Wabah Virus Corona Bayangi Ekonomi Nasional Sepanjang 2020

Selasa, 03 Maret 2020 - 15:04 WIB
Wabah Virus Corona Bayangi Ekonomi Nasional Sepanjang 2020
Wabah Virus Corona Bayangi Ekonomi Nasional Sepanjang 2020
A A A
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat, secara umum virus corona berisiko membuat ekonomi global, termasuk Indonesia dilanda krisis yang lebih besar dari tahun 2009.

"Sektor pariwisata yang turun tajam akibat terhambatnya kunjungan wisman dari China. Pada tahun 2019 lalu, wisman asal China menjadi turis terbanyak ke Indonesia," kata Bhima saat dihubungi di Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Efeknya anjloknya kedatangan wisman China adalah penurunan bisnis perhotelan yang mengalami kemerosotan okupansi kamar secara signifikan, khususnya di daerah wisata seperti Bali dan Lombok. Begitu juga dengan restoran, pusat hiburan malam dan perbelanjaan.

"Perlu dicermati dampak ke pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor pariwisata dan dampak ke penurunan pendapatan daerah. Sejauh ini kerugian mencapai USD500 juta per bulan dari sektor pariwisata," tuturnya.

Selanjutnya, kata Bhima, ekspor-impor pun terganggu, dan pelebaran defisit neraca dagang dipastikan terjadi sepanjang 2020. Isolasi di beberapa kota China akan membuat konsumsi masyarakat, dan kinerja industri melambat. Perekonomian China diperkirakan melambat di bawah 5% pada kuartal I/2020.

Permintaan komoditas bahan baku dari Indonesia pun menurutnya akan terimbas parah. Jika ekonomi China melemah di bawah 5%, maka ekonomi Indonesia menurutnya bisa terjun ke angka 4-4,3%.

Sementara, sejak awal tahun hingga 28 Februari 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 15,5% ke 5.322, angka terendah sepanjang tahun 2020. Penjualan saham oleh investor asing tembus Rp4,6 triliun diperiode yang sama.

"Sepertinya investor khawatir menanamkan modal di kawasan Asia karena risiko virus corona mengingatkan pada kasus flu burung dan SARS yang kerugiannya cukup besar," ujar Bhima.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6245 seconds (0.1#10.140)