Bank Mandiri Konsisten Promosikan Peluang Investasi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Bank Mandiri terus mendorong masuknya investasi ke Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas dan Jeffries serta didukung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar forum investasi internasional bertajuk Mandiri Investment Forum (MIF) yang dihadiri oleh lebih dari 800 investor, termasuk 121 investor asing yang mengelola dana USD4 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar, mengatakan mendorong para investor untuk tidak melewatkan momentum dalam memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.
"MIF akan berfokus pada solusi strategis bagi para pembuat keputusan dan investor dalam menavigasi bisnis, seiring bayang-bayang ketegangan geopolitik, ketakutan akan penyebaran virus dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa," kata Royke Tumilaar di Jakarta, Kamis (6/2/2020)
Sebagai salah satu industri yang siap mendukung dunia investasi, Royke menjelaskan, sektor perbankan nasional saat ini berada dalam salah satu performa terbai sehingga dapat berkontribusi optimal dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi karena didukung oleh terjaganya kualitas aset.
"Rasio permodalan yang kuat dan inovasi pada digital banking dan instrumen keuangan," jelasnya.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Silvano Rumantir, mengemukakan bahwa Indonesia memiliki modal yang besar untuk menarik investasi langsung. Salah satunya stabilitas ekonomi di tengah tren perlambatan ekonomi global, Indonesia cenderung dapat tumbuh stabil. Tercatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04% secara year-on-year (yoy) pada Januari-September 2019.
"Jika dibandingkan dengan emerging market lainnya, kinerja ekonomi Indonesia lebih baik. Misalnya, pertumbuhan China menurun dari 6,6% di 2018 menjadi 6% di Januari-September 2019, India merosot tajam dari 7,2% menjadi 4,5% pada periode yang sama," ujar Silvano.
Salah satu faktor pendorong ekonomi, lanjut Silvano, adalah pertumbuhan investasi. Pada tahun 2018 tercatat investasi tumbuh kuat, yakni sebesar 6,67%. Meskipun sempat melambat menjadi 4,75% secara tahunan pada Januari-September 2019, seiring dengan berakhirnya tahun politik, stabilitas ekonomi dan politik akan semakin baik.
Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar, mengatakan mendorong para investor untuk tidak melewatkan momentum dalam memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.
"MIF akan berfokus pada solusi strategis bagi para pembuat keputusan dan investor dalam menavigasi bisnis, seiring bayang-bayang ketegangan geopolitik, ketakutan akan penyebaran virus dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa," kata Royke Tumilaar di Jakarta, Kamis (6/2/2020)
Sebagai salah satu industri yang siap mendukung dunia investasi, Royke menjelaskan, sektor perbankan nasional saat ini berada dalam salah satu performa terbai sehingga dapat berkontribusi optimal dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi karena didukung oleh terjaganya kualitas aset.
"Rasio permodalan yang kuat dan inovasi pada digital banking dan instrumen keuangan," jelasnya.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Silvano Rumantir, mengemukakan bahwa Indonesia memiliki modal yang besar untuk menarik investasi langsung. Salah satunya stabilitas ekonomi di tengah tren perlambatan ekonomi global, Indonesia cenderung dapat tumbuh stabil. Tercatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04% secara year-on-year (yoy) pada Januari-September 2019.
"Jika dibandingkan dengan emerging market lainnya, kinerja ekonomi Indonesia lebih baik. Misalnya, pertumbuhan China menurun dari 6,6% di 2018 menjadi 6% di Januari-September 2019, India merosot tajam dari 7,2% menjadi 4,5% pada periode yang sama," ujar Silvano.
Salah satu faktor pendorong ekonomi, lanjut Silvano, adalah pertumbuhan investasi. Pada tahun 2018 tercatat investasi tumbuh kuat, yakni sebesar 6,67%. Meskipun sempat melambat menjadi 4,75% secara tahunan pada Januari-September 2019, seiring dengan berakhirnya tahun politik, stabilitas ekonomi dan politik akan semakin baik.
(ven)