Panic Buying, Mendag Minta Stok Bahan Pokok Ditingkatkan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto memberikan instruksi khusus kepada para pedagang serta pelaku pasar. Salah satunya adalah mengenai adanya panic buying akibat penyebaran positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
"Jadi nanti kita antisipasi, stoknya harus cukup. Yang produksi kita suruh tingkatkan, memang mereka sedang proses memproduksi lebih banyak dari sebelumnya," ujar Mendag di Jakarta, Senin (2/3/2020).
(BacaJuga: Khawatir Efek Corona, Aprindo Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying)
Dia melanjutkan, adanya gejala panic buying ini diharapkan tidak membuat harga melonjak. Karena itu, salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan produksi bahan pokok agar tetap terjaga. "Ya kita imbau, dengan diperbanyak produksi, otomatis (harga) akan turun dengan sendirinya," tegasnya.
Lebih lanjut, Mendag menegaskan belum berencana mengubah harga eceran tertinggi (HET) untuk sejumlah barang tertentu. "Belum, karena ini kan sifatnya sementara dan itu karena kejadian virus ini, jadi demand-nya meningkat," jelasnya.
Sebelum terjadinya panic buying di beberapa toko ritel modern, Ekonom Indef Bhima Yudisthira memprediksi bahwa akan potensi terjadi kekurangan kebutuhan barang pokok di Jakarta. Hal ini dikarenakan masyarakat panik dan memilih tidak akan keluar rumah untuk mencegah tertular virus corona
"Ini yang terjadi masyarakat bisa dilanda kepanikan kemudian memborong kebutuhan pokok di pasar dan pusat perbelanjaan. Ini berimplikasi pada berkurangnya stok," ujar Bhima kepada SINDOnews.
Dia melanjutkan, akan banyak aksi penimbunan stok bahan pokok yang pada akhirnya akan melonjakkan harga. "Momen sekarang masyarakat akan menimbun stok bahan kebutuhan pokok. Itu yang harus diantisipasi," tandasnya.
"Jadi nanti kita antisipasi, stoknya harus cukup. Yang produksi kita suruh tingkatkan, memang mereka sedang proses memproduksi lebih banyak dari sebelumnya," ujar Mendag di Jakarta, Senin (2/3/2020).
(BacaJuga: Khawatir Efek Corona, Aprindo Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying)
Dia melanjutkan, adanya gejala panic buying ini diharapkan tidak membuat harga melonjak. Karena itu, salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan produksi bahan pokok agar tetap terjaga. "Ya kita imbau, dengan diperbanyak produksi, otomatis (harga) akan turun dengan sendirinya," tegasnya.
Lebih lanjut, Mendag menegaskan belum berencana mengubah harga eceran tertinggi (HET) untuk sejumlah barang tertentu. "Belum, karena ini kan sifatnya sementara dan itu karena kejadian virus ini, jadi demand-nya meningkat," jelasnya.
Sebelum terjadinya panic buying di beberapa toko ritel modern, Ekonom Indef Bhima Yudisthira memprediksi bahwa akan potensi terjadi kekurangan kebutuhan barang pokok di Jakarta. Hal ini dikarenakan masyarakat panik dan memilih tidak akan keluar rumah untuk mencegah tertular virus corona
"Ini yang terjadi masyarakat bisa dilanda kepanikan kemudian memborong kebutuhan pokok di pasar dan pusat perbelanjaan. Ini berimplikasi pada berkurangnya stok," ujar Bhima kepada SINDOnews.
Dia melanjutkan, akan banyak aksi penimbunan stok bahan pokok yang pada akhirnya akan melonjakkan harga. "Momen sekarang masyarakat akan menimbun stok bahan kebutuhan pokok. Itu yang harus diantisipasi," tandasnya.
(fjo)