Investasi Energi Baru Terbarukan Diklaim Tak Terganggu Virus Corona

Selasa, 10 Maret 2020 - 18:14 WIB
Investasi Energi Baru Terbarukan Diklaim Tak Terganggu Virus Corona
Investasi Energi Baru Terbarukan Diklaim Tak Terganggu Virus Corona
A A A
JAKARTA - Pemerintah memastikan merebaknya virus corona (Covid-19) tidak mengganggu investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di dalam negeri kendati telah berpengaruh besar terhadap lesunya perekonomian global. Direktur Aneka Energi pada Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Harris beranggapan dampak virus corona jangka pendek sedangkan investasi EBT sifatnya jangkan panjang.

Sebab itu, pihaknya beranggapan isu wabah corona tersebut tidak mengganggu investasi di sektor EBT. “Menurut saya efek corona ini sifatnya jangka pendek. Sedangkan investasi EBT ini kan jangka panjang tidak seperti sektor pariwisata. Kalau pariwisata hubungannya langsung kepada pergerakan orang, itu berbeda dengan investasi EBT,” kata dia, di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Lebih lanjut Ia mengaku optimistis investasi EBT akan terus berjalan sesuai target. Bahkan sejauh ini, kata dia, belum ada perubahan terkait target investasi EBT. Adapun target investasi EBT masih sesuai rencana yakni USD20 miliar atau sekitar Rp280 triliun sampai 2024 mendatang.

Sementara tahun ini investasi EBT diproyeksikan mencapai USD2 miliar sekitar Rp28,8 triliun. “Kalau pun investor sekarang malas datang ke Indonesia karena ada isu ini. Nunggu reda dulu,” paparnya.

Harris memastikan, bahwa sejumlah proyek pembangkit listrik berbasis EBT tetap jalan. Bahkan pihaknya mengaku tidak ada keterlambatan terkait isu virus corona. “Kalaupun ada potensi keterlambatan itu faktornya banyak bukan berarti akibat corona. Sampai saat ini, kita berupaya untuk memonitor jika terjadi potensoi keterlambatan,” ungkapnya.

Berdasarkan laporan Kementerian ESDM target investasi EBT pada 2020 sebesar USD2 miliar atau Rp28,8 triliun, pada 2021 USD4 miliar atau sekitar Rp57,6 triliun, pada 2022 sebesar USD5 miliar atau Rp72 triliun, pada 2023 sebesar USD4 miliar dan pada 2024 sebesar USD5 miliar. Adapun investasi tersebut bakal dibarengi dengan target kapasitas dari 2020-2024 mendatang.

Pada 2020 kapasitas pembangkit EBT diproyeksikan mencapai 687 megawatt (MW), pada 2021 sebesar 1.001 MW, pada 2022 sebesar 1.922 MW, pada 2023 sebesar 1.778 MW dan 3.664 MW pada 2024. Total kapasitas sampai 2024 mendatang direncanakan mencapai 9.051 MW.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5672 seconds (0.1#10.140)