Tahun Ini, Bank Mantap Bidik Penyaluran Kredit Rp26 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) membidik pertumbuhan kredit 30% atau mencapai Rp26 triliun di tahun ini. Tahun lalu, perseroan berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp20 triliun.
Untuk mencapai target, Bank Mantap menyiapkan strategi pendanaan jangka panjang, salah satunya dengan menerbitkan obligasi. "Tahun ini, Bank Mantap berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp1 triliun hingga Rp2 triliun. Ini merupakan bagian dari skema Penawaran Umum Berkelanjutan," ujar Direktur Utama Bank Mantap, Josephus K. Triprakoso, saat ditemui di Gedung BKN, Cililitan, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Selain PUB, Bank Mantap akan mendapatan suntikan tambahan modal sebesar Rp 500 miliar dari induk usahanya yakni Bank Mandiri. Upaya memacu likuiditas tadi, menurut Josephus, membuat perseroan optimis target pertumbuhan kredit 30% tersebut akan tercapai.
Apalagi dari sisi permintaan bank ini memiliki segmen pasar yang potensial yakni PNS aktif maupun pensiunan. Saat ini menurutnya terdapat sebanyak 4,3 juta PNS aktif dan sekitar 2,5 juta pensiunan yang merupakan potensi pasar Bank Mantap. "Kami akan fokus pada segmen itu, tidak akan bergeser ke segmen lain," ujarnya.
Terkait komposisi penyaluran kredit dikatakan 80% pada segmen ASN dan pensiunan, selebihnya sekitar 20% ke segmen mikro dan ritel.
Untuk mengenjot pertumbuhan kredit, salah satu upaya yang tengah dilakukan yaitu bekerjasama dengan financial technology. Bank Mantap bekerjasama dengan PT Fidac Inovasi Teknologi dengan platform aplikasi DUMI, membuat produk soft loan berbasis Kredit Tanpa Agunan Payroll yang bertujuan memberikan pembiayaan cepat dan efisien kepada ASN aktif.
"Para ASN ketika membutuhkan pembiayaan mendadak seperti membayar SPP anak, pajak kendaran bermotor, renovasi rumah, bencana alam dan lain-lain dapat mengambil KTA Payroll menggunakan aplikasi DUMI, diharapkan dengan layanan ini dapat mempermudah calon debitur tanpa ke kantor cabang, sehingga para calon tidak perlu mengeluarkan biaya dan menghabiskan untuk ke kantor cabang," pungkas Josephus.
Untuk mencapai target, Bank Mantap menyiapkan strategi pendanaan jangka panjang, salah satunya dengan menerbitkan obligasi. "Tahun ini, Bank Mantap berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp1 triliun hingga Rp2 triliun. Ini merupakan bagian dari skema Penawaran Umum Berkelanjutan," ujar Direktur Utama Bank Mantap, Josephus K. Triprakoso, saat ditemui di Gedung BKN, Cililitan, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Selain PUB, Bank Mantap akan mendapatan suntikan tambahan modal sebesar Rp 500 miliar dari induk usahanya yakni Bank Mandiri. Upaya memacu likuiditas tadi, menurut Josephus, membuat perseroan optimis target pertumbuhan kredit 30% tersebut akan tercapai.
Apalagi dari sisi permintaan bank ini memiliki segmen pasar yang potensial yakni PNS aktif maupun pensiunan. Saat ini menurutnya terdapat sebanyak 4,3 juta PNS aktif dan sekitar 2,5 juta pensiunan yang merupakan potensi pasar Bank Mantap. "Kami akan fokus pada segmen itu, tidak akan bergeser ke segmen lain," ujarnya.
Terkait komposisi penyaluran kredit dikatakan 80% pada segmen ASN dan pensiunan, selebihnya sekitar 20% ke segmen mikro dan ritel.
Untuk mengenjot pertumbuhan kredit, salah satu upaya yang tengah dilakukan yaitu bekerjasama dengan financial technology. Bank Mantap bekerjasama dengan PT Fidac Inovasi Teknologi dengan platform aplikasi DUMI, membuat produk soft loan berbasis Kredit Tanpa Agunan Payroll yang bertujuan memberikan pembiayaan cepat dan efisien kepada ASN aktif.
"Para ASN ketika membutuhkan pembiayaan mendadak seperti membayar SPP anak, pajak kendaran bermotor, renovasi rumah, bencana alam dan lain-lain dapat mengambil KTA Payroll menggunakan aplikasi DUMI, diharapkan dengan layanan ini dapat mempermudah calon debitur tanpa ke kantor cabang, sehingga para calon tidak perlu mengeluarkan biaya dan menghabiskan untuk ke kantor cabang," pungkas Josephus.
(ven)