260 Pelaku Wisata ASEAN Pamerkan Potensi Wisata di Travex 2020
A
A
A
BANDAR SERI BEGAWAN - Agenda tahunan pameran pariwisata negara-negara Asia Tenggara, Travel Exchange (Travex) 2020, menjadi ajang untuk mengangkat potensi dan daya tarik wisata di negara-negara ASEAN. Sebanyak 260 eksibitor dari seluruh negara ASEAN plus India berpartisipasi dalam ajang yang digelar di Brunei Darussalam, 15-16 Januari.
Travex 2020 yang dipusatkan di Bridex Convention Center, Jerudong, sekaligus menjadi ajang temu para pelaku industri pariwisata se-ASEAN untuk melakukan kesepakatan bisnis sebagai buyers maupun sellers baik produk, jasa, maupun paket-paket lainnya.
Travex kali ini dihadiri 161 buyers dari 43 negara. Jumlah buyers terbesar adalah dari China sebanyak 11%. Sisanya masih didominasi negara-negara ASEAN yakni Filipina (7%), Singapura (6%), India (6%), Malaysia (5%) dan Kamboja (4%).
Travex merupakan bagian dari rangkaian ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 yang dibuka pada Selasa (14/1) malam oleh Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah ibni Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaullah. Dia juga memimpin peluncuran situs baru promosi bersama pariwisata ASEAN yaitu www.visitSEAsia.travel.
Putra Mahkota Brunei Darussalam ini berharap situs tersebut bisa berfungsi maksimal sebagai platform informasi terintegrasi tentang semua produk dan layanan pariwisata di ASEAN. “Agar pasar global semakin berminat berwisata ke kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Pada jamuan makan malam saat upacara pembukaan ATF 2020, Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo. Sebelum upacara pembukaan, Angela sempat mengunjungi Paviliun Indonesia di Travex 2020 didampingi Duta Besar RI untuk Brunei, Sujatmiko.
ATF 2020 dihadiri sedikitnya 838 delegasi termasuk para menteri atau wakil menteri pariwisata se-ASEAN dan pejabat tinggi kementerian pariwisata se-Asia Tenggara. Beberapa isu strategis yang dibahas antara lain perkembangan implementasi Rencana Strategis Pariwisata ASEAN (ATSP) 2016-2025. ATSP diantaranya terdiri atas agenda pengembangan destinasi pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif agar tetap kompetitif di lingkup global.
“Kami berharap pertemuan para pejabat tinggi kementerian pariwisata se-ASEAN kali ini dapat mencari solusi dari kendala sekaligus menyepakati langkah-langkah baru untuk memajukan industri pariwisata di setiap negara ASEAN dan di Asia Tenggara,” ujar Sekretaris Tetap Kementerian Sumber Daya Primer dan Pariwisata Brunei sekaligus Ketua Pertemuan, Pengiran Haji Kamalrudzaman bin Pengiran Haji Mohd Ishak.
Dalam jumpa pers bersama para pejabat senior kementerian pariwisata se-ASEAN kemarin, dijelaskan bahwa seluruh anggota sepakat pada 2020 ini lebih mengakselerasi berbagai upaya untuk memajukan Asia Tenggara sebagai destinasi tunggal pariwisata global.
Pendekatan utama adalah kolaborasi promosi dan pemberdayaan SDM kepariwisataan serta pemberdayaan penduduk di sekitar destinasi wisata potensial masing-masing negara.
Dalam agenda prioritas ini, negara-negara ASEAN bermitra dengan China, Jepang, Korea Selatan dan sejumlah brand penunjang seperti AirAsia, Mastercard dan TTG Media.
Sementara itu, dalam serangkaian temu media sejak hari pertama, diungkapkan pula agenda prioritas masing-masing negara dalam bidang pariwisata pada tahun ini. Brunei, misalnya, sedang membangun sebuah resor ekowisata supermewah yang pertama seluas 2 hektare.
"Proyek senilai USD4 juta ini dibangun di taman nasional Temburong," ujar Direktur Pelaksana Departemen Pengembangan Kepariwisataan Brunei, Salinah Saleh.
Sementara Thailand tahun ini akan fokus mempromosikan gastronomy tourism. Wisatawan dapat dengan mudah berwisata gastronomi bahkan di lapak-lapak jajanan pinggir jalan.
Nuansa Jawa di Paviliun Indonesia
Dari sekitar 150 stan dalam Travex 2020 Brunei, Indonesia diwakili 30 peserta terdiri atas Kemenparekraf, hotel, operator tur dan destinasi wisata serta agen perjalanan.
Paviliun Indonesia di Blok H1 hingga H5 Bridex Convention Center hadir dengan desain cukup unik berbentuk rumah panggung tradisional Jawa yang dikelilingi ornamen stupa Candi Borobudur sebagai meja-meja pertemuan buyers dan sellers.
