Dukung SDGs, Peluang Investasi Swasta di Indonesia Capai Rp3.821 T
A
A
A
JAKARTA - Standard Chartered mengeluarkan studi terbaru terkait peluang yang dimiliki investor sektor swasta untuk mendukung perubahan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Adapun peluang investasi sektor swasta sebesar sekitar Rp136.473 triliun (USD10 triliun) di negara-negara berkembang, sedangkan peluang di Indonesia sebesar Rp3.821 triliun (USD280 miliar).
CEO Standard Chartered Bank Indonesia Andrew Chia mengatakan, peluang terbesar di Indonesia terdapat pada upaya untuk mencapai dan mempertahankan akses universal ke listrik (salah satu indikator SDG 7), yang merepresentasikan peluang investasi sektor swasta sebesar Rp2.012 triliun (USD147,5 miliar).
"Hal tersebut memperhitungkan proporsi penduduk Indonesia yang saat ini tidak memiliki akses ke listrik (2%), proyeksi pertumbuhan penduduk, dan meningkatnya permintaan akan energi sejalan dengan perkembangan ekonomi," ujar Andrew Chia di Jakarta, Senin (20/1/2020).
Dia melanjutkan, untuk mendorong perbaikan di industri, inovasi, dan infrastruktur, harus ada perbaikan digital dalam meningkatkan peluang-peluang investasi di bidang transportasi dan perbaikan akses digital.
"Memastikan adopsi digital penuh di Indonesia - kombinasi dari jumlah pelanggan ponsel dan konektivitas internet - akan membutuhkan investasi sektor swasta sekitar Rp733 triliun (USD53,7 mililar). Untuk meningkatkan infrastruktur transportasi Indonesia secara signifikan pada tahun 2030 terdapat peluang investasi Rp1.030 triliun (USD75,5 miliar) untuk sektor swasta," paparnya.
Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, lanjut Andrew, Indonesia memiliki peranan signifikan dalam menyelaraskan rencana pembangunan yang ada dengan SDGs PBB.
"Investasi pada infrastruktur berkelanjutan menjadi sangat penting untuk membantu mencapai SDGs pada tahun 2030 mengingat populasi Indonesia yang besar, dan negara ini menawarkan peluang besar bagi sektor swasta untuk berinvestasi dengan dampak nyata," jelasnya
Adapun saat ini peluang investasi sektor swasta dalam penyediaan air bersih lebih kecil, namun akan membawa dampak nyata karena 19% penduduk Indonesia masih tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi (indikator penting dari SDG 6). Untuk membantu mencapai akses universal air bersih pada tahun 2030 dibutuhkan investasi sektor swasta sebesar Rp54,6 triliun (USD4 miliar).
Adapun peluang investasi sektor swasta sebesar sekitar Rp136.473 triliun (USD10 triliun) di negara-negara berkembang, sedangkan peluang di Indonesia sebesar Rp3.821 triliun (USD280 miliar).
CEO Standard Chartered Bank Indonesia Andrew Chia mengatakan, peluang terbesar di Indonesia terdapat pada upaya untuk mencapai dan mempertahankan akses universal ke listrik (salah satu indikator SDG 7), yang merepresentasikan peluang investasi sektor swasta sebesar Rp2.012 triliun (USD147,5 miliar).
"Hal tersebut memperhitungkan proporsi penduduk Indonesia yang saat ini tidak memiliki akses ke listrik (2%), proyeksi pertumbuhan penduduk, dan meningkatnya permintaan akan energi sejalan dengan perkembangan ekonomi," ujar Andrew Chia di Jakarta, Senin (20/1/2020).
Dia melanjutkan, untuk mendorong perbaikan di industri, inovasi, dan infrastruktur, harus ada perbaikan digital dalam meningkatkan peluang-peluang investasi di bidang transportasi dan perbaikan akses digital.
"Memastikan adopsi digital penuh di Indonesia - kombinasi dari jumlah pelanggan ponsel dan konektivitas internet - akan membutuhkan investasi sektor swasta sekitar Rp733 triliun (USD53,7 mililar). Untuk meningkatkan infrastruktur transportasi Indonesia secara signifikan pada tahun 2030 terdapat peluang investasi Rp1.030 triliun (USD75,5 miliar) untuk sektor swasta," paparnya.
Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, lanjut Andrew, Indonesia memiliki peranan signifikan dalam menyelaraskan rencana pembangunan yang ada dengan SDGs PBB.
"Investasi pada infrastruktur berkelanjutan menjadi sangat penting untuk membantu mencapai SDGs pada tahun 2030 mengingat populasi Indonesia yang besar, dan negara ini menawarkan peluang besar bagi sektor swasta untuk berinvestasi dengan dampak nyata," jelasnya
Adapun saat ini peluang investasi sektor swasta dalam penyediaan air bersih lebih kecil, namun akan membawa dampak nyata karena 19% penduduk Indonesia masih tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi (indikator penting dari SDG 6). Untuk membantu mencapai akses universal air bersih pada tahun 2030 dibutuhkan investasi sektor swasta sebesar Rp54,6 triliun (USD4 miliar).
(ind)