Kurs Rupiah Berakhir Variatif Saat USD Lesu dan Pounds Rebound
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Rabu (11/3/2020) ditutup variatif dengan kecenderungan mencoba merangkak naik dibandingkan sesi sebelumnya. Pergerakan mendatar kurs rupiah terjadi saat dolar AS melanjutkan kembali tren penurunan terhadap Yen Jepang dan Franc Swiss setelah kemarin sempat balik menanjak.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange merosot ke posisi Rp14.374/USD dibandingkan sesi penutupan Selasa, kemarin Rp14.351/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.305 hingga Rp14.395/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu hingga menyentuh level Rp14.353 per USD dari sebelumnya Rp14.339/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.325-Rp14.407/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah justru membaik usai lebih tinggi hingga sesi sore pada posisi Rp14.337/USD dibandingkan sesi pembukaan dan siang tadi. Kurs rupiah terlihat sedikit membaik dibandingkan kemarin Rp14.344/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau di Rp14.323/USD untuk menjadi sinyal perlawanan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah melompat usai sebelumnya bertengger di Rp14.411/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar AS melanjutkan penurunan terhadap Yen Jepang dan Franc Swiss pada perdagangan hari Rabu ketika kekhawatiran atas penyebaran wabah virus corona masih terus menghantui investor yang membuat mereka lari ke aset safe heavens. Sementara Poundsterling balik pulih setelah Bank of England secara tak terduga memotong suku bunga.
Bank Sentral dan pemerintah di seluruh dunia tengah berjuang untuk membatasi kerusakan ekonomi yang berasal dari wabah virus corona, yang telah mengirim pasar saham anjlok dimana banyak investor mencari selamat ke obligasi pemerintah. Pounds yang awalnya jatuh sebesar 0,4% terhadap dolar dan 1,2% versus euro setelah BoE pangkas suku bunga 50 basis poin untuk berada di level 0,25%.
Tapi pounds pulih seiring dengan langkah-langkah pemerintah yang mendukung pinjaman perbankan hingga meyakinkan beberapa investor. Kemudian Pound cetak rebouns menjadi 1,2955 versus USD dengan kenaikan 0,6%. Sedangkan saat melawan Euro, Pound pada sesi terakhir terpantau naik 0,1% di 87,38.
Dolar turun sangat tajam terhadap Safe-Haven Yen Jepang dan Swiss Franc. Dimana US kehilangan 0,5% untuk berada di posisi 105,11 terhadap Yen Jepang setelah sebelumnya jatuh lebih dari satu Yen penuh kemarin di 105,915.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange merosot ke posisi Rp14.374/USD dibandingkan sesi penutupan Selasa, kemarin Rp14.351/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.305 hingga Rp14.395/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu hingga menyentuh level Rp14.353 per USD dari sebelumnya Rp14.339/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.325-Rp14.407/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah justru membaik usai lebih tinggi hingga sesi sore pada posisi Rp14.337/USD dibandingkan sesi pembukaan dan siang tadi. Kurs rupiah terlihat sedikit membaik dibandingkan kemarin Rp14.344/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau di Rp14.323/USD untuk menjadi sinyal perlawanan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah melompat usai sebelumnya bertengger di Rp14.411/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar AS melanjutkan penurunan terhadap Yen Jepang dan Franc Swiss pada perdagangan hari Rabu ketika kekhawatiran atas penyebaran wabah virus corona masih terus menghantui investor yang membuat mereka lari ke aset safe heavens. Sementara Poundsterling balik pulih setelah Bank of England secara tak terduga memotong suku bunga.
Bank Sentral dan pemerintah di seluruh dunia tengah berjuang untuk membatasi kerusakan ekonomi yang berasal dari wabah virus corona, yang telah mengirim pasar saham anjlok dimana banyak investor mencari selamat ke obligasi pemerintah. Pounds yang awalnya jatuh sebesar 0,4% terhadap dolar dan 1,2% versus euro setelah BoE pangkas suku bunga 50 basis poin untuk berada di level 0,25%.
Tapi pounds pulih seiring dengan langkah-langkah pemerintah yang mendukung pinjaman perbankan hingga meyakinkan beberapa investor. Kemudian Pound cetak rebouns menjadi 1,2955 versus USD dengan kenaikan 0,6%. Sedangkan saat melawan Euro, Pound pada sesi terakhir terpantau naik 0,1% di 87,38.
Dolar turun sangat tajam terhadap Safe-Haven Yen Jepang dan Swiss Franc. Dimana US kehilangan 0,5% untuk berada di posisi 105,11 terhadap Yen Jepang setelah sebelumnya jatuh lebih dari satu Yen penuh kemarin di 105,915.
(akr)