Menang Banyak, Implementasi B30 Tahun Ini Hemat Devisa Rp63,4 T

Rabu, 29 Januari 2020 - 14:18 WIB
Menang Banyak, Implementasi...
Menang Banyak, Implementasi B30 Tahun Ini Hemat Devisa Rp63,4 T
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menargetkan penghematan devisa dari kebijakan mandatori biodiesel 30% (B30) tahun ini mencapai Rp63,4 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan penghematan dari implementasi mandatori B20 pada 2019 lalu yang sebesar Rp43,8 triliun.

"Implementasi mandatori biodiesel ini memberikan manfaat cukup besar. Penghematan devisa dihitung berdasarkan kalkulasi dari Kementerian Koordinator Perekonomian," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR Komisi VII, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Menurut dia, implementasi mandatori biodiesel tersebut telah menurunkan volume impor dari tahun 2018 sebesar 15,2 juta barel turun drastis menjadi 6,28 juta barel. Sedangkan dari sisi angka impor minyaknya pada 2018 mencapai sebesar USD1,4 miliar turun menjadi USD54 juta di tahun 2019 lalu. "Penurunan signifikan ini memberikan kontribusi perbaikan pada defisit neraca perdagangan kita," ucapnya.

(Baca Juga: Sukses Gunakan B20 dan B30 untuk PLTD, PLN Terus Maksimalkan Minyak Sawit)

Tidak hanya itu, pada tahun ini implementasi B30 diproyeksikan mampu meningkatkan tenaga kerja mencapai 1,2 juta serta dapat meningkatkan perbaikan emisi karbon. Pada 2019 lalu perbaikan emisi karbon dari implementasi biodiesel mencapai 39,9 juta ton.

"Tahun ini melalui peningkatan implementasi B30 diharapkan akan terus meningkat dibandingkan implementasi B20 tahun lalu," kata dia.

Nicke mengatakan bahwa Pertamina telah melakukan inisiatif pencampuran solar dengan bahan bakar nabati (Fatty Acid Methyl Esters/FAME) sejak 2006 lalu sebelum kebijakan diterapkan pada 2017 lalu. Dalam kurun waktu 11 tahun tersebut Pertamina telah menyerap sebanyak 9,3 juta kiloliter FAME. "Pencampuran FAME itu telah dilakukan di 60 lokasi dari 118 Terminal BBM Pertamina," tuturnya.

Setelah biodiesel sebagai mandatori, imbuhnya, pada 2018 lalu penyerapan FAME meningkat drastis. Sepanjang tahun 2018 saja penyerapan FAME sebesar 3,2 juta kl dilakukan pencampuran di 69 lokasi dari 118 Terminal BBM milik Pertamina. "Kemudian pada 2019 lalu penyerapn FAME Pertamina meningkat menjadi 5,5 juta kl," kata dia.

Pertamina menargetkan implementasi B30 yang telah diterapkan mulai 1 Januari 2020 dapat meningkatkan penyerapan FAME sebanyak 8,38 juta kl sepanjanhg tahun ini. Pertamina menargetkan implementasi B30 dapat menekan impor minyak sebanyak 60%.

"Selain itu dengan semakin meningkatannya penyerapan FAME maka produksi CPO menjadi naik sehingga menambah pendapatan negara," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8488 seconds (0.1#10.140)