Indosat PHK Ratusan Karyawan, Ekonom Sebut Ada Persaingan Tak Sehat

Minggu, 16 Februari 2020 - 14:21 WIB
Indosat PHK Ratusan Karyawan, Ekonom Sebut Ada Persaingan Tak Sehat
Indosat PHK Ratusan Karyawan, Ekonom Sebut Ada Persaingan Tak Sehat
A A A
JAKARTA - Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan PT Indosat Tbk terhadap ratusan karyawannya, menurut pengamat merupakan kasus yang unik. Ditambah menurut Ekonom Indef Bhima Yudisthira, ada struktur persaingan tidak sehat dalam sektor telekomunikasi.

Pihak perusahaan mengatakan, perampingan karyawan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perseroan. Lebih lanjut Bhima mengungkapkan, kasus Indosat cukup unik karena pertama, pertumbuhan sektor telekomunikasi tercatat 9,41% year on year pada tahun 2019.

Sementara pertumbuhan ekonomi hanya 5,02% dan industri 3,8%. "Itu artinya, masalah indosat bukan saja terkait pelemahan ekonomi melainkan secara rinci ada struktur persaingan di telekomunikasi yang tidak sehat," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (16/2/2020).

(Baca Juga: 500 Karyawan Indosat Pusat Diberhentikan Secara Sepihak
Menurutnya pergeseran dari bisnis pulsa telepon ke data membuat banyak pemain tidak siap bersaing. Dimana hal itu diterangkan butuh investasi yang besar dan penguatan jaringan.

Selain itu tipikal konsumen di Indonesia menurut Bhima sangat unik, yakni ingin layanan cepat tapi biaya data yang terjangkau."Bisa dibilang pasarnya berdarah-darah," jelasnya.

Sambung dia mengutarakan, PHK yang dilakukan Indosat otomatis bakal menambah jumlah pengangguran di Indonesia. "Jelas kalau gelombang PHK ini merebak ke sektor telekomunikasi akan memunculkan pengangguran. Pasalnya sektor telekomunikasi berkaitan erat dengan bisnis jasa dan manufaktur," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1635 seconds (0.1#10.140)