Kondisi Global Menantang, RI Siapkan Iklim Investasi dan Bisnis yang Lebih Baik

Rabu, 05 Februari 2020 - 14:21 WIB
Kondisi Global Menantang, RI Siapkan Iklim Investasi dan Bisnis yang Lebih Baik
Kondisi Global Menantang, RI Siapkan Iklim Investasi dan Bisnis yang Lebih Baik
A A A
JAKARTA - Kondisi perekonomian global diyakini masih akan menantang pada tahun ini, walaupun tensi perseteruan dagang antara AS dan China mulai mereda. Terlebih, menyebarnya virus corona di awal tahun ini diprediksi bisa menekan fundamental perekonomian negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

menghadapi kondisi yang demikian, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, pemerintah berkomitmen menciptakan iklim investasi dan bisnis yang lebih baik di Indonesia. Dengan begitu, diyakini Indonesia akan tetap kompetitif di tengah persaingan global yang makin ketat.

"Sinergi kebijakan fiskal dan moneter, reformasi struktural, dan keberlanjutan akan menstimulasi transformasi ekonomi," ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (5/2/202).

Untuk jangka panjang, lanjut Airlangga, pemerintah berkomitmen untuk membawa perubahan yang akan menghindarkan jebakan pendapatan menengah (middle-income trap). Telah ada tujuh agenda yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi dan menyokong transformasi ekonomi.

"Ketujuh agenda itu sejalan dengan lima program prioritas Presiden Jokowi yang bertujuan membangun negara dengan kedaulatan, otonomi serta berkararakter kuat berdasarkan prinsip gotong-royong," tuturnya.

Penyederhanaan regulasi akan terus dijalankan supaya dapat memperbaiki iklim investasi dan menarik investasi asing ke Indonesia. Melalui RUU Cipta Lapangan Kerja, beberapa regulasi yang dinilai menghambat penciptaan lapangan kerja sudah dihapus. RUU yang menggunakan metode Omnibus Law ini akan mendorong penciptaan pekerjaan berkualitas tinggi dan juga investasi.

"Keefektifan investasi di Indonesia akan ditingkatkan dengan meningkatkan investasi itu pada bidang produktif. Dengan begitu, lapangan kerja yang lebih berkualitas akan dapat diciptakan untuk mengisi kebutuhan di dunia kerja," ungkapnya.

Dengan ekosistem investasi yang baik, pemerintah juga akan menciptakan transformasi ekonomi melalui revitalisasi industri. Transformasi ini akan mengurangi kebergantungan kepada sumber daya alam (SDA) dan meningkatkan daya saing manufaktur dan jasa modern yang mampu menaikkan kesejahteraan masyarakat.

"Beberapa strategi pemerintah juga diimplementasikan untuk memperkuat dan memperluas peran Indonesia dalam Global Value Chain (GVC). Kebijakan pemerintah untuk mendukung industri berorientasi ekspor yang merefleksikan revolusi industri 4.0, khususnya pada bidang makanan-minuman, tekstil dan pakaian, elektronik, automotif dan kimia," jelasnya
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5927 seconds (0.1#10.140)