IHSG Anjlok, Kementerian BUMN Minta Dana Pensiun Bantu Pasar Saham
Kamis, 12 Maret 2020 - 13:53 WIB
IHSG Anjlok, Kementerian BUMN Minta Dana Pensiun Bantu Pasar Saham
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan langkah dalam meredam pasar saham yang terus bergolak. Apalagi saat ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo meminta kepada pengelola dana pensiun (dapen) untuk memperbesar porsi investasi di pasar saham. "Kita ingin menstabilkan kondisi pasar saham yang kini tengah bergejolak. Kita juga akan menggalang dana pensiun dan Taspen untuk juga ikut masuk membantu supaya pergerakan saham agar kembali stabil,” ujarnya di Jakarta, Kamis (13/3/2020).
Dia pun telah menginstruksikan 12 perusahaan pelat merah untuk melakukan buyback saham. Namun, aksi korporasi itu dilakukan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan.
“Tentunya buyback ini akan dilakukan secara bertahap dan taktis melihat kemampuan daya tahan dalam negeri dalam menahan sell off dari asing,” katanya.
Sebagai informasi, IHSG pagi ini anjok 113,140 poin (2,20%) ke 5.040,965. Sementara indeks LQ45 terperosok 28,850 poin (3,52%) ke 790.923. Seluruh indeks sektoral melemah. Sektor aneka industri mencatatkan pelemahan paling tinggi 3,81%.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo meminta kepada pengelola dana pensiun (dapen) untuk memperbesar porsi investasi di pasar saham. "Kita ingin menstabilkan kondisi pasar saham yang kini tengah bergejolak. Kita juga akan menggalang dana pensiun dan Taspen untuk juga ikut masuk membantu supaya pergerakan saham agar kembali stabil,” ujarnya di Jakarta, Kamis (13/3/2020).
Dia pun telah menginstruksikan 12 perusahaan pelat merah untuk melakukan buyback saham. Namun, aksi korporasi itu dilakukan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan.
“Tentunya buyback ini akan dilakukan secara bertahap dan taktis melihat kemampuan daya tahan dalam negeri dalam menahan sell off dari asing,” katanya.
Sebagai informasi, IHSG pagi ini anjok 113,140 poin (2,20%) ke 5.040,965. Sementara indeks LQ45 terperosok 28,850 poin (3,52%) ke 790.923. Seluruh indeks sektoral melemah. Sektor aneka industri mencatatkan pelemahan paling tinggi 3,81%.
(ind)