Di semua sudut rumah panggung tersebut terdapat empat stan berbeda yaitu stan pijat gratis, stan kopi dan jamu, stan angkringan gratis dan stan photo booth. Dengan tampilan yang unik dan sangat menarik ini, Paviliun Indonesia selalu ramai dikunjungi para tamu yang menghadiri ATF dan Travex.
Travex 2020 yang dipusatkan di Bridex Convention Center, Jerudong, sekaligus menjadi ajang temu para pelaku industri pariwisata se-ASEAN untuk melakukan kesepakatan bisnis sebagai buyers maupun sellers baik produk, jasa, maupun paket-paket lainnya.
Travex kali ini dihadiri 161 buyers dari 43 negara. Jumlah buyers terbesar adalah dari China sebanyak 11%. Sisanya masih didominasi negara-negara ASEAN yakni Filipina (7%), Singapura (6%), India (6%), Malaysia (5%) dan Kamboja (4%).
Travex merupakan bagian dari rangkaian ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 yang dibuka pada Selasa (14/1) malam oleh Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah ibni Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaullah. Dia juga memimpin peluncuran situs baru promosi bersama pariwisata ASEAN yaitu www.visitSEAsia.travel.
Putra Mahkota Brunei Darussalam ini berharap situs tersebut bisa berfungsi maksimal sebagai platform informasi terintegrasi tentang semua produk dan layanan pariwisata di ASEAN. “Agar pasar global semakin berminat berwisata ke kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Pada jamuan makan malam saat upacara pembukaan ATF 2020, Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo. Sebelum upacara pembukaan, Angela sempat mengunjungi Paviliun Indonesia di Travex 2020 didampingi Duta Besar RI untuk Brunei, Sujatmiko.
ATF 2020 dihadiri sedikitnya 838 delegasi termasuk para menteri atau wakil menteri pariwisata se-ASEAN dan pejabat tinggi kementerian pariwisata se-Asia Tenggara. Beberapa isu strategis yang dibahas antara lain perkembangan implementasi Rencana Strategis Pariwisata ASEAN (ATSP) 2016-2025. ATSP diantaranya terdiri atas agenda pengembangan destinasi pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif agar tetap kompetitif di lingkup global.
“Kami berharap pertemuan para pejabat tinggi kementerian pariwisata se-ASEAN kali ini dapat mencari solusi dari kendala sekaligus menyepakati langkah-langkah baru untuk memajukan industri pariwisata di setiap negara ASEAN dan di Asia Tenggara,” ujar Sekretaris Tetap Kementerian Sumber Daya Primer dan Pariwisata Brunei sekaligus Ketua Pertemuan, Pengiran Haji Kamalrudzaman bin Pengiran Haji Mohd Ishak.
Dalam jumpa pers bersama para pejabat senior kementerian pariwisata se-ASEAN kemarin, dijelaskan bahwa seluruh anggota sepakat pada 2020 ini lebih mengakselerasi berbagai upaya untuk memajukan Asia Tenggara sebagai destinasi tunggal pariwisata global.
Pendekatan utama adalah kolaborasi promosi dan pemberdayaan SDM kepariwisataan serta pemberdayaan penduduk di sekitar destinasi wisata potensial masing-masing negara.
Dalam agenda prioritas ini, negara-negara ASEAN bermitra dengan China, Jepang, Korea Selatan dan sejumlah brand penunjang seperti AirAsia, Mastercard dan TTG Media.
Sementara itu, dalam serangkaian temu media sejak hari pertama, diungkapkan pula agenda prioritas masing-masing negara dalam bidang pariwisata pada tahun ini. Brunei, misalnya, sedang membangun sebuah resor ekowisata supermewah yang pertama seluas 2 hektare.
"Proyek senilai USD4 juta ini dibangun di taman nasional Temburong," ujar Direktur Pelaksana Departemen Pengembangan Kepariwisataan Brunei, Salinah Saleh.
Sementara Thailand tahun ini akan fokus mempromosikan gastronomy tourism. Wisatawan dapat dengan mudah berwisata gastronomi bahkan di lapak-lapak jajanan pinggir jalan.
Nuansa Jawa di Paviliun Indonesia
Dari sekitar 150 stan dalam Travex 2020 Brunei, Indonesia diwakili 30 peserta terdiri atas Kemenparekraf, hotel, operator tur dan destinasi wisata serta agen perjalanan.
Paviliun Indonesia di Blok H1 hingga H5 Bridex Convention Center hadir dengan desain cukup unik berbentuk rumah panggung tradisional Jawa yang dikelilingi ornamen stupa Candi Borobudur sebagai meja-meja pertemuan buyers dan sellers.
Di semua sudut rumah panggung tersebut terdapat empat stan berbeda yaitu stan pijat gratis, stan kopi dan jamu, stan angkringan gratis dan stan photo booth. Dengan tampilan yang unik dan sangat menarik ini, Paviliun Indonesia selalu ramai dikunjungi para tamu yang menghadiri ATF dan Travex.
(ind)