Ekonom Sebut Suku Bunga Acuan BI Masih Akan Ditahan 5%
Ekonom Sebut Suku Bunga Acuan BI Masih Akan Ditahan 5%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diprediksi bakal kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Januari ini. Hal ini setelah memulai periode kebijakan akomodatif dengan memangkas BI7RR sebesar 100 bps pada bulan Juli-Oktober 2019.
"Prediksinya akan ditahan di angka 5%. Faktornya terkait stabilitas rupiah yang masih terjaga di bawah batas aman," ujar Ekonom Indef Bhima Yudisthira saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Lebih lanjut menurutnya, meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menguntungkan pasar keuangan Indonesia. Serta The Fed alias Bank Sentral AS sebagai acuan belum menunjukan tanda akan pangkas bunga acuan lagi untuk membuat BI belum terlalu urgensi untuk menurunkan suku bunga.
"Jadi BI Belum ada urgensi untuk menurunkan lagi," jelasnya.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI Repo rate pada level 5% serta suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25% dan suku bunga Lending Facility 5,75%. Keputusan ini diambil dalam RDG Bank Indonesia (BI) yang berlangsung 18-19 Desember 2019.
"Prediksinya akan ditahan di angka 5%. Faktornya terkait stabilitas rupiah yang masih terjaga di bawah batas aman," ujar Ekonom Indef Bhima Yudisthira saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Lebih lanjut menurutnya, meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menguntungkan pasar keuangan Indonesia. Serta The Fed alias Bank Sentral AS sebagai acuan belum menunjukan tanda akan pangkas bunga acuan lagi untuk membuat BI belum terlalu urgensi untuk menurunkan suku bunga.
"Jadi BI Belum ada urgensi untuk menurunkan lagi," jelasnya.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI Repo rate pada level 5% serta suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25% dan suku bunga Lending Facility 5,75%. Keputusan ini diambil dalam RDG Bank Indonesia (BI) yang berlangsung 18-19 Desember 2019.
(akr)
Explore More