PT HIN Tak Lagi Merugi, Komisaris Tekankan Fokus ke Pembenahan
A
A
A
JAKARTA - PT Hotel Indonesia Natour (HIN) berhasil mencatatkan laba pada tahun 2019 setelah sempat terpuruk pada 2015, silam. Komisaris Hotel Indonesia Natour Michael Umbas menegaskan, akan lebih intens dan fokus pada pembenahan dengan tidak hanya penguatan bottom line tapi juga pengawasan.
"Kami juga akan terus lakukan pendampingan kepada manajemen untuk peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), perbaikan unit hotel, pengembangan dan sinergi dan investasi untuk menunjang program percepatan destinasi wisata, serta tentu mewujudkan digitalisasi," ujar Michael Umbas di Jakarta.
Seperti diketahui PT HIN berhasil mencatatkan laba Rp50,8 miliar (unaudited) pada tahun 2019, setelah sempat mengalami tekanan. Tercatat pada 2015, PT HIN sempat menelan kerugian cukup besar mencapai Rp113,5 miliar.
Namun jumlah tamu yang datang (wisman dan wisnus) terus mengalami peningkatan setiap tahun yaitu 418.468 (tahun 2016), 459.857 (tahun 2017), 492.344 (tahun 2018), 500.831 (tahun 2019). Jumlah kamar terjual pada tahun 2019 sebanyak 591.916 unit. Setelah tak lagi merugi, Komisaris Michael Umbas menerangkan pencapaian positif ini mesti dijaga, bahkan ditingkatkan.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan, para komisaris BUMN melaksanakan fungsi pengawasan secara optimal. Sebagaimana UU 19/2003 tentang BUMN, Pasal 31 menyebutkan bahwa komisaris bertugas mengawasi direksi dalam menjalankan kepengurusan persero, serta memberikan nasehat kepada direksi. Tugas dan wewenang komisaris diatur lebih lanjut dalam PP 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN.
Michael Umbas menerangkan, menjadi komisaris BUMN bukan pekerjaan ringan. Kepercayaan yang diberikan oleh negara, sudah sepatutnya dijalankan dengan sebaik-baiknya. Menjunjung tinggi integritas, profesionalitas, dan loyalitas kepada negara. "Sesungguhnya keberhasilan sebuah BUMN tidak terlepas dari peranan komisaris. Secara khusus, sinergi kuat antara jajaran direksi dan komisaris merupakan keniscayaan dengan begitu, maka BUMN bisa sukses," paparnya.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama sudah menegaskan bahwa pemerintah fokus memperluas ekonomi pariwisata dimana PT HIN akan dapat berperan besar sebagai industri penunjang. Lima destinasi pariwisata super prioritas dikembangkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yaitu Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
"Kami juga akan terus lakukan pendampingan kepada manajemen untuk peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), perbaikan unit hotel, pengembangan dan sinergi dan investasi untuk menunjang program percepatan destinasi wisata, serta tentu mewujudkan digitalisasi," ujar Michael Umbas di Jakarta.
Seperti diketahui PT HIN berhasil mencatatkan laba Rp50,8 miliar (unaudited) pada tahun 2019, setelah sempat mengalami tekanan. Tercatat pada 2015, PT HIN sempat menelan kerugian cukup besar mencapai Rp113,5 miliar.
Namun jumlah tamu yang datang (wisman dan wisnus) terus mengalami peningkatan setiap tahun yaitu 418.468 (tahun 2016), 459.857 (tahun 2017), 492.344 (tahun 2018), 500.831 (tahun 2019). Jumlah kamar terjual pada tahun 2019 sebanyak 591.916 unit. Setelah tak lagi merugi, Komisaris Michael Umbas menerangkan pencapaian positif ini mesti dijaga, bahkan ditingkatkan.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan, para komisaris BUMN melaksanakan fungsi pengawasan secara optimal. Sebagaimana UU 19/2003 tentang BUMN, Pasal 31 menyebutkan bahwa komisaris bertugas mengawasi direksi dalam menjalankan kepengurusan persero, serta memberikan nasehat kepada direksi. Tugas dan wewenang komisaris diatur lebih lanjut dalam PP 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN.
Michael Umbas menerangkan, menjadi komisaris BUMN bukan pekerjaan ringan. Kepercayaan yang diberikan oleh negara, sudah sepatutnya dijalankan dengan sebaik-baiknya. Menjunjung tinggi integritas, profesionalitas, dan loyalitas kepada negara. "Sesungguhnya keberhasilan sebuah BUMN tidak terlepas dari peranan komisaris. Secara khusus, sinergi kuat antara jajaran direksi dan komisaris merupakan keniscayaan dengan begitu, maka BUMN bisa sukses," paparnya.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama sudah menegaskan bahwa pemerintah fokus memperluas ekonomi pariwisata dimana PT HIN akan dapat berperan besar sebagai industri penunjang. Lima destinasi pariwisata super prioritas dikembangkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yaitu Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
(akr)