Meski Ada Pandemi Corona, Luhut Optimis Target Investasi Sesuai Rencana
Selasa, 17 Maret 2020 - 15:43 WIB
Meski Ada Pandemi Corona, Luhut Optimis Target Investasi Sesuai Rencana
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, optimistis bahwa target investasi sesuai rencana meski ada penyebaran pandemi virus corona.
Menurut dia, penyebaran virus corona belum mengganggu investasi di Indonesia, sehingga target investasi masih sesuai rencana.
"Sampai hari ini, target investasi belum ada yang mundur. Yang terjadi adalah eksekusi dari investasi tersebut yang mundur. Dan di beberapa tempat, kami terus mengejar target investasi," ujar Luhut di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Luhut menjelaskan investasi dari China tetap berjalan meski saat ini prosesnya sedang berhenti karena ada penyebaran virus corona. "Di sana sekarang mereka sudah mulai satu shift, dua shift, dan awal bulan depan mulai tiga shift. Artinya disana sudah mulai aman," ujarnya.
Sambung Luhut, investasi China pada tahun ini kira-kira mencapai USD11 miliar, dan akan dilakukan usai kondisi mulai aman.
Selain China, kata Luhut, investasi dari Abu Dhabi Uni Emirat Arab sebesar USD8,9 miliar masih berjalan sesuai rencana awal dan tidak ada masalah.
"Kemudian, dari Australia, juga untuk hydro power itu juga sekarang jalan. Jadi secara keseluruhan, saya kira masih oke meski memang agak melambat dalam eksekusinya," kata dia.
Menurut dia, penyebaran virus corona belum mengganggu investasi di Indonesia, sehingga target investasi masih sesuai rencana.
"Sampai hari ini, target investasi belum ada yang mundur. Yang terjadi adalah eksekusi dari investasi tersebut yang mundur. Dan di beberapa tempat, kami terus mengejar target investasi," ujar Luhut di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Luhut menjelaskan investasi dari China tetap berjalan meski saat ini prosesnya sedang berhenti karena ada penyebaran virus corona. "Di sana sekarang mereka sudah mulai satu shift, dua shift, dan awal bulan depan mulai tiga shift. Artinya disana sudah mulai aman," ujarnya.
Sambung Luhut, investasi China pada tahun ini kira-kira mencapai USD11 miliar, dan akan dilakukan usai kondisi mulai aman.
Selain China, kata Luhut, investasi dari Abu Dhabi Uni Emirat Arab sebesar USD8,9 miliar masih berjalan sesuai rencana awal dan tidak ada masalah.
"Kemudian, dari Australia, juga untuk hydro power itu juga sekarang jalan. Jadi secara keseluruhan, saya kira masih oke meski memang agak melambat dalam eksekusinya," kata dia.
(ven)
