Dianggap Investasi Safe Haven, Panic Buying Bikin Harga Emas Melonjak
A
A
A
JAKARTA - Lonjakan harga emas Antam hingga menyentuh rekor tertinggi, menurut Ekonom Indef Bhima Yudisthira juga disebabkan adanya panic buying seiring penyebaran wabah virus corona (COVID-19). Seiring dengan tekanan pada bursa global serta pasar mata uang, emas yang kerap dipandang sebagai aset safe haven jadi buruan investor.
"Ada panic buying juga terhadap emas batangan karena emas dianggap safe haven yang aman ketika tekanan ekonomi terjadi," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
(Baca Juga: Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Rp844.000/Gram, Emas Dunia Terkerek 2%)
Lebih lanjut Ia menerangkan, kenaikan harga emas juga dipicu sentimen Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengatakan, bahwa dampak corona akan mempengaruhi ekonomi AS. Selain itu the Fed alias Bank Sentral AS melakukan langkah darurat dengan memangkas suku bunga acuan sebagai respons antisipasi memburuknya konsumsi dan bisnis di AS hingga memunculkan kekhawatiran.
"Ini yang menyebabkan harga emas dunia naik cukup tinggi. Diperkirakan harga emas dapat menembus Rp900 ribu per gram jika kondisi penyebaran wabah virus corona terus memburuk," jelasnya.
Sebagai informasi, dikutip dari laman resmi Logammulia.com, Jumat (6/3/2020) harga emas terdongkrak Rp15.000 menjadi Rp844.000/gram dari sesi sebelumnya yang sempat jatuh ke Rp829.000 per gram. Hal serupa juga terjadi pada harga buyback yang lebih tinggi Rp16.000 hingga Rp760.000 per gram dari sesi kemarin Rp744.000/gram.
"Ada panic buying juga terhadap emas batangan karena emas dianggap safe haven yang aman ketika tekanan ekonomi terjadi," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
(Baca Juga: Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Rp844.000/Gram, Emas Dunia Terkerek 2%)
Lebih lanjut Ia menerangkan, kenaikan harga emas juga dipicu sentimen Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengatakan, bahwa dampak corona akan mempengaruhi ekonomi AS. Selain itu the Fed alias Bank Sentral AS melakukan langkah darurat dengan memangkas suku bunga acuan sebagai respons antisipasi memburuknya konsumsi dan bisnis di AS hingga memunculkan kekhawatiran.
"Ini yang menyebabkan harga emas dunia naik cukup tinggi. Diperkirakan harga emas dapat menembus Rp900 ribu per gram jika kondisi penyebaran wabah virus corona terus memburuk," jelasnya.
Sebagai informasi, dikutip dari laman resmi Logammulia.com, Jumat (6/3/2020) harga emas terdongkrak Rp15.000 menjadi Rp844.000/gram dari sesi sebelumnya yang sempat jatuh ke Rp829.000 per gram. Hal serupa juga terjadi pada harga buyback yang lebih tinggi Rp16.000 hingga Rp760.000 per gram dari sesi kemarin Rp744.000/gram.
(akr)