Tahun 2019, Laba Bersih Adira Finance Tumbuh Rp2,1 Triliun

JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk membukukan pertumbuhan laba dua digit di tengah terkoreksinya penyaluran pembiayaan di sepanjang Tahun 2019. Terkoreksinya penyaluran pembiayaan dipengaruhi industri yang mengalami penurunan dua digit.

’’Di FY2019, Adira Finance membukukan pembiayaanbaru sebesar Rp37,9 triliun, sedikit turun 1%dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp38,2 triliun.Segmen sepeda motor meningkat 6% menjadi Rp20,2triliun, sedangkan segmen mobil turun 7% menjadi Rp15,7 triliun,’’kata Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila dalam pemaparan Kinerja 2019 di Jakarta.

Made mengakui jika Tahun 2019 menjadi tahun yang sarat tantangan bagi perusahaan multi finance di tengah lesunya penjualan automotif di Tanah Air. Penjualan sepeda motor domestic wholesales naik 1,6% year on year (yoy) menjadi 6,48 juta unit dibandingkan 2018. Untuk penjualan mobil domestic wholesales turun 11% menjadi 1,03 juta unit.

’’Untuk FY19, laba bersih kami naik 16% menjadi Rp2,1 triliun dibandingkan tahun 2018. Pendapatan bunga naik 10% menjadi Rp12,0 triliun, sedangkan beban bunga naik 13% menjadi Rp4,8 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih naik 8% menjadi Rp7,2 triliun,’’bebernya.

Dia menjelaskan, pendapatan operasional naik 11% menjadi Rp 8,3 triliun sementara biaya operasional naik 8% menjadi Rp3,7 triliun. ’’Ini menghasilkan kenaikan 14% dalam laba operasi bersih menjadi Rp4,6 triliun,’’ujarnya.

Made menambahkan, biaya kredit sebesar Rp1,7 triliun, yang menghasilkan 16% laba bersih sebelum pajak menjadi Rp2,9 triliun.’’ROA dan ROE kami masing-masing sebesar 6,3% dan 29,2% yang menunjukkan sedikit perbaikan dari FY2018.’’