Kurs Rupiah Dibuka Mixed Saat Euro Dekati Level Terendah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Jumat (24/1/2020) dibuka mixed alias variatif dengan kecenderungan mencoba balik melawan. Laju fluktuatif mata uang Garuda mengiringi euro yang melayang mendekati level terendah dalam tujuh pekan terhadap dolar AS pada akhir pekan ini.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka lebih rendah menjadi Rp13.632/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah kembali tertekan usai kemarin di posisi Rp13.626/USD.
Data Yahoo Finance juga menunjukkan penyusutan dimana rupiah pada sesi pagi perdagangan bertengger di level Rp13.622 per USD dengan pergerakan harian Rp13.578 sampai dengan Rp13.622/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal kejatuhan rupiah dibandingkan sebelumnya Rp13.610/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange kebalikannya dengan memperlihatkan tren positif dengan penguatan tipis menuju Rp13.636/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.639/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.577-Rp13.643/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi ikut pulih dengan tampil perkasa pada level Rp13.581/USD. Melesat, rupiah naik jauh lebih baik bila melihat sesi perdagangan sebelumnya Rp13.665/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Euro mendekati posisi terburuknya dalam tujuh minggu versus dolar AS pada hari Jumat setelah bank sentral Eropa dipandang lebih berhati-hati dari yang diharapkan. Sementara kecemasan atas wabah coronavirus China menyelipkan Safe-Haven Yen Jepang.
Euro berubah menjadi 1,1055 terhadap USD setelah sempat menyentuh level terendah dalam tujuh minggu menjadi 1,1036 pada hari Kamis, kemarin. Mata uang secara umum tergerus oleh ancaman virus corona di China ketika beberapa negara terutama Jerman memiliki eksposur perdagangan yang besar kepada raksasa ekonomi Asia itu.
Keprihatinan tentang penyebaran penyakit baru meningkatkan Yen Jepang, yang diperdagangkan pada posisi 109,45 terhadap dolar. Raihan ini setelah kemarin meningkat menuju posisi tertinggi dua minggu pada posisi 109,26.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka lebih rendah menjadi Rp13.632/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah kembali tertekan usai kemarin di posisi Rp13.626/USD.
Data Yahoo Finance juga menunjukkan penyusutan dimana rupiah pada sesi pagi perdagangan bertengger di level Rp13.622 per USD dengan pergerakan harian Rp13.578 sampai dengan Rp13.622/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal kejatuhan rupiah dibandingkan sebelumnya Rp13.610/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange kebalikannya dengan memperlihatkan tren positif dengan penguatan tipis menuju Rp13.636/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.639/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.577-Rp13.643/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi ikut pulih dengan tampil perkasa pada level Rp13.581/USD. Melesat, rupiah naik jauh lebih baik bila melihat sesi perdagangan sebelumnya Rp13.665/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Euro mendekati posisi terburuknya dalam tujuh minggu versus dolar AS pada hari Jumat setelah bank sentral Eropa dipandang lebih berhati-hati dari yang diharapkan. Sementara kecemasan atas wabah coronavirus China menyelipkan Safe-Haven Yen Jepang.
Euro berubah menjadi 1,1055 terhadap USD setelah sempat menyentuh level terendah dalam tujuh minggu menjadi 1,1036 pada hari Kamis, kemarin. Mata uang secara umum tergerus oleh ancaman virus corona di China ketika beberapa negara terutama Jerman memiliki eksposur perdagangan yang besar kepada raksasa ekonomi Asia itu.
Keprihatinan tentang penyebaran penyakit baru meningkatkan Yen Jepang, yang diperdagangkan pada posisi 109,45 terhadap dolar. Raihan ini setelah kemarin meningkat menuju posisi tertinggi dua minggu pada posisi 109,26.
(akr)