AP II: Dampak Corona Belum Signifikan Terhadap Jumlah Penumpang
A
A
A
CENGKARENG - PT Angkasa Pura II (Persero) berharap dampak virus corona terhadap penerbangan tidak berlarut-larut. Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan penyebaran virus corona telah menjadi tantangan namun dampaknya sejauh ini belum terlalu besar bagi kinerja perusahaan.
Pasalnya, bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II lebih banyak melayani penerbangan rute domestik dibandingkan dengan internasional. "Karena rute domestik kami jauh lebih banyak, maka dampak belum dirasa terlalu besar," ungkap Muhammad Awaluddin di Cengkareng, Rabu (11/3/2020).
Ia merinci sepanjang Januari 2020, pergerakan penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II tercatat 8,01 juta penumpang atau relatif stabil dibandingkan Januari 2019 sebanyak 8,06 juta penumpang.
"Bahkan, pada Februari 2020, jumlah penumpang mencapai 7,018 juta atau naik 0,09% dibandingkan Februari 2019 sebanyak 7,012 juta penumpang. Khusus di Maret 2020, kami perkirakan turun tipis 0,93% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," terang Muhammad Awaluddin.
Adapun pergerakan pesawat diperkirakan juga meningkat, di mana proyeksi pada kuartal I 2020 bisa mencapai 203.064 pergerakan atau naik 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Maskapai nasional diperkirakan menyiapkan kapasitas lebih banyak untuk penerbangan domestik. Sehingga jika permintaan penerbangan rute domestik mulai tumbuh maka kapasitas sudah tersedia," jelas Muhammad Awaluddin.
Pasalnya, bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II lebih banyak melayani penerbangan rute domestik dibandingkan dengan internasional. "Karena rute domestik kami jauh lebih banyak, maka dampak belum dirasa terlalu besar," ungkap Muhammad Awaluddin di Cengkareng, Rabu (11/3/2020).
Ia merinci sepanjang Januari 2020, pergerakan penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II tercatat 8,01 juta penumpang atau relatif stabil dibandingkan Januari 2019 sebanyak 8,06 juta penumpang.
"Bahkan, pada Februari 2020, jumlah penumpang mencapai 7,018 juta atau naik 0,09% dibandingkan Februari 2019 sebanyak 7,012 juta penumpang. Khusus di Maret 2020, kami perkirakan turun tipis 0,93% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," terang Muhammad Awaluddin.
Adapun pergerakan pesawat diperkirakan juga meningkat, di mana proyeksi pada kuartal I 2020 bisa mencapai 203.064 pergerakan atau naik 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Maskapai nasional diperkirakan menyiapkan kapasitas lebih banyak untuk penerbangan domestik. Sehingga jika permintaan penerbangan rute domestik mulai tumbuh maka kapasitas sudah tersedia," jelas Muhammad Awaluddin.
(ven)