Mendorong Peningkatan Investasi Dua Arah dengan Pengusaha Vietnam
A
A
A
HO CHI MINH CITY - Indonesia akan terus mendukung dan melindungi outbound investment Indonesia di Vietnam dan mendorong investasi Vietnam di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi dalam pertemuan dengan Country Market Manager Traveloka Vietnam, Huynh May Thy, dan General Director Hai Nam Co. Ltd, Mrs. Nguyen Thi Thu Sac, Perusahaan importir perikanan di Ho Chi Minh City (15/1).
Dalam pertemuan dengan Traveloka Vietnam, Menlu RI sampaikan komitmennya untuk terus mendorong dibukanya jalur penerbangan langsung Indonesia-Vietnam oleh maskapai Indonesia. “Saya telah dan akan terus berkomunikasi dengan Menlu Vietnam untuk memfasilitasi ijin pembukaan jalur langsung tersebut bagi maskapai-maskapai Indonesia," tegas Retno.
Pemri turut mendorong peningkatan konektivitas udara Indonesia-Vietnam melalui pembukaan dua jalur penerbangan langsung Ho Chi Minh City-Bali pada tahun 2019. Pembukaan penerbangan langsung turut berkontribusi terhadap peningkatan jumlah wisatawan RI ke Vietnam sebesar 20 % dan jumlah wisatawan Vietnam ke Indonesia sebesar 21% pada tahun 2019.
Pihak Traveloka menyampaikan, bahwa terbatasnya pilihan penerbangan langsung menjadikan harga tiket masih mahal. Pembukaan jalur penerbangan langsung oleh maskapai Indonesia akan berdampak signifikan pada peningkatan arus wisatawan.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Hai Nam Co. Ltd, salah satu importir produk perikanan, Menlu RI dorong peningkatan impor produk perikanan Indonesia dari perusahaan tersebut. Tahun lalu, Hai Nam Co. Ltd mengimpor produk perikanan senilai kurang lebih 2.5 juta USD dari Indonesia.
“Selain peningkatan impor produk perikanan Indonesia, Indonesia juga harapkan Hai Nam Co. Ltd dapat melakukan investasi joint venture dengan perusahaan Indonesia untuk membangun pabrik pengolahan perikanan di Indonesia” ujar Menlu.
Sehubungan dengan hal tersebut, Indonesia mengundang Chairman Hai Nam Co. Ltd. berkunjung ke Indonesia untuk melihat potensi perikanan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Natuna. Traveloka memulai expansinya ke beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2015 dan menjadi salah satu unicorn Indonesia yang lakukan ekspansi ke Vietnam.
Traveloka masih mendominasi pasar untuk travel aplikasi online di Vietnam dengan demand yang tinggi untuk sektor penerbangan. Sementara itu, Hai Nam Co, Ltd merupakan perusahaan perikanan swasta yang berdiri tahun 1982 dan memiliki 2500 pekerja. Hai Nam juga telah mengekspor seafood ke AS, Jepang, Eropa, dan Taiwan. Hai Nam saat ini mengimpor produk perikanan dari beberapa negara termasuk Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Traveloka Vietnam, Menlu RI sampaikan komitmennya untuk terus mendorong dibukanya jalur penerbangan langsung Indonesia-Vietnam oleh maskapai Indonesia. “Saya telah dan akan terus berkomunikasi dengan Menlu Vietnam untuk memfasilitasi ijin pembukaan jalur langsung tersebut bagi maskapai-maskapai Indonesia," tegas Retno.
Pemri turut mendorong peningkatan konektivitas udara Indonesia-Vietnam melalui pembukaan dua jalur penerbangan langsung Ho Chi Minh City-Bali pada tahun 2019. Pembukaan penerbangan langsung turut berkontribusi terhadap peningkatan jumlah wisatawan RI ke Vietnam sebesar 20 % dan jumlah wisatawan Vietnam ke Indonesia sebesar 21% pada tahun 2019.
Pihak Traveloka menyampaikan, bahwa terbatasnya pilihan penerbangan langsung menjadikan harga tiket masih mahal. Pembukaan jalur penerbangan langsung oleh maskapai Indonesia akan berdampak signifikan pada peningkatan arus wisatawan.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Hai Nam Co. Ltd, salah satu importir produk perikanan, Menlu RI dorong peningkatan impor produk perikanan Indonesia dari perusahaan tersebut. Tahun lalu, Hai Nam Co. Ltd mengimpor produk perikanan senilai kurang lebih 2.5 juta USD dari Indonesia.
“Selain peningkatan impor produk perikanan Indonesia, Indonesia juga harapkan Hai Nam Co. Ltd dapat melakukan investasi joint venture dengan perusahaan Indonesia untuk membangun pabrik pengolahan perikanan di Indonesia” ujar Menlu.
Sehubungan dengan hal tersebut, Indonesia mengundang Chairman Hai Nam Co. Ltd. berkunjung ke Indonesia untuk melihat potensi perikanan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Natuna. Traveloka memulai expansinya ke beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2015 dan menjadi salah satu unicorn Indonesia yang lakukan ekspansi ke Vietnam.
Traveloka masih mendominasi pasar untuk travel aplikasi online di Vietnam dengan demand yang tinggi untuk sektor penerbangan. Sementara itu, Hai Nam Co, Ltd merupakan perusahaan perikanan swasta yang berdiri tahun 1982 dan memiliki 2500 pekerja. Hai Nam juga telah mengekspor seafood ke AS, Jepang, Eropa, dan Taiwan. Hai Nam saat ini mengimpor produk perikanan dari beberapa negara termasuk Indonesia.
(akr)