Dampak Corona, Korean Air Akan Hentikan Penerbangan ke Indonesia
Dampak Corona, Korean Air Akan Hentikan Penerbangan ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I Faik Fahmi memastikan bahwa mulai bulan Maret 2020 ini, maskapai penerbangan Korean Air akan menghentikan sementara penerbangannya ke Indonesia sebagai dampak dari wabah virus corona.
"Saya sampaikan bahwa Korean Air sudah berencana untuk menghentikan sementara penerbangan pada bulan Maret," kata Faik di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Dia menyampaikan bahwa penerbangan dari dan ke Korea Selatan yang melalui bandara-bandara Angkasa Pura I, selama ini memang dilayani oleh dua maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Korean Air.
"Oleh karena itu, dengan penghentian sementara dari pihak Korean Air ini, maka nantinya hanya Garuda Indonesia saja yang akan melayani rute penerbangan Korea Selatan-Indonesia," terang Faik.
Dia mengatakan, meskipun belum dihitung, tapi pasti hal itu berdampak pada AP I. "Soal dampaknya seperti apa, itu tergantung pada seberapa banyak penerbangan dan jumlah penumpangnya," ujar Faik.
Faik mengaku bahwa sebenarnya AP I sudah memprediksi adanya hal semacam ini, khususnya sejak pemerintah memutuskan pelarangan pendatang dari mancanegara, seperti misalnya dari Iran, Italia, dan Korea Selatan.
Terlebih lagi, Korea Selatan selama ini memiliki penerbangan langsung (direct) dari dan ke Indonesia, tak seperti Iran dan Italia yang membutuhkan transit. "Makanya, dari yang (penghentian layanan penerbangan dari dan ke) Korea Selatan ini, tentu ada dampaknya," ujarnya.
"Saya sampaikan bahwa Korean Air sudah berencana untuk menghentikan sementara penerbangan pada bulan Maret," kata Faik di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Dia menyampaikan bahwa penerbangan dari dan ke Korea Selatan yang melalui bandara-bandara Angkasa Pura I, selama ini memang dilayani oleh dua maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Korean Air.
"Oleh karena itu, dengan penghentian sementara dari pihak Korean Air ini, maka nantinya hanya Garuda Indonesia saja yang akan melayani rute penerbangan Korea Selatan-Indonesia," terang Faik.
Dia mengatakan, meskipun belum dihitung, tapi pasti hal itu berdampak pada AP I. "Soal dampaknya seperti apa, itu tergantung pada seberapa banyak penerbangan dan jumlah penumpangnya," ujar Faik.
Faik mengaku bahwa sebenarnya AP I sudah memprediksi adanya hal semacam ini, khususnya sejak pemerintah memutuskan pelarangan pendatang dari mancanegara, seperti misalnya dari Iran, Italia, dan Korea Selatan.
Terlebih lagi, Korea Selatan selama ini memiliki penerbangan langsung (direct) dari dan ke Indonesia, tak seperti Iran dan Italia yang membutuhkan transit. "Makanya, dari yang (penghentian layanan penerbangan dari dan ke) Korea Selatan ini, tentu ada dampaknya," ujarnya.
(ind)
Explore More