Kerja Sama Indonesia-Jepang Akan Sangat Mempengaruhi Dunia
A
A
A
JAKARTA - President Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Hidetoshi Nishimura mengatakan, Indonesia dan Jepang akan masuk ke dalam lima besar negara perekonomian terbesar di dunia pada 2045. Lantaran hal itu kerja sama antara Indonesia dengan Jepang terang dia, tentunya akan sangat mempengaruhi dunia.
“Kerja sama kedua negara ini sangat berharga dalam menyelesaikan tantangan global di masa depan,” ujar Hidetoshi Nishimura dalam acara seminar bertajuk Inspiring the World: An International Cooperation Framework of Indonesia and Japan towards 2045 yang digelar bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI).
Seminar ini dihelat untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam terhadap tiga aspek, yaitu politik, ekonomi, dan sosial. Dalam seminar ini dilibatkan berbagai aktor pemerintah, pebisnis, akademisi, dan publik. LPEM FEB UI menjadi mitra lokal dari ERIA dalam program peringatan 60 tahun hubungan diplomatik, terkait dengan tema kerja sama Kawasan Indo-Pasifik.
Lebih lanjut Nishimura memaparkan, kerja sama antara Indonesia dengan Jepang akan menghadapi tantangan besar. Karena itu, kerja sama tersebut perlu mempertimbangkan teknologi baru, energi dan keamanan pangan. Selain itu menurutnya, pergantian politik dan lanskap ekonomi, lingkungan serta nilai sosial budaya juga perlu menjadi pertimbangan.
Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM Universitas Indonesia Kiki Verico menambahkan, salah satu sumber masa depan perekonomian memang akan datang dari Kawasan Pasifik, terutama dari sektor maritim. “Pemanfaatan Pasifik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi potensinya tinggi dan akan memberi dampak ke Indonesia terutama di kawasan Timur,” ungkap Kiki.
Untuk bisa memanfaatkan sumber ekonomi masa depan tersebut, kata Kiki, Indonesia membutuhkan kestabilan politik dan keamanan di kawasan. Sejauh ini kerja sama antara Indonesia dan Jepang telah berperan penting dalam menciptakan kawasan yang damai, stabil, sejahtera, dan saling menguntungkan di Regional Indo-Pasifik.
Sambung dia menambahkan, dua negara memiliki visi untuk bisa bekerja sama di Kawasan Pasifik dengan melibatkan negara-negara lain. “Kita dipersatukan oleh share vision yang sama, bagaimana menciptakan inclusive, free, and open regional cooperation melalui tiga layer yaitu political stability, economic prosperity, dan social cohesion,” ujar Kiki.
Di seminar tersebut, promosi ekspor dan perkembangan sumber daya manusia juga dibahas dalam diskursus mengenai kerja sama ekonomi dan sosial antara Indonesia dan Jepang.
Sementara Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyoroti sisi sumber daya manusia (SDM), bonus demografi, dan kemajuan teknologi. Ia mengatakan pentingnya kerja sama Indonesia Jepang dalam pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi. Untuk kerja sama pendidikan tinggi antara lain untuk peningkatan kolaborasi pendanaan penelitian dam reformasi regulasi untuk merampingkan prosedur untuk kolaborasi penelitian.
“Kerja sama kedua negara ini sangat berharga dalam menyelesaikan tantangan global di masa depan,” ujar Hidetoshi Nishimura dalam acara seminar bertajuk Inspiring the World: An International Cooperation Framework of Indonesia and Japan towards 2045 yang digelar bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI).
Seminar ini dihelat untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam terhadap tiga aspek, yaitu politik, ekonomi, dan sosial. Dalam seminar ini dilibatkan berbagai aktor pemerintah, pebisnis, akademisi, dan publik. LPEM FEB UI menjadi mitra lokal dari ERIA dalam program peringatan 60 tahun hubungan diplomatik, terkait dengan tema kerja sama Kawasan Indo-Pasifik.
Lebih lanjut Nishimura memaparkan, kerja sama antara Indonesia dengan Jepang akan menghadapi tantangan besar. Karena itu, kerja sama tersebut perlu mempertimbangkan teknologi baru, energi dan keamanan pangan. Selain itu menurutnya, pergantian politik dan lanskap ekonomi, lingkungan serta nilai sosial budaya juga perlu menjadi pertimbangan.
Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM Universitas Indonesia Kiki Verico menambahkan, salah satu sumber masa depan perekonomian memang akan datang dari Kawasan Pasifik, terutama dari sektor maritim. “Pemanfaatan Pasifik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi potensinya tinggi dan akan memberi dampak ke Indonesia terutama di kawasan Timur,” ungkap Kiki.
Untuk bisa memanfaatkan sumber ekonomi masa depan tersebut, kata Kiki, Indonesia membutuhkan kestabilan politik dan keamanan di kawasan. Sejauh ini kerja sama antara Indonesia dan Jepang telah berperan penting dalam menciptakan kawasan yang damai, stabil, sejahtera, dan saling menguntungkan di Regional Indo-Pasifik.
Sambung dia menambahkan, dua negara memiliki visi untuk bisa bekerja sama di Kawasan Pasifik dengan melibatkan negara-negara lain. “Kita dipersatukan oleh share vision yang sama, bagaimana menciptakan inclusive, free, and open regional cooperation melalui tiga layer yaitu political stability, economic prosperity, dan social cohesion,” ujar Kiki.
Di seminar tersebut, promosi ekspor dan perkembangan sumber daya manusia juga dibahas dalam diskursus mengenai kerja sama ekonomi dan sosial antara Indonesia dan Jepang.
Sementara Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyoroti sisi sumber daya manusia (SDM), bonus demografi, dan kemajuan teknologi. Ia mengatakan pentingnya kerja sama Indonesia Jepang dalam pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi. Untuk kerja sama pendidikan tinggi antara lain untuk peningkatan kolaborasi pendanaan penelitian dam reformasi regulasi untuk merampingkan prosedur untuk kolaborasi penelitian.
(akr)