Beras Impor RI Didominasi dari India dan Thailand
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui, untuk beras masih melakukan impor yang sebagian besar berasal dari Thailand dan India. Meski begitu, Erick menegaskan beras lokal masih masih akan menguasai jelang panen raya dimana terdapat suplus 2,8 juta ton beras.
“Memang masih banyak impor (beras). Tetapi (jumlahnya) rata-ratanya relatif sama, tapi saat ini impor kita masih didominasi dari India dan Thailand. Kalau ada panen raya, maka lokal akan menguasai,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Dia pun melanjutkan saat ini perum Bulog mampu menjual beras melalui platform e-commerce bernama PangananDotcom. “Kita sudah ada beberapa permintaan untuk beras komersial melalui PangananDotcom. Satu hari, kita bisa jual Rp171 juta,” katanya
Di samping itu, Bulog juga mendistribusikan beras murah dengan kualitas yang baik di toko waralaba seperti Alfamaret dan Indomaret. Dengan adanya panen raya sekitar Maret-April ini, beras yang sudah ada di pergudagangan Kelapa gading dapat disalurkan.
“Kita juga harus segera mengeluarkan beras-beras ini, sebab di beberapa tempat sudah mulai panen,” tandasnya.
“Memang masih banyak impor (beras). Tetapi (jumlahnya) rata-ratanya relatif sama, tapi saat ini impor kita masih didominasi dari India dan Thailand. Kalau ada panen raya, maka lokal akan menguasai,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Dia pun melanjutkan saat ini perum Bulog mampu menjual beras melalui platform e-commerce bernama PangananDotcom. “Kita sudah ada beberapa permintaan untuk beras komersial melalui PangananDotcom. Satu hari, kita bisa jual Rp171 juta,” katanya
Di samping itu, Bulog juga mendistribusikan beras murah dengan kualitas yang baik di toko waralaba seperti Alfamaret dan Indomaret. Dengan adanya panen raya sekitar Maret-April ini, beras yang sudah ada di pergudagangan Kelapa gading dapat disalurkan.
“Kita juga harus segera mengeluarkan beras-beras ini, sebab di beberapa tempat sudah mulai panen,” tandasnya.
(akr)