajak pak Gubernur nanti," jelas Menhub.
Sementara itu, setelah melakukan pendaratan di Bandara Ngloram, Polana menyampaikan bahwa pendaratan dapat dilakukan dengan baik pada runway sepanjang 1.200 meter tersebut. Polana berharap, Bandara Ngloram segera dapat beroperasi secara komersil, agar dapat menghubungkan masyarakat setempat dengan daerah-daerah di sekitarnya.
"Alhamdulillah kalau dari hasil pendaratan secara visual bagus, tapi landasan nanti akan di cek secara teknis, hari ini sudah mulai di tes. Bandar udara ini mulai dibangun di tahun 2019, sekarang panjang landasannya 1.200 m. Mudah-mudahan bisa segera dioperasikan untuk pesawat sejenis ATR 72 (secara) terbatas. Saya berharap dengan keberadaan bandar udara ini bisa membantu masyarakat disini untuk dapat terhubung lebih cepat dengan tempat-tempat lain di sekitar sini," jelasnya.
(ven)