Virus Corona Ancam Ekonomi Nasional, Wamenkeu: Anggaran Harus Fleksibel

Senin, 09 Maret 2020 - 20:38 WIB
Virus Corona Ancam Ekonomi Nasional, Wamenkeu: Anggaran Harus Fleksibel
Virus Corona Ancam Ekonomi Nasional, Wamenkeu: Anggaran Harus Fleksibel
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan, dampak terhadap perekonomian nasional akibat wabah virus corona mulai terasa di sejumlah sektor. Hal itu diakuinya seiring dengan penyebaran wabah virus corona yang sudah makin meluas secara global, yang berawal dari Wuhan, China.

"Karena Tiongkok itu memegang peranan sangat penting, maka negara lain termasuk Indonesia juga kena dampaknya," kata Suahasil di Jakarta, Senin (9/3/2020).

(Baca Juga: Sri Mulyani Bersiap Defisit APBN 2020 Akan Melebar ke 2,5 Persen)

Lebih lanjut Ia menjabarkan sektor-sektor apa saja yang sudah terdampak oleh wabah virus corona tersebut. Dia menyebut, sektor pariwisata merupakan salah satu yang sudah memperlihatkan dampaknya sejak awal, akibat penghentian sementara sejumlah penerbangan dari dan ke sejumlah negara.

Hal itu pun menyebabkan kosongnya penerbangan dari sejumlah maskapai, yang otomatis juga membuat sejumlah tempat pariwisata cenderung sepi dari para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. "Belum lagi di sektor industri yang memang membutuhkan input dari China, sehingga para pelaku industrinya pun sempat mengatakan bahwa bisa-bisa produksi mereka juga akan berhenti," ungkapnya.

(Baca Juga: Jokowi Minta Kalkulasi Pelemahan Ekonomi Sampai 2021)

Selain itu sambung Suahasil, wabah virus corona ini juga menyebabkan ekspektasi yang lebih rendah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, terkait target dan capaiannya secara ekonomi di tahun 2020 ini. Sehingga, pemerintah harus lebih fleksibel dalam hal pengelolaan anggaran, guna melakukan penyesuaian dengan kondisi global yang bakal mengalami ketidakpastian dalam beberapa waktu ke depan.

"Anggaran harus fleksibel terhadap perekonomian, dan harus mampu memberikan stimulus bagi masyarakat. Stimulus-stimulus ini harus terus berjalan untuk memperkuat roda perekonomian bagi masyarakat," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7803 seconds (0.1#10.140)